Liputan6.com, Jakarta Harga emas dan perak menguat usai pedagang mengambil peluang penurunan harga dan melakukan beberapa bargain hunting.
Melansir laman Kitco, Jumat (31/12/2021), harga emas dunia untuk perdagangan Februari naik USD 8,10 menjadi USD 1.813,90 dan perak naik USD 0,222 menjadi USD 23,08 per ounce untuk perdagangan Maret.
Baca Juga
Pasar saham global sebagian besar menguat. Indeks saham AS sedikit lebih tinggi pada tengah hari, dan berada pada atau mendekati rekor tertingginya.
Advertisement
Penghindaran risiko tidak terlalu tajam terlihat pada akhir pekan ini, tetapi juga selera risiko. AS baru saja mencatat jumlah kasus Covid tertinggi yang pernah ada saat varian Omicron masuk.
Namun, pasar melihat Covid sebagai hal serius tetapi dapat dikelola, mengingat vaksin dan obat lain untuk memerangi virus sudah ada.
Masalah lain yang dipantau para pedagang dan investor termasuk tindakan keras China terhadap demokrasi di Taiwan dan penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Kedua situasi dapat dengan cepat meningkat menjadi krisis geopolitik besar.
Prediksi Harga Emas
Bank investasi JP Morgan telah memperkirakan harga emas pada kuartal keempat tahun 2022 di posisi USD 1.520 per ounce.
Di sisi lain, inflasi dipercaya akan menjadi jauh lebih bermasalah pada 2022 dan Federal Reserve tidak akan dapat berbuat banyak tentang hal itu.
Skenario itu akan menjadi berita buruk untuk aset kertas seperti saham dan obligasi, tetapi kabar baik untuk aset keras seperti logam.
Selain emas, harga minyak mentah Nymex lebih tinggi dan diperdagangkan sekitar USD 77 per barel. Indeks dolar AS menguat hari ini.
Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun saat ini mencapai 1,529 persen. Angka ini naik signifikan dari awal pekan ini.
Advertisement