Liputan6.com, Jakarta PT Zurich Asuransi Indonesia, Tbk (Zurich) mengawali langkah strategisnya di tahun 2022 dengan meluncurkan kampanye #BarengJadiLebih.
Kampanye #BarengJadiLebih merefleksikan semangat kebersamaan yang merupakan DNA masyarakat Indonesia. Namun, orang jarang menyadari bahwa nilai kebersamaan yang sama juga merupakan elemen fundamental dalam asuransi, yaitu bersama mengelola risiko.
Baca Juga
Melalui semangat kebersamaan tersebut, Zurich berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.
Advertisement
“Dengan kehadiran kami di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Zurich memahami bahwa masyarakat Indonesia selalu mengedepankan nilai-nilai guyub dalam kehidupan sehari-hari, terlebih melindungi orang-orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, hingga tetangga,” kata Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Hassan Karim, Jumat (21/1/2022).
Hassan menambahkan, selama tahun 2021, kami melakukan riset konsumen di berbagai wilayah di Indonesia, yang mengungkapkan bahwa 71 persen orang membeli asuransi untuk perlindungan keluarganya.
Namun ketertanggungan mereka akan jaringan lokal sering kali dapat menghalangi mereka untuk mengenali kebutuhan asuransi. Asuransi didasarkan pada prinsip yang sama ketika dibuat dimana masyarakat bersama-sama berkontribusi untuk saling membantu pada yang membutuhkan bantuan atau perlindungan.
Melalui #BarengJadiLebih, Zurich ingin menunjukkan asuransi lahir dari kebersamaan untuk mengelola dan menghadapi risiko, dimana bersama-sama kita lebih kuat dan siap.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Zurich percaya semangat kebersamaan dan berkomitmen untuk mendampingi Anda di setiap tahap kehidupan dan bersama Zurich, masyarakat bisa merasa lebih nyaman, aman, serta optimis untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah.
Hassan menjelaskan bahwa #BarengJadiLebih juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Riset yang sama menemukan bahwa 45 persen responden yang tidak memiliki asuransi merasa belum memiliki pengetahuan bagaimana asuransi dapat membantu mereka.
“Seperti kita ketahui, penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih kerap memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko, dan menganggap asuransi itu rumit dengan proses klaim yang justru merepotkan. Namun Zurich sebagai perusahaan asuransi yang berfokus kepada Nasabah akan hadir sebagai support system untuk membantu masyarakat dengan produk yang sesuai kebutuhan. Seperti keluarga dan teman yang siap mendukung kita di kala susah, kami ada dekat ke masyarakat,” jelas Hassan.
Advertisement