Tawaran Capai Rp 72,07 Triliun, Pemerintah Kantongi Rp 25 T dari Lelang SUN

Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) masih terlihat solid.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Feb 2022, 21:56 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 18:38 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 2 Februari 2022.

SUN yang dilelang yakni Seri SPN03220505 (new issuance), SPN12230203 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0093 (reopening), FR0092 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan jika minat investor pada lelang SUN masih terlihat solid.

"Pelaku pasar sudah mulai melakukan price in atas sikap hawkish dari Bank Sentral AS. Selain itu, likuiditas di pasar keuangan domestik masih sangat ample. Incoming bids pada lelang hari ini sebesar Rp 72,07 triliun masih lebih tinggi dari target sebesar Rp 25 triliun. Dengan demikian bid to cover ratio adalah sebesar 2,88 kali," jelas dia, Kamis (3/2/2022).

Dikutip dari laman djppr.kemenkeu.go.id, dari penawaran yang masuk (incoming bids) lelang SUN 2021, SUN dengan seri FR0092 bertenor 20 tahun menjadi SBN yang paling banyak diburu oleh investor, yaitu mencapai Rp 15,8 triliun.

Kemudian, seri SPN12230203 jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 14,9 triliun. Seri FR0091 sebesar Rp 13,8 triliun.

Serta seri SPN03220505 mencapai Rp 13,3 triliun; seri FR0090 jumlah penawaran yang masuk Rp 10,4 triliun; seri FR0093 mencapai Rp 2,8 triliun; dan seri FR0089 sebesar Rp 891 miliar.

Pada lelang tersebut, nominal yang dimenangkan Pemerintah dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut sebesar Rp 25 triliun.

Lagi-lagi SUN dengan seri FR0092 juga menjadi SUN yang banyak dimenangkan pada lelang tersebut, yakni mencapai Rp 7,4 triliun.

 

Investor

Dia mengatakan jika fokus investor pada lelang kali ini adalah dua SUN seri benchmark dengan tenor 10 dan 20 tahun. Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 41,06 persen dari total incoming bids.

Selain itu juga incoming bids terbesar pada lelang SUN hari ini adalah pada tenor 20 tahun sebesar yaitu dari Rp 15,76 triliun.

Lelang dikatakan masih di dominasi oleh investor domestik yang mencapai 93,74 persen dari incoming bids.

Sementara itu, partisipasi investor asing pada lelang hari ini sebesar Rp 4,51 triliun atau 6,26 persen  dari total incoming bids.

Selanjutnya, total yang dimenangkan untuk investor asing sebesar Rp 2,25 triliun atau 8,99 persen, dengan mayoritas dari tenor 5 tahun, masih lebih tinggi dari rata-rata lelang terakhir yaitu sebesar 6,53 persen.

"Partisipasi investor asing pada lelang hari ini masih dipengaruhi oleh libur imlek terutama pada negara-negara Asia seperti Tiongkok, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Vietnam dan Malaysia," jelas dia.

Dijelaskan jika WAY pada lelang SUN kali ini secara umum sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya.

Level yield pada lelang kali ini tercatat mixed, SUN tenor 5, 10 dan 20 tahun mengalami penurunan antara 1 sampai 2 bps.

Sementara untuk SUN tenor 15 dan 30 tahun terdapat kenaikan yield masing-masing sebesar 1 & 2 bps.

"Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 25 triliun. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2022," dia menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya