Meski Ada Varian Covid-19 Omicron, Coca-Cola Tetap Cuan

Coca Cola masih mencatatkan pendapatan USD 9,46 miliar atau setara Rp 135,8 triliun (kurs Rp 14.344) pada kuartal keempat 2021.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Feb 2022, 22:44 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 22:44 WIB
Ilustrasi coca-cola (AFP/Justin Sullivan)
Ilustrasi coca-cola (AFP/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja perusahaan minuman soda terkenal dunia, Coca-Cola tetap kinclong meski dibayangi keberadaan varian baru Covid-19 Omicron.

Coca Cola masih mencatatkan pendapatan USD 9,46 miliar atau setara Rp 135,8 triliun (kurs Rp 14.344) pada kuartal keempat 2021.

Dikutip dari CNBC, Jumat (11/2/2022), pendapatan ini lebih tinggi dari perkiraan analis, juga lebih tinggi ibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar USD 8,96 miliar atau Rp 128,6 triliun.

Sementara itu, laba bersih Coca Cola pada kuartal keempat 2021 mencapai USD 2,41 miliar. Jumlah ini juga naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD 1,46 miliar.

"Meskipun kami melihat beberapa dampak dari varian Omicron selama beberapa minggu pertama tahun ini, kami tidak melihat tingkat gangguan yang sama seperti gelombang sebelumnya dan sistem kami dilengkapi dengan lebih baik," kata CEO Coca Cola James Quincey.

Pada kuartal tersebut, pendapatan organik Coca-Cola, yang menghilangkan dampak akuisisi dan divestasi, juga melonjak 9 persen.

Segmen minuman ringan bersoda Coke, juga melihat pertumbuhan volume hingga 8 persen.

Adapun kenaikan di segmen terbesar kedua berdasarkan pendapatan, yakni volume nutrisi, jus, susu dan minuman nabati sebesar 11 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Coca-Cola Harapkan Pertumbuhan Laba Per Saham 5-6 Persen di 2022

Minuman coca cola. Foto: AFP/Ahmad YUSNI AHMAD YUSNI / AFP
Minuman coca cola. Foto: AFP/Ahmad YUSNI AHMAD YUSNI / AFP

Untuk tahun 2022, Coca-Cola mengharapkan pertumbuhan laba per saham yang sebanding yaitu 5 persen hingga 6 persen, sementara analis Wall Street memperkirakan pertumbuhan 6,1 persen.

Divisi hidrasi Coke, minuman olah raga, kopi dan teh mengalami pertumbuhan volume 12 persen pada kuartal keempat 2021.

Lonjakan tertinggi dalam perubahan volume di minuman olah raga didorong oleh akuisisi Bodyarmor baru-baru ini. Kopi mengalami lonjakan tertinggi kedua, tumbuh 17 persen saat Coke membuka kembali kafe Costa di Inggris.

Selain itu, selama kuartal keempat Coke membeli kendali penuh Bodyarmor seharga USD 5,6 miliar, dalam membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar kategori minuman olah raga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya