PLN Harus Perbanyak PLTA, Mau Tahu Kenapa?

PLTA mempunyai kemampuan yang andal dari sisi pasokan dan utilitas. PLTA mempunyai daya tahan yang lebih lama.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Feb 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 12:40 WIB
Jokowi Resmikan PLTA Poso dan PLTA Malea
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). Pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea mendukung pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dan net zero emission 2060. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Potensi bauran energi baru terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ditaksir mencapai 95 Gigawatt. Pengamat sebut PT PLN (Persero) punya peran penting dalam pengembangan PLTA.

Dukungan aktif PLN dalam mendongkrak porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi ditunjukkan dengan kian gencarnya BUMN kelistrikan itu membangun pembangkit ramah lingkungan hingga menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit EBT milik swasta seperti PLTA Poso dan PLTA Malea di Sulawesi.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, langkah PLN dalam menggenjot pengembangan pembangkit EBT, khususnya PLTA patut diapresiasi.

"Potensi yang sangat besar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dukungan PLN menjadi hal yang sangat penting, " ujar Mamit dalam keterangannya, ditulis Senin (28/2/2022).

Mamit menilai PLTA juga mempunyai kemampuan yang andal dari sisi pasokan dan utilitas. PLTA mempunyai daya tahan yang lebih lama, bisa menjadi pembangkit baseload juga mampu menjadi peaker.

"PLTA ini merupakan EBT yang bisa menjadi peaker atau mampu menjaga beban puncak jika dibandingkan dengan EBT yang lain seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang masih bersifat intermitten," ujar Mamit.

Dari sisi kacamata penurunan emisi karbon, Mamit juga menilai PLTA merupakan pembangkit yang benar-benar zero emision karena tidak memerlukan backup sumber energi lain yang berasal dari fosil.

Sedangkan dari sisi investasi, semakin berkembangnya teknologi maka investasi yang harus dianggarkan untuk PLTA makin murah. "Di awal investasinya memang masih tinggi tapi PLTA usianya juga akan lebih panjang dan biayanya lebih murah," ungkap dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Konservasi Sumber Daya Air

Jokowi Resmikan PLTA Poso dan PLTA Malea
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). Pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea mendukung pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dan net zero emission 2060. (Dok PLN)

Tak hanya itu, lanjut Mamit, PLTA juga bisa menjadi konservasi sumber daya air serta memberikan manfaat lain yang cukup banyak. Dalam kata lain memiliki potensi multiplier effect yang besar.

"Untuk itu seluruh pihak perlu mendukung PLN dalam penyediaan PLTA saat ini. Apalagi, proyek PLTA merupakan salah satu proyek yang diutamakan di rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya