4 Hal yang Disampaikan Jokowi Saat Resmikan Pengoperasian PLTA di Poso

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat 25 Februari 2022 meresmikan pengoperasian PLTA Poso dengan kapasitas total 515 megawatt (MW) dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Feb 2022, 21:07 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 21:07 WIB
Jokowi Resmikan PLTA Poso dan PLTA Malea
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Dewan Penasehat Kalla Group Jusuf Kalla, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat meresmikan pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat 25 Februari 2022 meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso dengan kapasitas total 515 megawatt (MW) dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah hal. Termasuk salah satunya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengeluhkan perizinan ke PLN membutuhkan waktu 5 tahun. Sedangkan pembangunan PLTA membutuhkan waktu 7 tahun.

Seperti diketahui, PLTA diresmikan Jokowi dibangun oleh Kalla Group. Founder Kalla Group tidak lain adalah Jusuf Kalla, sang wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12.

Jokowi menyebut, apabila birokrasi izin bisa lebih cepat maka penyelesaian juga lebih singkat.

"Negoisasi perizinan sampai lebih dari 5 tahun, sekuat apa pun orang ngurusin izin negoisasi sampai lebih dari 5 tahun, kecapean! ngurusin izin belum bekerja di lapangan. Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting. Coba kalau ndak sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus engga rampung," keluh Jokowi, disimak melalui siaran daring YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 25 Februari 2022.

Meski begitu, Jokowi mengaku senang lantaran PLTA adalah sebuah proyek masa depan yang mendukung perjuangan dunia menciptakan energi hijau.

Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan PLTA Poso dengan kapasitas total 515 MW dan PLTA Malea 90 MW di Poso, Sulawesi Tengah dihimpun Liputan6.com:

 

1. Mengaku Senang dengan Adanya PLTA di Poso

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Komisaris dan Direksi PT Pertamina dan PT PLN, 16 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan PLTA Poso Energy 515 MW dan PLTA Malea Energy 90 MW, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut Jokowi, PLTA adalah sebuah proyek masa depan yang mendukung perjuangan dunia menciptakan energi hijau.

"Saya sangat senang sekali, kenapa? Karena kita semuanya akan meresmikan sebuah pembangkit lstrik tenaga air yang itu adalah berarti energi hijau, berarti EBT (energi baru terbarukan)," kata Jokowi di lokasi, seperti disimak melalui siaran daring YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 25 Februari 2022.

 

2. Keluhkan Perizinan ke PLN

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pembukaan Munas IX Korpri Tahun 2022 pada 28 Januari 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Namun, Jokowi sedikit geram dengan laporan yang diterima terkait perizinan birokrasi yang dikeluhkan memakan waktu lama oleh PLN. Jokowi pun meminta kepada Dirut PLN agar hal tersebut dapat disederhanakan sehingga proses dapat berjalan lebih cepat.

"Saya ingin tekankan pada pagi hari ini adalah agar birokrasi utamanya di PLN itu betul-betul, pak dirut, diperhatikan. Jangan sampai ada keluhan lagi," tegas Jokowi.

Seperti diketahui, PLTA diresmikan Jokowi dibangun oleh Kalla Group. Founder Kalla Group tidak lain adalah Jusuf Kalla, sang wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12.

Melalui pidatonya, pria karib disapa JK itu mengeluhkan perizinan ke PLN membutuhkan waktu 5 tahun. Sedangkan pembangunan PLTA membutuhkan waktu 7 tahun.

Menurut Jokowi, apabila birokrasi izin bisa lebih cepat maka penyelesaian juga lebih singkat.

"Negoisasi perizinan sampai lebih dari 5 tahun, sekuat apa pun orang ngurusin izin negoisasi sampai lebih dari 5 tahun, kecapean! ngurusin izin belum bekerja di lapangan. Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting. Coba kalau ndak sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus engga rampung," keluh Jokowi.

 

3. Bisa Ajak Semua Negara Menggeser Energi Fosil

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melakukan konservasi laut seluas 32,5 juta hektar pada 2030. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara One Ocean Summit yang diselenggarakan di Prancis, Jumat (11/2/2022) secara virtual.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melakukan konservasi laut seluas 32,5 juta hektar pada 2030. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara One Ocean Summit yang diselenggarakan di Prancis, Jumat (11/2/2022) secara virtual.

Selain memperkuat pasokan listrik di Sulawesi, pengoperasian dua pembangkit ramah lingkungan ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mempercepat transisi energi hijau dan mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.

Jokowi menyambut baik mulai beroperasinya dua pembangkit yang menggunakan EBT ini. Ia menilai dua PLTA ini bisa menjadi bukti kepada dunia bahwa Indonesia aktif dalam melakukan transisi energi.

"Saya senang sekali karena dengan ini global jadi tahu, kita ajak semua negara untuk menggeser penggunaan energi fosil utamanya batu bara ke energi hijau," ujar Jokowi.

Presiden mengatakan potensi pengembangan EBT di Indonesia sangat besar. Seperti potensi hydropower dan geothermal yang bisa mencapai 418 GW.

"Selain itu ada solar, angin, sampai ke arus laut. Semua ada di negara kita hanya bagaimana bisa menggeser dari batu bara ke energi hijau ini bukan pekerjaan yang mudah karena banyak sekali PLTU kita," tambah Presiden.

 

4. Sampaikan Apresiasi pada Jusuf Kalla

Jokowi meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal di Sulawesi Utara
Presiden Jokowi meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal di Pelabuhan Peti Kemas Bitung, Sulawesi Utara. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Kemudian, menurut Jokowi, PLTA yang dibangun Kalla Group ini patut diapresiasi. Sebab, pengerjaannya yang memakan waktu hingga 12 tahun dengan pendanaan yang tidak sedikit serta lamanya birokrasi perizinan.

"Untung Pak Jusuf Kalla dan manajemen Jusuf Kalla ini tahan banting, coba kalau ndak? sudah mundur dulu, 5 tahun ngurus (izin) enggak rampung," kata Jokowi.

"Jadi saya sangat menghargai Pak Jusuf Kalla atas selesainya pembangkit listrik tenaga air ini," tandas dia.

Poin Penting Pidato Politik Jokowi di HUT ke-49 PDIP

Infografis Poin Penting Pidato Politik Jokowi di HUT ke-49 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Poin Penting Pidato Politik Jokowi di HUT ke-49 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya