IMF Ramal Rusia Masuk Resesi Imbas Perang dengan Ukraina

IMF bakal memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global, dengan konflik Rusia Ukraina yang masih berlangsung.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Mar 2022, 15:58 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 15:58 WIB
FOTO: 2 Juta Orang Melarikan Diri dari Ukraina
Orang-orang membawa barang-barang mereka saat berjalan untuk mengejar kereta api ke Budapest di stasiun di Zahony, Hungaria, 8 Maret 2022. PBB mengatakan, serangan gencar Rusia telah memaksa lebih dari 2 juta orang meninggalkan Ukraina. (AP Photo/Darko Vojinovic)

Liputan6.com, Jakarta - Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva meyakini jika Rusia akan masuk ke dalam resesi.

Namun belum diketahui pasti apakah negara-negara tetangga di Eropa dan Asia akan mengalami nasib yang sama seperti Rusia.

Kekhawatiran IMF muncul seiring pengetatan kondisi ekonomi sebagai akibat dari peristiwa dua pekan terakhir dapat menghambat negara-negara yang sudah lambat pulih dari pandemi Covid-19, katanya.

"Itu mungkin berarti beberapa pemicu ketakutan resesi," ujar kata Georgieva, dikutip dari CNBC International, Jumat (11/3/2022).

IMF juga kemungkinan akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global, karena terjadinya invasi Rusia di Ukraina.

"Kami berpikir akan menurunkan proyeksi pertumbuhan sebagai akibat dari krisis (Rusia Ukraina), tetapi kami masih berharap dunia berada di wilayah pertumbuhan yang positif," jelas dia.

Dikatakan banyak ketidakpastian dampak perang Rusia Ukraina. "Jelas, dari berapa lama perang ini berlangsung adalah faktor ketidakpastian utama yang kita hadapi," ujarnya.

Efek Invasi Rusia

Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina
Prajurit Ukraina bekerja di dalam rumah sakit bersalin yang rusak akibat serangan udara di Mariupol, Ukraina (9/2/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, kata pejabat Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Menurut Georgieva, beberapa efek dari invasi, termasuk kenaikan harga komoditas dapat menyebabkan masalah bagi ekonomi dunia dan menghambat pertumbuhan.

Diketahui bahwa harga komoditas di berbagai negara di dunia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran investor tentang konflik Rusia-Ukraina yang akan mempengaruhi pasokan global.

Pada Januari 2022, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,4 persen tahun ini, moderasi dari 5,9 persen yang dialami pada 2021. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya