Rupiah Melemah Tipis di Awal Pekan, Investor Cermati Utang Rusia

Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah fokus pelaku pasar yang tertuju ke konflik Ukraina dengan Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 10:30 WIB
dolar ke rupiah
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar, selalu mengalami perubahan setiap saat terkadang melemah terkadang juga dapat menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada Senin pagi. Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah fokus pelaku pasar yang tertuju ke konflik Ukraina dengan Rusia.

Pada Senin (21/3/2022), nilai tukar rupiah bergerak menguat 1 poin atau 0,01 persen ke posisi 14.339 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.340 per dolar AS.  Namun tak lama kemudian melemah ke bawah 14.340 per dolar AS lagi.

"Pekan ini fokus pasar masih akan tertuju kepada konflik antara Rusia dengan Ukraina yang terus berlangsung di tengah upaya damai yang juga terus dilakukan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dikutip dari Antara.

Investor bersikap hati-hati di tengah ekspektasi kesepakatan damai di Ukraina akan segera tercapai, meski pertempuran berkecamuk tanpa tanda-tanda akan berhenti.

Menteri luar negeri Turki mengatakan pada Minggu 20 Maret 2022 bahwa Rusia dan Ukraina hampir mencapai kesepakatan tentang masalah kritis dan dia berharap untuk gencatan senjata.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Utang Rusia

Korban Perang Ukraina Terlihat dalam Gambar dan Air Mata
Seorang pria bercanda ketika dia bereaksi terhadap kamera saat membangun parit dengan tentara dan tetangga, di Lityn, Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022. Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-21. (AP Photo/Rodrigo Abd)

Investor juga cemas menunggu untuk melihat apakah Rusia akan memenuhi pembayaran bunga minggu ini. Rusia harus membayar kupon USD 615 juta bulan ini sementara pada 4 April obligasi USD 2 miliar akan jatuh tempo.

Hari ini pelaku pasar juga akan menantikan data manufaktur dan jasa dari negara-negara seperti Jerman, Perancis, Kawasan Euro, Inggris serta Amerika Serikat.

Pada Jumat 18 Maret kemarin, rupiah ditutup melemah 38 poin atau 0,27 persen ke posisi 14.340 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.302 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya