Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia naik dipicu inflasi yang tidak terkendali dan krisis Ukraina yang semakin intensif mendorong permintaan logam berharga ini. Harga emas tetap naik meskipun dolar menguat dan imbal hasil obligasi yang tinggi membatasi kenaikan.
Melansir laman CNBC, Kamis (24/3/2022), harga emas dunia di pasar spot gold naik 0,8 persen menjadi USD 1.937,52 per ons. Sedangkan emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen menjadi USD 1.937,30.
Baca Juga
"Anda melihat sedikit permintaan safe-haven dan sedikit perburuan tawar-menawar yang dirasakan pada tingkat harga yang lebih rendah di pasar emas," kata Analis Senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Advertisement
Logam kuning telah mencapai rekor tertinggi pada awal Maret tetapi mundur tajam dari level tersebut menjelang pertemuan Federal Reserve minggu lalu.
Harga emas telah bergerak ke kisaran yang lebih stabil karena pasar mencerna pandangan yang lebih hawkish dari pembuat kebijakan Fed.
Inflasi tinggi mendukung logam mulia dan "tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Wyckoff. Dia menambahkan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi membatasi kenaikan emas dan dapat memaksa logam untuk diperdagangkan "samping dan berombak."
DI sisi lain, imbal hasil treasury 10-tahun AS mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun. Namun turun menjadi 2,357 persen, meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.
Dolar juga tercatat menguat, membuat emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga Logam Lainnya
Menambah daya tarik emas, indeks saham AS jatuh pada hari Rabu karena harga minyak naik lebih dari USD 121 per barel.
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, mencapai level tertinggi sejak Maret 2021 minggu ini.
"Apa yang fenomenal saat ini dan indikator yang baik dari awal pasar bull emas adalah permintaan ETF (exchange traded fund) tetap sangat kuat," kata analis independen Ross Norman.
Spot silver naik 1,2 persen menjadi USD 25,05 per ounce, platinum turun 0,6 persen menjadi USD 1.017,15, dan paladium naik 1,4 persen menjadi USD 2.518,30.
Advertisement