Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan menyalurkan subsidi dalam berbagai bentuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Hal ini di tengah meningkatnya sejumlah harga komoditas global dan domestik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan difokuskan untuk program bantuan sosial kepada pekerja dan program yang meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
"Kita masih ada Rp 455 triliun untuk program pemulihan ekonomi PCPN. Ini difokuskan ke program seperti labor intensive atau program-program yang meningkatkan ketahanan," kata Sri Mulyani usai sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
Advertisement
Sebagai informasi, Pemerintah dalam waktu dekat akan menyalurkan BLT Minyak goreng kepada 23,5 juta penerima. Dalam program ini pemerintah membutuhkan dana Rp 6,9 triliun.
Tak hanya itu, Pemerintah juga akan memberikan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji dibawah Rp 3,5 juta per bulan. Sebanyak Rp 8,8 triliun dana harus disiapkan untuk 8,8 juta penerima.
Belum lagi program bansos produktif untuk pelaku usaha mikro. Akan ada 12 juta penerima yang masing-masing mendapatkan bantuan dana Rp 600 ribu. Sehingga kebutuhannya Rp 7,2 triliun.
Presiden Joko Widodo kata Sri Mulyani memerintahkan para menteri untuk melakukan program ekonomi. Misalnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar membuat program yang bisa menyerap tenaga kerja.
"Menciptakan lapangan kerja terutama kepada Kementerian PUPR dan kementerian lain," kata dia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Minta Antar Kementerian Tingkatkan Koordinasi
Selain itu, Jokowi meminta agar para menteri meningkatkan langkah-langkah koordinasi di bidang ketahanan pangan. Antara lain pembukaan pangan, irigasi, ketersediaan pupuk, hingga bibit untuk produk-produk yang bisa tumbuh di Indonesia.
Sri mulyani mengatakan semua negara di dunia sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Sehingga ketahanan pangan dan ketahanan energi menjadi hal yang perlu ditingkatkan.
"Tadi Presiden instruksi untuk pangan ini kan untuk padi, jagung, kedelai tidak lebih dari 3 bulan. Sehingga seharusnya bisa direspon secara lebih cepat oleh kementerian terkait bekerja sama dengan pemerintah daerah," tuturnya.
Sementara itu, dari sisi APBN, pihaknya akan memberikan dukungan terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat. APBN akan diarahkan menjaga keselamatan rakyat dan menjaga keselamatan ekonomi, namun tetap menjaga kesehatan APBN.
"Kita dukung langkah-langkah mengamankan masyarakat kita terutama tadi yang merasakan dampak global, yang memang dirasakan seluruh dunia," katanya mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
BSU Subsidi Gaji Rp 1 Juta Disebar ke 8,8 Juta Pekerja, Ini Syaratnya
Pemerintah akan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji bagi pekerja dengan upah dibawah Rp 3,5 juta. Masing-masing pekerja akan mendapatkan bantuan subsidi gaji sebesar Rp 1 juta.
"Ada program baru yang diarahkan Bapak Presiden yaitu bantuan subsidi upah untuk gaji di bawah Rp 3,5 juta besarnya Rp 1 juta per penerima," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto usai sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
Dalam program ini pemerintah menargetkan akan ada 8,8 juta pekerja yang menerima bantuan subsidi gaji atau BSU. Sehingga kebutuhan dana untuk program ini sebesar Rp 8,8 triliun.
"Sasarannya (subsidi gaji) 8,8 juta pekerja dan kebutuhan Rp 8,8 triliun," kata dia.
Bantuan Sosial
Selain subsidi upah, dalam rapat tersebut muncul usulan pemberian bantuan sosial kepada para pelaku usaha mikro. Rencananya setiap pelaku usaha akan mendapatkan bantuan Rp 600 ribu.
"Diagendakan besarannya Rp 600 ribu per penerima," kata dia. Usulan ini akan diberikan kepada 12 juta penerima. Jumlahnya sama seperti bantuan yang diberikan pedagang kaki lima, pemilik warung dan nelayan.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement