Liputan6.com, Jakarta Berbagai inisiatif kreatif terus dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dalam mewujudkan visi menjadi kilang Refinery berkelas dunia.
Hal itu dibuktikan dengan diresmikannya 5 proyek strategis oleh jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) dan PT KPI dalam kunjungan Safari Ramadhan 1443 H di Cilacap, Senin (25/4/2022).
Kelima proyek tersebut masing-masing Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Digital Refinery Center, Strategic Command Center (SCC), penggunaan Jalan MT Haryono Relokasi, dan Oxygen Generator Package.
Advertisement
Pjs. GM PT KPI RU IV, Arief Budiyanto merinci proyek PLTS berkapasitas total 1,34 MWp dengan proyeksi penurunan emisi CO2 sebesar 1.635 ton per tahun.
“Adapun Digital Refinery Center menjadi sarana peningkatan kompetensi pekerja dengan fasilitas & prasarana digital, serta SCC menjadi sentral monitoring dan pengendalian bisnis, operasional dan maintenance peralatan kilang,” ujarnya.
Sementara itu, penggunaan Jalan MT Haryono Relokasi dan Kali Cinyemeh menjadi bagian dari ekspansi dan pengembangan kilang melalui proyek Refinery Development Master Plant (RDMP).
“Sedangkan Oxygen Generator merupakan fasilitas pengisian tabung oksigen untuk kebutuhan medis di klinik, Rumah Sakit Pertamina, dan pemeliharaan kilang,” ungkap Arief.
Direktur Utama PT KPI, Taufik Adityawarman mengapresiasi jajaran manajemen atas kehadiran proyek-proyek strategis ini sebagai bukti bahwa Perwira RU IV Cilacap terus berkreasi mengembangkan potensi kilang Cilacap.
“Sehingga performa kilang semakin baik, lebih profit, andal, canggih, dan lebih aman. Semoga semangat ini dapat ditularkan kepada RU lain, dan ditingkatkan sesuai dengan roadmap pengembangan kilang,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wujud Komitmen Pertamina
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero), Iman Rachman menilai peresmian proyek-proyek strategis ini menjadi wujud nyata komitmen Pertamina untuk menyediakan energi dengan prinsip availability, affordability, dan sustainability.
“Unit dan proyek yang diresmikan ini akan meningkatkan implementasi digitalisasi agar proses di kilang semakin efektif dan efisien. Kolaborasi antara Subholding Refining & Petrochemical dan Power & New Renewable Energy ini juga merupakan benefit yang nyata dari transformasi dan restrukturisasi Pertamina,” tuturnya.
Peresmian proyek strategis ini ditandai penandatanganan digital oleh Taufik Adityawarman dan Iman Rachman, didampingi Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia; Direktur Project & Operations PT Pertamina Power Indonesia, Norman Ginting; SVP Research & Technology Innovation PT Pertamina, Oki Muraza. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian proyek PLTS RU II Dumai.
Usai simbolis peresmian di gedung Patra Graha, rombongan selanjutnya melakukan kunjungan Management Walk Through (MWT) ke sejumlah proyek yang baru saja diresmikan.
Advertisement
Ada Isu Mogok Kerja, Pertamina Jamin Operasi Kilang Minyak Cilacap Normal saat Nataru
Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap memastikan produksi maupun pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman. Meski Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyatakan akan tetap melakukan rencana mogok kerja.
Hal itu ditegaskan General Manager PT KPI RU IV Cilacap, Eko Sunarno terkait momentum Natal 2021 dan jelang tahun baru 2022 (Nataru), Sabtu (25/12/2021).
Dijelaskan Eko, RU IV Cilacap memegang peran yang sangat penting dan strategis mengingat statusnya sebagai kilang minyak terbesar di Indonesia.
“Kapasitas olah crude (minyak mentah) di Cilacap mencapai 348 ribu barrel per hari atau sekitar 33,4 persen dari kapasitas kilang Nasional dan menopang 60 persen kebutuhan BBM di pulau Jawa,” ujarnya, Minggu (26/12/2021).
Lebih lanjut, pada masa Nataru ini Eko memastikan operasional kilang Cilacap tetap berjalan aman dan normal.
“Dengan sumber daya lebih dari 2.500 pekerja dan mitra kerja, kami berkomitmen mengemban amanah dan tanggung jawab penuh menjaga keberlangsungan operasional kilang. Baik di saat normal, terlebih di masa Nataru yang diperkirakan terjadi kenaikan permintaan BBM dan LPG di masyarakat,” ungkap Eko.
Masih kata Eko, kilang sebagai obyek vital Nasional merupakan aset penting yang harus dijaga bersama pengamanannya agar operasional tidak mengalami gangguan dari hal-hal yang tidak diharapkan.
Dengan operasional normal serta budaya HSSE yang menjadi pegangan seluruh pekerja dan mitra akan berbanding lurus dengan produktivitas sehingga pasokan BBM dan LPG ke terminal BBM juga akan berada dalam kondisi aman.
Pekerja Pertamina Harus Loyal
Untuk itu Eko juga menyampaikan bahwa setiap pekerja Pertamina harus menerapkan tata nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) terutama dari nilai Kompeten dan Loyal.
“Bekerja di hari libur atau hari besar keagamaan bagi Pertamina dimaknai tidak hanya sebagai kewajiban sebagai pekerja, namun ada tanggung jawab besar yang diamanatkan kepada Pertamina dalam menjaga serta terus menggerakkan roda ekonomi Indonesia melalui ketersediaan energi” ujarnya.
Diharapkan semua berjalan dengan normal dan suasana tetap kondusif. "Bagi masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru dapat beraktivitas dengan lancar, tertib dan taat terhadap protokol kesehatan. Semoga kita semua diberikan keberkahan oleh Tuhan YME," pungkas Eko.
Advertisement