Liputan6.com, Jakarta - PT Phapros Tbk merombak jajaran pengurus perusahaan. Terdapat tiga posisi yang dirombak yaitu satu komisaris dan dua direksi. Phapros adalah anak usaha PT Kimia Farma (Persero) yang bergerak di bidang produksi obat.
Keputusan perombakan jajaran direksi dan komisaris Phapros tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam keterangan itu disebutkan posisi pergantian ada di Komisaris Independen, Direktur Pemasaran, dan Direktur Produksi.
Baca Juga
Perseroan memasukkan Bimo Wijayanto sebagai Komisaris Independen. Bimo menggantikan Zainal Abidin. Kemudian, Direktur Produksi ditempati Ida Rahmi Kurniasih yang menggantikan posisi Syamsul Huda.
Advertisement
Lalu, Direktur Pemasaran ditempati oleh Imelda Alini Pohan. Ia menggantikan posisi Tri Andayani yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Pelni. Imelda sendiri diketahui menjabat Corporate Secretary PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebelumnya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Bpk Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Â
Dewan Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan
Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih
Â
Advertisement
Tebar Deviden Rp 6,64 Miliar
Pemegang saham PT Phapros Tbk (PEHA) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 6,64 miliar. Hal itu disetujui dalam RUPST perseroan yang digelar Rabu, (25/5/2022).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Phapros, David Sidjabat menyampaikan, besaran itu setara 60 persen dari laba bersih perseroan pada 2021.
"Dividen yang kami distribusikan secara persentase cukup besar. Kami mendistribusikan 60 persen dari laba yang kami dapatkan di 2021, jumlahnya sebesar Rp 6,64 miliar," kata dia, Rabu (25/5/2022).
Â
Turun 77 Persen
Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,07 miliar. Turun 77,17 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 48,49 miliar.
Kendati penjualan mencatatkan kenaikan 7,23 persen menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 980,56 miliar di 2020.
Â
Advertisement