Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian akan meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Super Mikro (KUR SUMI) dengan batas kredit Rp 10 juta. Kabarnya, KUR Sumi akan dirilis dalam kurun waktu 1-2 minggu lagi.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan saat ditemui di kantor Pegadaian Salemba, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga
“Kami akan segera meluncurkan KUR Syariah tapi bagian Super Mikro Rp 10 juta ke bawah. Dinilai dari pihak Kemenko maupun Kementerian Koperasi dan BRI, bahwa Pegadaian siap. Pegadaian dianggap mampu untuk melakukan KUR syariah ini,” kata Damar.
Advertisement
Dia menjelaskan, Pegadaian tahun ini mendapat jatah Rp 5,9 triliun untuk menyalurkan KUR Sumi dari Pemerintah. Damar berharap dengan adanya KUR syariah Super mikro ini, Pegadaian bisa lebih berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Keunggulan dari KUR super mikro Pegadaian yakni bunganya hanya 6 persen dalam setahun. Tak hanya itu saja, semua sektor UMKM bisa mengikuti program KUR Syariah Super mikro ini. Namun, harus memenuhi persyaratan seperti memiliki usaha yang pasti dan bisa dibuktikan.
“Untuk KUR sumi bunganya 6 persen setahun sangat rendah sekali. Sektor khusus tentunya UMKM di Rp 10 juta kebawah, macam-macam perdagangan, perekonomian, dan lainnya. Semua sektor kita berikan,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Perlu Jadi Nasabah
Damar pun menegaskan, tidak perlu menjadi nasabah Pegadaian dulu jika ingin mengajukan pinjaman KUR Syariah Super Mikro.
Melainkan, cukup datang langsung ke Pegadaian mengajukan pinjaman. Untuk persyaratan nanti akan disampaikan ketika program KUR Syariah Super mikro ini diluncurkan.
“Akses semua bisa datang ke pegadaian langsung, asal dia punya persyaratan dalam arti dia punya usaha, dan dilihat usahanya,” ujarnya.
Pegadaian pun optimis target 1 juta UMKM bisa tercapai dalam program KUR syariah super mikro ini. Pasalnya, banyak UMKM yang masih membutuhkan tambahan dana untuk usahanya, sehingga KUR syariah Super Mikro ini bisa menjadi pilihan bagi UMKM.
“Di seluruh wilayah sudah ada pilot project masing-masing, targetnya 1 juta UMKM. Optimis insyallah tercapai, karena membantu rakyat. Pegadaian segera meluncurkan Sumi 1-2 minggu lagi,” pungkasnya.
Advertisement
Pegadaian Resmi Ganti Nama Usai Gabung Holding BUMN Ultra Mikro, Jadi Apa?
PT Pegadaian (Persero) resmi berganti nama menjadi PT Pegadaian setelah gabungnya perusahaan ke Holding BUMN Ultra Mikro di bawah Bank Rakyat Indonesia.
Perubahan nama ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 Tanggal 02 Juli 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Kemudian, pada perubahan Anggaran Dasar PT Pegadaian sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Pegadaian Nomor 15 Tanggal 23 September 2021 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM berdasarkan Surat Nomor AHU-0053287.AH.01.02 Tahun 2021 Tanggal 29 September 2021.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo menjelaskan dengan terbitnya peraturan tersebut maka saat ini telah terjadi perubahan kepemilikan saham.
Sebelumnya saham PT Pegadaian dimiliki 100 persen oleh negara, kini saham seri A sebanyak 1 (satu) lembar dimiliki oleh negara, sedangkan saham seri B sebanyak 6.249.999 lembar dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
“Pembentukan ekosistem ultra mikro ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan bagi para pelaku bisnis ultra mikro dalam mengembangkan usaha," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (12/10/2021).
Target 300 Co-Location
Lebih lanjut, ia menuturkan hingga akhir tahun ini, Holding Ultra Mikro akan membangun setidaknya tiga ratus co-location.
"Sampai akhir tahun 2021 BRI-Pegadaian-PNM akan membuka 300 lokasi bersama (co-location) yang memberikan akses pelayanan terpadu sehingga masyarakat dapat menggunakan produk dan layanan ketiga perusahaan di satu tempat," katanya.
Selain pemanfaatan lokasi (co-location) secara bersama, BRI-Pegadaian-PNM juga dapat berkolaborasi dalam program-program lain seperti pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, dan sebagainya.
Dengan holding ultra mikro ini diyakini Amoeng semakin memperluas peran BRI-Pegadaian-PNM dalam program pemulihan ekonomi nasional khususnya penguatan sektor ultra mikro.
Lebih lanjut Amoeng berharap inisiatif ini mendapat dukungan luas seluruh masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan sebagai wujud peran serta dalam pembangunan ekonomi.
Advertisement