Stasiun Gambir Pensiun Layani KA Jarak Jauh, Benarkah?

PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan bahwa saat ini Stasiun Gambir, Jakarta, masih melayani pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 07 Jun 2022, 13:40 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 13:40 WIB
Pemudik mulai memadati Stasiun Gambir 4 hari menjelang perayaan Idul Fitri (Liputan6.com/Ika Defianti)
Pemudik mulai memadati Stasiun Gambir 4 hari menjelang perayaan Idul Fitri (Liputan6.com/Ika Defianti)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan bahwa saat ini Stasiun Gambir masih melayani pelanggan Kereta Api Jarak Jauh.

Stasiun Gambir tetap KAI operasikan sebagai salah satu akses masuk dan keluar Ibu Kota selain Stasiun Pasar Senen, Jatinegara, dan Jakarta Kota.

“Terkait adanya rencana pengalihfungsian Stasiun Gambir, tentu KAI mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. KAI masih terus berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk hal tersebut,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Jika nantinya ada perubahan pelayanan di Stasiun Gambir, pastinya KAI akan melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terlebih dahulu.

Masyarakat yang sudah membeli tiket dan akan naik Kereta Api Jarak Jauh tidak perlu khawatir, karena isu bahwa Stasiun Gambir telah pensiun tidak benar.

Saat ini Stasiun Gambir terus melayani pelanggan KA Jarak Jauh dengan rata-rata 7.928 pelanggan per hari di bulan Juni 2022.

“KAI akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat melalui transportasi kereta api yang aman dan nyaman,” tutup Joni.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Manggarai Jadi Stasiun Sentral, Jakarta Sejajar dengan Kota Metropolitan Dunia

Suasana di Stasiun Manggarai
Suasana di Stasiun Manggarai, Jakarta. Para karyawan KCI membawa papan petunjuk untuk membantu para penumpang. (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

Sebelumnya, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyebut seluruh kota metropolitan dunia telah memiliki stasiun sentral. Ini menyusul pengembangan Stasiun Manggarai menjadi pusat integrasi kereta api pertama di Indonesia.

Djoko menilai, dengan dicapainya target itu, berarti stasiun perlu memiliki fasilitas yang megah. Serta telah menerapkan sistem terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

"Stasiun Manggarai nantinya memiliki 18 sepur, sementara sekarang baru 10 sepur. Antara Cikarang – Manggarai sudah mulai dipisahkan jalur kereta jarak jauh atau antar kota dan kereta perkotaan (komuter) dengan double-double track yang sedang berproses diselesaikan pembangunannya," kata dia dalam keterangannya, ditulis Senin (6/6/2022).

"Setiap kota metropolitan dunia sudah memiliki stasiun sentral dengan fasilitas yang megah. Jakarta sebagai ibukota negara baru memiliki Stasiun Gambir yang dianggap megah," tambahnya.

Dengan demikian, Stasiun Manggarai nantinya akan mengambil alih fungsi pemberhentian dan pemberangkatan kereta jarak jauh antar provinsi. Stasiun Gambir akan dipensiunkan dari perannya sebagai stasiun kereta utama di Ibu Kota.

Stasiun Gambir akan dikembalikan fungsinya sebagai stasiun yang melayani kereta komuter. Stasiun Manggarai akan melayani tidak hanya kereta jarak jauh, melainkan untuk kereta perkotaan (komuter) dan kereta bandara.

Mengacu data ITDP, Djoko mengatakan Integrasi diperlukan, karena pertama, fleksibilitas bagi penumpang yang ingin melakukan transfer antara rute dan moda transportasi. Kedua, kemudahan untuk mengakses sistem dan menciptakan jaringan transportasi yang komprehensif untuk menjaring penumpang.

Ketiga, bentuk pengembangan bisnis di sepanjang koneksi yang terintegrasi untuk menambah pendapatan. Serta keempat, berbagai moda transportasi publik yang terintegrasi yang didesain untuk semua merupakan simbol kota yang maju dan progresif.

Ia menyebut, integrasi yang dimaksud secara fisik bentuknya bangunan stasiun dan halte, pedestriaan dan konektivitasnya. Secara sistem dapat berupa institusi, pentarifan, penjadwalan dan penegakan hukum.

Memudahkan Masyarakat

Hari Ketiga Pelaksanaan Perubahan Rute KRL Commuter Line
Suasana penumpang saat perubahan rute KRL Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Perubahan rute baru kereta rel listrik yang diberlakukan pada Sabtu, 28 Mei 2022 lalu dikarenakan proses Switch Over ke 5 penataan lintas kereta api di Stasiun Manggarai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Lebih lanjut, ia menyebut, dengan adanya integrasi tersebut, masyarakat akam dimudahkan untuk beralih moda transportasi. Ini jadi target yang perlu dicapai dalam pengembangan Stasiun Manggarai.

"Selain tersedia layanan kereta bandara, juga harus disediakan layanan bus bandara, seperti halnya yang sudah beropertasi di Stasiun Gambir saat ini. Jembatan layang (skybridge) antara Stasiun Manggarai dengan Terminal Manggarai atau Pasar Raya," paparnya.

Di kondisi saat ini, Manggarai merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Primer dengan perkantoran, perdagangan, dan jasa serta stasiun terpadu dan titik perpindahan beberapa moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

Kawasan Manggarai termasuk Kawasan Strategis Ekonomi Provinsi DKI Jakarta dengan arahan pengembangan kawasan perdagangan, jasa, perkantoran dengan mengintegrasikan antar bangunan dan menyediakan ruang untuk sektor informal dan ruang terbuka publik.

"Berada dekat dengan pusat kegiatan primer perdagangan jasa di Kawasan Sudirman dan Kuningan serta kawasan segitiga ekonomi di Jatinegara dan kawasan strategis sosial budaya di Menteng dan Taman Ismail Marzuki (TIM)," terangnya.

Stasiun Gambir Layani KRL

Hari Ketiga Pelaksanaan Perubahan Rute KRL Commuter Line
Penumpang KRL Commuterline transit (berpindah tujuan kereta) di stasiun transit Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Perubahan rute baru kereta rel listrik yang diberlakukan pada Sabtu, 28 Mei 2022 lalu dikarenakan proses Switch Over ke 5 penataan lintas kereta api di Stasiun Manggarai. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan pembenahan di Stasiun Manggarai Jakarta. Nantinya, Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia.

Artinya, kegiatan transit skala besar dan operasi semua jenis kereta bakal dipusatkan si Stasiun Manggarai. Selain itu, Stasiun Manggarai juga bakal menjadi pusat layanan integrasi moda baik intermoda maupun antarmoda.

Mengacu rencana jangka panjang, setelah Stasiun Manggarai jadi stasiun sentral, operasi kereta jarak jauh juga akan difokuskan di stasiun ini. Sehingga Stasiun Gambir tak lagi jadi tumpuan kereta jarak jauh.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Kementerian Perhubungan Rode Paulus menyebut, ada kemungkinan stasiun Gambir kemudian akan melayani kereta rel listrik (KRL). Tujuannya juga untuk mengurai kepadatan penumpang.

"Desain Stasiun Manggarai dengan segala fasilitas di sana memang didesain kereta jarak jauh itu berhenti sampai dengan Stasiun Manggarai saja," kata dia dalam acara Ngobrol Bersama Komunitas Kereta Api (Ngobras) Persiapan Switch Over 5 Stasiun Manggarai, ditulis Kamis (26/5/2022).

Ia menuturkan dengan skenario tersebut, harapannya penumpukan penumpang yang terjadi di stasiun Sudirman akan berkurang.

"Jadi nanti untuk yang Gambir akan difungsikan untuk naik-turun penumpang KRL. Harapannya untuk beban yang selama ini ada di (stasiun) Sudirman dan seterusnya nanti bisa berkurang dan semuanya bisa langsung ke pusat kota di Gambir," terangnya.

Informasi, hingga saat ini Stasiun Gambir hanya khusus melayani kereta api jarak jauh. Guna memaksimalkan itu, KRL hanya melintas di Stasiun Gambir.

   

Pusat Transit

Kepadatan Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai Pada Sore Hari
Sejumlah penumpang berpindah tujuan kereta saat penerapan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Penerapan switch over (SO) atau peralihan sistem persinyalan ke-5 itu membuat terjadinya penumpukan penumpang di peron kereta karena terdapat perubahan rute perjalanan KRL. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ditambah, saat ini DJKA akan melakukan Switch Over 5 atau penyesuaian pola perjalanan di Stasiun Manggarai. Nantinya, pusat transit ke arah Tanah Abang, Bekasi, Cikarang akan diberlakukan di Stasiun Manggarai.

"Selama ini memang untuk yang sampai dengan (Stasiun Jakarta) Kota itu kan memang perjalanan KRL, jadi naik turun di sana (Stasiun Gambir)," katanya.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan hal itu bisa diterapkan. Hingga saat ini, ia masih melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Apabila ada perubahan untuk mengoptimalkan itu nanti memang kita masih akan mendiskusikan dengan PT KAI," terang dia.

Perlu diketahui, pembangunan di Stasiun Manggarai saat ini telah mencapai 60,17 persen. Terkait timeline SO, masih ada beberapa tahap yang harus dilalui hingga akhir 2023 mendatang.

Target Selesai pengoperasian stasiun Manggarai sisi Timur Paket A Tahap II ini diperkirakan selesai tahun 2023. Untuk Target pengoperasian Jalur KA Jarak Jauh di Stasiun Manggarai Sisi Timur ini diperkirakan selesai di tahun 2025. 

Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Begini jalur kereta api di seluruh Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya