Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan dampak gelaran MotoGP di Mandalika beberapa waktu lalu terhadap perekonomian daerah. Tak kurang perputaran uang di daerah mencapai Rp 606 miliar.
"Event MotoGP Mandalika Februari lalu, memberi multiplier effect bagi ekonomi lokal yang mencapai Rp 606 miliar," kata Luhut dalam Forum Investasi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat, (9/9).
Baca Juga
Selama acara berlangsung 24.678 kamar terisi oleh para tamu dan wisatawan. Padahal potensi penonton MotoGP mencapai 100 ribu orang. Sehingga hal ini perlu menjadi bahan evaluasi pemerintah dan para pelaku usaha sektor pariwisata.
Advertisement
"Potensi jumlah penonton mencapai 100.000 orang, kita mampu memenuhi 25 persen kebutuhan kamar ini menjadi contoh potensi yang perlu dicermati," kata dia.
Lalu jika dilihat dari lama menginapnya wisatawan di Mandalika, Labuan Bajo, dan Kupang kata Luhut sudah cukup baik. Rata-rata mereka menginap 3-5 hari. Sementara itu untuk tujuan wisata ke Borobudur dan Danau Toba hanya sekitar 1-2 hari saja.
Dari sisi jumlah uang yang dibelanjakan selama berwisata di Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Kupang, rata-rata bisa membelanjakan hingga USD 500 - USD 1.000 dalam setiap kali kunjungan. Namun untuk di kawasan Danau Toba masih sangat minim.
"Sedangkan untuk danau Toba pengeluaran wisata masih terbilang minim.
Maka, Luhut menilai perlu adanya optimalisasi pembangunan pada sektor pariwisata. Khususnya dari sisi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.
Hanya saja, sumber dananya tidak dapat hanya mengandalkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Melainkan butuh sokongan dalam bentuk investasi.
"Sumber dananya tidak dapat hanya mengandalkan dari APBN dan APBD saja, tetapi tentunya dari investasi baik dalam maupun asing," pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Usai Ajang MotoGP 2022, Kawasan Sirkuit Mandalika Harus Tetap Hijau
Ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika telah selesai. Namun, pemerintah berikhtiar untuk tetap melakukan penghijauan di kawasan sirkuit Mandalika.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan, agar penghijauan di koridor jalan kawasan Sirkuit Mandalika tetap dijaga dan dioptimalkan, khususnya pada median jalan dan bukit di sekitar jalan.
Dengan pekerjaan pembangunan jalan akses Mandalika dan ruas Kuta Kruak menjadi 4 lajur, wajah Kawasan Sirkuit Mandalika akan benar-benar berubah.
"Tingkatkan penyiraman pohon di sekitar jalan minimal 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Penggunaan pupuk juga ditambah agar pohonnya hidup subur," kata Menteri Basuki, Selasa (28/6/2022).
Kementerian PUPR menata Jalan Bypass BIL-Mandalika sepanjang 17,3 km. Penataannya meliputi penanaman rumput dan pohon bougenvile, tabebuya, ketapang kencana, dan pule di median jalan, penghijauan di jalur lambat melalui penimbunan tanah, dan penghijauan bukit di sepanjang Jalan Bypass BIL-Mandalika.
Dilakukan juga pelebaran Jalan Kuta-Keruak sepanjang 5,3 km dengan menambah lajur eksisting menjadi 4 lajur, pembuatan saluran drainase beton di tepi luar badan jalan, dan perbaikan alinyemen vertikal dan horizontal jalan eksisting.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menata koridor kawasan Mandalika yakni penataan Bundaran BIL, Bundaran Sunggung, Plaza Parkir Sunggung, Bunderan Triputri.
Kemudian, segmen II Jalan Kuta-Keruak yang terdiri dari gerbang dan artwork sirkuit, zona landmark sirkuit, zona landmark Pertamina, zona landmark main event, dan zona landmark Lombok.
Advertisement
Banyak Penonton MotoGP Mandalika Tak Terangkut Shuttle Bus, Kemenhub Minta Maaf
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan evaluasi terhadap program bantuan bus pada gelaran MotoGP Mandalika. Ini menyusul operasional bus tersebut yang dinilai belum maksimal.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub mencatat selama gelaran MotoGP Mandalika penggunaan bus bantuan cukup diminati pengunjung. Namun pelaksanaannya belum maksimal.
Hal ini mengacu pada keluhan penumpang yang tak terlayani dengan baik serta timbulnya kemacetan. Ini terjadi saat arus balik dari kawasan Sirkuit Mandalika ke simpul transportasi.
"Saya sebelumnya mendapatkan laporan pada hari terakhir pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022 banyak masyarakat yang belum terlayani oleh bus antarmoda yang kami siapkan. Kami meminta maaf atas kejadian tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan dan sejumlah penumpang tidak terlayani dengan baik. Kami besok akan segera menggelar rapat evaluasi untuk melihat penyebabnya," kata Dirjen Budi Setiyadi dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (22/3/2022).
Informasi, Ditjen Hubdat mendukung kegiatan MotoGP Mandalika 2022 melalui 287 unit shuttle bus berkapasitas 24 penumpang, 278 unit bus antarmoda, manajemen rekayasa lalu lintas, serta dukungan dari layanan penyeberangan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk Kepolisian dan telah berupaya maksimal untuk mendukung MotoGP Mandalika 2022. Hanya saja memang di hari terakhir jumlah penonton banyak sekali dan pulangnya bersamaan, itu yang menyebabkan ada masyarakat yang tidak tercover dengan baik,” terangnya.
Usai MotoGP 2022, Sirkuit Mandalika Incar jadi Penyelenggara Balap Dunia
Kemeriahan acara MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat menarik banyak perhatian publik internasional, termasuk penyelenggara balap dunia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, saat ini ada banyak penyelenggara balap dunia yang tertarik dan berminat untuk menyelenggarakan event balap di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Saat saya ingin menyerahkan pemenang Moto2, saya duduk dengan salah satu petinggi FIM yang menyatakan ada beberapa balapan tingkat internasional yang sudah menaruh perhatian kepada Mandalika," kata Sandiaga Uno di Pertamina Mandalika International Street Circuit, dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Selasa (23/3/2022).
Meski euphoria MotoGP belum pudar, Indonesia dianggap berhasil menyelenggarakan event balap kelas dunia.
Bahkan sirkuit yang berada di salah satu dari 5 destinasi super prioritas Indonesia itu dianggap sebagai sirkuit dengan pemandangan tercantik di dunia.
Kemenparekraf mengungkapkan, FIM (Federasi Olahraga Sepeda Motor Dunia) menetapkan sirkuit tersebut dalam klasifikasi grade A berdasarkan hasil homologasi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Hal ini membuat banyak penyelenggara ajang balap dunia melirik sirkuit ini.
Advertisement