Liputan6.com, Jakarta - Hasil seleksi Kartu Prakerja Gelombang 45 telah diumumkan melalui akun Instagram @prakerja.go.id, dikutip Selasa (27/9/2022).
"Penerima Kartu Prakerja Gelombang 45 mana suaranya? Selamat ya, yuk segera beli pelatihan dan habiskan saldo pelatihan kamu," tulis keterangan dalam postingan tersebut.
Sebelumnya pendaftaran Program Kartu Prakerja gelombang 45 dibuka pada 12 September, dan ditutup pada 15 September 2022 pada pukul 23.59 WIB.
Advertisement
Selain itu, peserta yang lolos dihimbau untuk segera menyambungkan rekening bank atau e-wallet untuk membeli pelatihan.
"Jangan lupa tautkan dulu rekenin bank atau e-wallet kamu dan langsung beli pelatihan yang sesuai minat dan tujuan kamu," tulis Prakerja.
Adapun program Kartu Prakerja dimulai sejak April 2020. Program ini menjadi salah satu realisasi dari janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye di 2019. Namun dalam realisasinya sedikit mendapat modifikasi disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Berikut cara cek hasil pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 45 melalui akun dashboard di prakerja.go,id. Mengutip informasi dari website prakerja.go.id, peserta bisa mengecek status kelulusan di akun dashboard masing-masing.
Berikut ini langkah-langkah cek kelulusan Kartu Prakerja melalui dashboard akun.
1. Cek status penerimaan melalui dashboard Prakerja pada lama prakerja.go.id
2. Apabila terdapat keterangan “pendaftaran sedang dalam evaluasi”, itu berarti proses seleksi sedang berlangsung
3. Saat pengumuman, peserta yang lolos akan mendapatkan notifikasi untuk menonton tiga video tentang pengenalan Kartu Prakerja
4. Peserta yang lolos menonton ketiga video tersebut dan tidak diperkenankan untuk menutup video jika belum selesai atau mempercepat laju video
5. Setelah menonton video selesai, peserta baru bisa melihat Nomor Kartu Prakerja
Sementara itu, bila tidak lolos Kartu Prakerja Gelombang 45, peserta akan mendapatkan notifikasi di dashboard dengan keterangan “Kamu Belum Berhasil”.
Wapres Ma'ruf Pamer BSU dan Kartu Prakerja di Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, diperlukan penguatan perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut dapat dilakukan di antaranya dengan memastikan terpenuhinya hak-hak pekerja melalui pemberian pendampingan dan bantuan yang adaptif, sesuai kondisi yang terjadi.
Hal itu disampaikan dalam acara Pertemuan G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting yang diselenggarakan di Bali secara virtual, Rabu (14/9/2022).
“Di Indonesia, hal ini menjadi bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, berupa Program Bantuan Subsidi Upah (BSU), Program Kartu Pra-Kerja, Program Bantuan Produktif Usaha Mikro, dan Program Padat Karya di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,” kata Wapres.
Menurut Wapres, selain bantuan yang bersifat langsung, di sisi lain Wapres juga mengatakan bahwa penguatan kemampuan inovasi dan literasi pekerja, khususnya di bidang-bidang yang akan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan, seperti teknologi digital dan ekonomi hijau penting untuk dilakukan.
Sebab, ke depan inovasi dan digitalisasi merupakan modal penting dalam menghadapi persaingan global yang semakin pesat dan canggih.
“Sebagai contoh, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan literasi digital pelaku UMKM agar target 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai,” jelasnya.
Advertisement
Peningkatan Keahlian
Sementara dari aspek kemampuan, Wapres juga menekankan pentingnya peningkatan keahlian (skill) dalam upaya meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) pekerja Indonesia di tingkat nasional maupun global.
Adapun upaya tersebut, tambahnya, dapat dilakukan diantaranya melalui skilling, re-skilling dan up-skilling yang dilakukan secara terus menerus
“Terkait hal ini, Indonesia terus membangun Balai Latihan Kerja Komunitas untuk memenuhi kebutuhan pelatihan vokasi dengan kolaborasi antara Pemerintah, swasta/industri dan akademisi/pendidikan tinggi,” ujar Wapres.
Adapun pertemuan G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting (G20 LEMM) ini dihadiri oleh Menteri-Menteri Ketenagakerjaan G20, Menteri-Menteri Negara Undangan, Para Kepala Lembaga Internasional dan juga beberapa Ketua Engagement Groups.