Tarif Tol Serbaraja Mulai Berlaku 4 Oktober 2022 Besok, Ini Besarannya

Jalan tol Serbaraja telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 20 September 2022. Disimak tarif tol Serbaraja.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Okt 2022, 14:15 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 14:15 WIB
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk, sebagai pemegang saham utama PT Trans Bumi Serbaraja telah merampungkan pembangunan Tol Serpong – Balaraja (Serbaraja) seksi 1A sepanjang ±4 km.
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk, sebagai pemegang saham utama PT Trans Bumi Serbaraja telah merampungkan pembangunan Tol Serpong – Balaraja (Serbaraja) seksi 1A sepanjang ±4 km.

Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Serpong-Balaraja (Tol Serbaraja) bakal mulai dikenakan tarif tol mulai 4 Oktober 2022 ini. Tarif tol Serbaraja dimulai dari Rp 5.500 sampai Rp 11.000.

Penetapan tarif Tol Sebaraja berdasarkan surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 1116/KPTS/M/2022, tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol, yang memutuskan bahwa Tol Serbaraja seksi 1A akan memberlakukan tarif bagi para pengguna jalan bebas hambatan berbayar ini, sesuai SK Menteri PUPR tersebut.

 

“Terhitung mulai 4 Oktober 2022 pukul 00.00 WIB, ruas Tol Serbaraja seksi 1A resmi bertarif sesuai dengan Surat Keputusan Menteri PUPR yang telah diterbitkan," jelas Presiden Direktur PT Trans Bumi Serbaraja yang juga menjabat sebagai Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Siswanto Adisaputro.

Adapun ruas tol Serpong-Balaraja seksi 1A sebelumnya telah beroperasi fungsional pada tanggal 10-21 Agustus 2022 tanpa pengenaan tarif.

Jalan tol ini juga telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 20 September 2022 dan kembali dioperasionalkan tanpa tarif sampai dengan 3 Oktober 2022 sebagai masa sosialisasi.

Dia merinci besaran tarif Tol Sebaraja ini, yakni:

- Kendaraan Golongan I dikenakan tarif sebesar Rp 5.500

- Golongan II & III dikenakan tarif sebesar Rp 8.500

- Golongan IV & V dikenakan tarif sebesar Rp 11.000.

"Dengan beroperasinya Tol Serbaraja seksi 1A sepanjang + 4 km diharapkan dapat mengurai kemacetan yang terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang," jelas Siswanto.

Selain itu, keberadaan tol ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah serta Provinsi Banten.

 

 

 

 

Tol Terkoneksi

Melihat Proyek Pembangunan Tol Serpong-Balaraja
Sejumlah alat berat beroperasi di proyek Tol Serpong-Balaraja di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Rabu (2/02/2022). Proyek Tol dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,37 triliun terdiri atas 3 seksi yakni BSD–Legok, Legok–Tigaraksa Selatan dan Tigaraksa Selatan–Balaraja.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Tol tersebut merupakan proyek infrastruktur yang dikembangkan Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk sebagai pemegang saham utama dari PT Trans Bumi Serbaraja.

Tol Serbaraja seksi 1A menghubungkan ujung jalan tol eksisting (Ulujami-Pondok Aren-Serpong) di sisi klaster The Green BSD City menuju simpang susun CBD BSD City (di sisi Aeon Mall) dan terkoneksi langsung dengan kawasan TOD Intermoda BSD City.

Infrastruktur konektivitas berupa jalan bebas hambatan berbayar ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pembangunan Tol Serbaraja seksi 1A merupakan bagian pertama yang rampung dibangun dan sudah resmi beroperasi.

Saat ini, PT Trans Bumi Serbaraja juga sedang melanjutkan pembangunan ruas tol untuk seksi 1B. Nantinya tol Serbaraja akan memiliki total keseluruhan panjang ±40 km yang terbagi dalam tiga tahap yakni seksi I Serpong-Legok (±9,8 km), seksi II Legok-Pasir Barat (±11,5 km), dan seksi III Pasir Barat-Balaraja (±18,6 km).

Tol Serpong-Balaraja akan meringankan beban kendaraan yang selama ini ditanggung oleh sejumlah jalan di kawasan Tangerang Raya, Banten.

Tol ini akan terkoneksi dengan tol Jakarta-Serpong, tol Jakarta-Merak, JORR dan berbagai ruas tol di Pulau Jawa.

 

Ada Tol Cibitung-Cilincing, Biaya Logistik Pelabuhan Tanjung Priok Bisa Turun 50 Persen

Proyek Jalan Tol Cilincing-Cibitung
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Progres ruas Cibitung—Cilincing seksi 1-3 sudah mencapai lebih dari 80 persen dan seksi 4 sudah mencapai 37 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kehadiran jalan tol Cibitung-Cilincing akan menghilangkan kemacetan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga diharapkan akan berdampak pada penurunan biaya logistik.

“Kalau nanti akses jalan tol sampai ke Pelabuhan Kalibaru juga jadi. Diharapkan bisa menurunkan biaya logistik hingga 50 persen,” kata Budi Karya di dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).

Menhub Budi menjelaskan, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur secara konsisten dan sistematis.

Menurut dia, pembangunan telah dilakukan secara apik dari memulai, membangun, menyelesaikan, sampai dengan menghubungkan antara fasilitas ke fasilitas lainnya, dalam hal ini menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan.

Ia mengungkapkan, dengan hadirnya jalan tol Cibitung–Cilincing akan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan minat para investor baik dari dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di kawasan industri Bekasi, Karawang dan sekitarnya.

Tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Priok, pembangunan akses jalan tol dari dan ke Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 juga akan meningkatkan kinerja pelabuhan tersebut.

Kehadiran Pelabuhan Patimban akan melengkapi keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok untuk memperlancar distribusi logistik nasional.

“Untuk kawasan industri di Bekasi bisa ke Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di Karawang bisa ke Pelabuhan Patimban. Ini akan membuat suatu kompetisi yang baik dan akan semakin meningkatkan layanan kedua pelabuhan tersebut,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya