Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bekerja lebih keras terkait pengembangan lumbung pangan atau food estate.
Syahrul pun siap dengan arahan kepala negara itu. "Saya harus kerja lebih keras lagi, saya di challenge luar biasa, kapan juga presiden tidak marah sama mentan, memang harus di challenge kalau gak di challenge, nanti tidur aja," kata Syahrul usai rapat bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga
Jokowi juga meminta lumbung pangan atau di sejumlah wilayah dikembangkan supaya lebih maksimal. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas hasil tani.
Advertisement
Pemerintah diketahui sedang mengembangkan kawasan food estate di berbagai daerah di antaranya Kalimantan Tengah, di Sumatera Utara, di Nusa Tenggara Timur, di Papua dan di Maluku.
"Cadangan lahan kita di Kalimantan, di Sumatera Utara, di Papua, di Maluku harus jadi bagian-bagian strategi kita dan di sana Presiden mengarahkan food estate agar bisa dilakukan lebih maksimal," kata Syahrul.
Menurutnya, pengembangan lumbung pangan hingga saat ini masih cukup baik. Contohnya lumbung pangan di Kalimantan Tengah yang produksi panennya hampir dua kali lipat.
"Saya tanggung jawab food estate ini cukup bagus, yang tadinya lahan existing kita di bawah 3 ton hasilnya, di Kalimantan sekarang 4-5 ton. Itu contohnya, jangan berpikir memang lahan di Kalimantan itu yang gambut, payau, agak asin, PH-nya sangat rendah. Sama dengan lahan yang di Jawa, begitu intervensi, begitu jadi, dia membutuhkan proses," tuturnya.
Â
Akui Tidak Semua Lahan Naik Produktivitas
Â
Syahrul mengakui tidak semua lahan di kawasan lumbung pangan berhasil meningkatkan produktivitas panen. Tetapi, jumlah lahan yang gagal sangat sedikit ketimbang yang berhasil.
“Ada beberapa lahan yang juga cukup bagus, tapi juga ada beberapa lahan yang kena air, namanya juga tempatnya seperti itu, kadang-kadang kalau hujan sedikit, dia langsung banjir, naik ke atas ya, di situ gagal, tapi tak seberapa," ujar Syahrul.
Syahrul mengakui tidak semua lahan di kawasan lumbung pangan berhasil meningkatkan produktivitas panen. Tetapi, jumlah lahan yang gagal sangat sedikit ketimbang yang berhasil.
“Ada beberapa lahan yang juga cukup bagus, tapi juga ada beberapa lahan yang kena air, namanya juga tempatnya seperti itu, kadang-kadang kalau hujan sedikit, dia langsung banjir, naik ke atas ya, di situ gagal, tapi tak seberapa," ujar Syahrul.
Advertisement