Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut kalau Indonesia kaya dengan beragam komoditas. Namun, masih belum ada yang menghubungkan komoditas yang dimiliki dengan pasar. Hal ini menjadi kendala dan membuat penerimaan negara menjadi kecil.
Oleh sebab itu, Ma'ruf Amin melihat perlu adanya pembentukan global hub sebagai sarana pemasaran dari komoditas yang dimiliki oleh Indonesia sehingga bisa dijual ke berbagai negara.
Baca Juga
"Kita itu negara yang kaya, yang memiliki banyak komoditi, banyak produk yang kita miliki, itu memang yang diberikan kepada kita dan banyak, ini tidak semua negara sama diberi oleh Allah," kata dia dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022, di Jakarta Convention Center, Kamis (6/10/2022).
Advertisement
Indonesia memiliki pasokan rempah yang sangat banyak. Bahkan digadang jadi pusat rempah dunia. Di sisi lain, banyak potensi di sektor perkebunan, pertambangan, hingga produk jadi seperti busana.
"Ada produk rempah, kita diberi oleh Allah rempah yang di luar (negeri) tidak ada. Jalur rempah ini dihidupkan, jangan jalur sutra yang hidup, tapi jalur rempah yang harus kita hidupkan. Kita punya pertanian, perkebunan, kelautan, pertambangan dan produk fashion dan sebagainya," ujarnya.
"Tetapi tidak ada yang menghubungkan tidak ada yang mendorong mereka untuk memasarkan menghilirasi. Peran ini yang saya dorong saya katakan ini adalah peran hamzah washal," tambah dia.
Hamzah washal yang dimaksudnya merupakan analogi dari huruf hamzah yang ada dalam ayat Al-Quran. Menurutnya, hamzah washal ini bisa disebut sebagai penyambung atau hub.
Dalam konteks hub internasional dan komoditas, Wapres Ma'ruf Amin ingin ada sosok atau pihak yang bisa menjadi penghubung dari beragam komoditas yang potensial di Indonesia.
"Saya ingin tekankan beberapa pesan untuk bisa capai target-target yang bisa beri efek ganda, akselerasi dan penguatan global halal hub, sebagai pusat hamzah washal. ini banyak bertanya? apa hamzah washal? ituhuruf hamzah yang bisa menghubungkan antara kalimat dengan kalimat sehingga menjadi untaian kata yang indah," bebernya.
Â
Ancaman Resesi
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin mengingatkan pemerintah khususnya negara berkembang untuk bersiap menghadapi resesi global.
Dia menilai, peluang terjadinya resesi global kian besar setelah sejumlah bank sentral ramai-ramai menaikkan suku bunga acuan dalam menghadapi lonjakan inflasi.
"Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat, bahkan banyak Bank Sentral merespons dengan menaikkan suku bunga acuan guna menahan laju inflasi," katanya dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival 2022 di JCC Senayan, Kamis (6/10).
Â
Advertisement
Krisis
Wapres Maruf mencontohkan, peluang besar terjadinya resesi global tercermin dari persoalan yang sama dialami banyak negara. Yakni, mulai dari krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan yang menyelimuti semua negara.
"Pemulihan yang tengah kita perjuangkan saat ini masih berhadapan dengan realita (ekonomi) global yang murung. Krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan menjadi awan gelap yang menyelimuti semua negara," tekannya.
Meski begitu, posisi ekonomi Indonesia tengah diuntungkan atas kenaikan beberapa komoditas hingga terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional.