Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah idaman dengan harga yang terjangkau merupakan impian setiap orang. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mengatasi kekurangan perumahan (backlog) yang diperkirakan kebutuhannya mencapai 12 juta rumah serta terus mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.
Sejalan dengan itu, permintaan terhadap properti terutama residensial tetap tinggi, walaupun badai resesi ekonomi global diprediksi akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Menjawab hal tersebut, Indonesia Properti Expo (IPEX) kembali digelar pada tanggal 19-27 November 2022 di JCC, Senayan, Jakarta.
Advertisement
Dikutip dari Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Bapak Erwin Haryono, menyampaikan bahwa pada triwulan III 2022, pertumbuhan harga properti residensial primer diperkirakan kembali meningkat terbatas sebesar 1,53 persen secara tahunan (yoy).
Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh positif sebesar 15,23 persen (yoy) pada triwulan II 2022, setelah terkontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 10,11 persen (yoy).
Pasalnya, resesi ekonomi global secara langsung tidak mempengaruhi permintaan terhadap properti residensial di pasar primary (primary market) karena rumah/hunian merupakan kebutuhan primer/utama manusia.
Menilik kasus krisis ekonomi pada tahun 1998-1999 dan tahun 2008 di Indonesia, hal tersebut tentunya tidak membuat sektor properti ikut terdampak langsung. Bahkan sektor hunian ini masih menjadi pilihan masyarakat yang ingin punya rumah.
Dalam hal ini, sektor properti juga diperkirakan masih dapat bertahan terhadap gempuran resesi ekonomi global pada tahun 2023. Sektor properti terutama hunian di Indonesia nyatanya memiliki kebutuhan yang masih cukup besar dan material 90 persen menggunakan produk lokal.
“Tentunya ada kenaikan, tahun ini kita optimis karena ada kenaikan, di mana sampai kuartal III ini masih ada pertumbuhan dan ada penjualan yang sudah mulai naik,” ucap Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia DPD DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar, dikutip Sabtu (29/10/2022).
Penjualan Properti
Menurut Arvin, pertumbuhan saat ini cukup baik, dengan adanya COVID-19 membuat penjualan properti menjadi naik. Dalam hal ini, Housing residential menjadi nomor satu.
“Kita berharap sebagai developer, pembangunan bisa terus berjalan. Produk yang kita buat saat ini untuk menengah ke bawah, jadi yg kita targetkan inovasi-inovasi kita menyesuaikan dengan permintaan masyarakat. Kemudian harganya juga disesuaikan. Karena yang penting kebutuhan masyarakat ini kita bisa sesuaikan harganya dan suku bunga,” lanjutnya.
Keunggulan membeli rumah di tahun ini adalah karena tahun ini suku bunga belum naik secara signifikan. Bahkan ada beberapa bank yang masih memberi promo untuk transaksi di tahun ini.
Kalau pada tahun 2023 kejadian yang diramalkan benar-benar terjadi, maka akan lebih sulit bagi calon pembeli untuk membeli rumah dengan cara KPR, karena bank akan lebih ketat dalam proses penyeleksian nasabah, serta bunga yang ditawarkan kemungkinan akan lebih tinggi karena dampak dari inflasi dan kenaikan suku bunga BI.
Untuk menyiasatinya, bagi calon pembeli yang melakukan PKS dengan bank di tahun ini, akan mendapatkan suku bunga yang sesuai.
"Saat ini di 2022 menunjukkan ada peningkatan, artinya geliat bisnis properti Ini masih banyak diminati. Sehingga ke depannya, kita akan terus mendorong sektor properti. Kami 100 persen mendukung pemerintah," jelas Deputy Division Head, Non-Subsidized Mortgage and Personal Lending Division, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dedy Lesmana.
"Pertama, kami berharap supaya masyarakat bisa tertarik dengan unitnya dulu sehingga dapat meningkatkan jumlah pembiayaan. Kemudian didukung dengan program-program kami bahwa KPR itu tidak sulit, bunga nya rendah 2,7 persen dan kami bekerja sama dengan pengembangan yang ada untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, selain itu juga kami sediakan berbagai grand prize seperti motor listrik,” lanjut dia.
Advertisement
Dorong Masyarakat Miliki Rumah
Gelaran Indonesia Properti Expo 2022 sebagai bentuk dukungan dalam mendorong masyarakat untuk memiliki hunian melalui pameran yang diselenggarakan 3 kali dalam setahun. Indonesia Properti Expo menghadirkan 325 proyek properti dari seluruh Jabodetabek dan harga mulai dari Rp 168 juta.
Gad Permata, Vice President, PT. Adhouse Clarion Events mengatakan bahwa gelaran IPEX 2022 ini diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak developer.
“Kami mencoba kembali menggelar pameran yang ke tiga kali nya di tahun ini agar para developer dapat bergabung dengan pameran kami. Selain itu kami juga meningkatkan kualitas. Kami juga ingin mengedukasi pada konsumen, bahwa kondisi saat ini bukan sesuatu yang harus ditakuti untuk beli rumah, dan seemoga tahun ini bisa mencapai 50 ribu pengunjung dengan target 2 triliun untuk transaksi tahun ini,” tuturnya.
Terlebih, pengembang yang ikut serta dalam perhelatan IPEX juga turut mendukung masyarakat dengan memberikan penawaran yang menarik selama pameran.
Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras I Wayan Madik Kesuma mengungkapkan bahwa terjadi pandemi COVID-19 membuat banyak perubahan.
“Kita lihat bahwa konsumen itu lebih senang dengan properti yang sudah memiliki progress. Meski pandemi melanda, antusias masyarakat masih ada. Kami berharap agar pameran ini bisa dimanfaatkan secara bersama sehingga dapat membantu masyarakat untuk bisa memiliki rumah dengan cara lebih mudah,” paparnya.
Daftarkan diri segera untuk menghadiri salah satu pameran properti terbesar di Indonesia dengan Link registrasi yang dapat diakses melalui registrasi.indonesiapropertiexpo.com