Resesi di Depan Mata, Industri Farmasi Masih Pede Ekspansi Bisnis

Di tengah resesi yang hampir terjadi di segala sektor, ekspansi bisnis dilakukannya menunjukkan bahwa pasar masih membutuhkan produk-produk farmasi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 31 Okt 2022, 20:27 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 19:50 WIB
Dampak dari Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu
Ilustrasi Mengonsumsi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Farmaku.com, perusahaan apotek online terlengkap dan terbesar di Indonesia kian agresif ekspansi dan memperluas layanan kepada masyarakat. Hal ini meskipun ancaman resesi global menghantui banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Terbaru, Farmaku yang berada dibawah PT Solusi Sarana Sehat, resmi membuka apotek keempatnya di Kelapa Gading Square, Jakarta Utara. Tiga apotek sebelumnya berada di kawasan Tomang, Tebet dan Bintaro.

"Dengan gerai di setiap kota di DKI Jakarta, Farmaku dapat melayani pelanggan dengan pengiriman obat 15 menit sampai," kata CEO Farmaku Iswandi Simardjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Menurut Iswandi, pembukaan apotek Farmaku di Kelapa Gading Square bertujuan melayani masyarakat untuk mendapatkan produk farmasi yang berkualitas, terpercaya, dengan harga terjangkau.

Selain itu, kata Iswandi, dibukanya cabang keempat ini tidak berorientasi hanya karena bisnis. Dia berharap, kehadiran apotek Farmaku di area yang berdekatan dengan apartemen Mall of Indonesia ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar.

"Apotek memiliki peran yang sangat penting karena menjadi sarana distribusi obat dan alat kesehatan pada masyarakat. Melihat hal tersebut, Farmaku sebagai salah satu apotek berlisensi resmi di Indonesia siap mengambil bagian dari peran tersebut," tuturnya.

Farmaku, lanjutnya, telah melayani masyarakat Indonesia sejak 2017. Rencananya, Farmaku akan membuka 2 gerai lagi hingga akhir tahun ini. Tahun depan, Farmaku akan hadir di kota-kota di pulau Jawa.

"Tahun depan kami mentargetkan untuk membuka gerai di kota-kota besar di pulau Jawa," ungkapnya.

 

 

Penambagan Gerai

Farmaku
Farmaku yang berada dibawah PT Solusi Sarana Sehat, resmi membuka apotek keempatnya di Kelapa Gading Square, Jakarta Utara.

Penambahan gerai offline/konvensional akan meningkatkan penjualan secara online.

Karena Farmaku menerapkan konsep Cloud Farma yang fokus pada pelayanan online dan pesan antar. Kehadiran gerai di titik strategis akan lebih mendekatkan Farmaku ke pelanggan, sehingga dapat menawarkan pengiriman instan dan free ongkir

Iswandi mengungkapkan, Farmaku sebagai e-commerce terlengkap yang menjual obat-obatan hingga produk kecantikan ini terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dengan menyediakan barang terlengkap, layanan pengiriman yang cepat, serta terpercaya.

Iswandi menyadari bahwa di tengah resesi yang hampir terjadi di segala sektor,ekspansi bisnis yang dilakukannya menunjukkan bahwa pasar masih membutuhkan produk-produk yang ditawarkan oleh Farmaku.

“Di tengah situasi ekonomi global yang tidak stabil dan banyak pelaku startup yang berguguran, langkah ini menunjukkan bahwa industri kesehatan dan Farmaku justru mengalami pertumbuhan yang positif," ucap Iswandi.

Apotek dengan Konsep Omni Channel: Online to Offline jika dikaitkan dengan dunia bisnis terutama bisnis retail, sangat memudahkan konsumen untuk menemukan produk yang dijual.

Umumnya, channel yang digunakan adalah website, aplikasi, hingga toko fisik. Guna meningkatkan interaksinya dengan konsumen, hampir metode ini sudah dijalankan oleh Farmaku.

Perlu diketahui, selain keempat offline store yang sudah tersebar di beberapawilayah Jakarta, Farmaku juga menjangkau masyarakat melalui layanan online melalui website Farmaku.com, berbagai marketplace dan aplikasi.

Ekonomi Indonesia Masih Kuat Lawan Resesi, Masyarakat Jangan Panik!

Indonesia Bersiap Alami Resesi
Pejalan kaki melintasi pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23//9/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Masyarakat perlu melakukan perencanaan keuangan yang baik guna mengantisipasi dampak dari ancaman gejolak ekonomi, menyusul adanya prediksi World Bank yang menyebutkan sejumlah negara mengalami resesi 2023.

Ancaman resesi muncul setelah bank sentral di sejumlah negara dikabarkan akan menaikkan suku bunga acuan guna menekan laju inflasi yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Research Director Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mendorong masyarakat untuk tetap melakukan perencanaan keuangan dengan baik dan tidak merespon semua informasi secara berlebihan, terlebih sampai menimbulkan kepanikan seperti yang terjadi pada krisis moneter tahun1997-1998 di mana terjadi rush money karena masyarakat menarik uang secara besar-besaran.

“Perencanaan keuangan adalah hal penting. Namun, saya yakin ekonomi Indonesia masih kuat menghadapi ancaman resesi yang terjadi di negara lain. Jadi yang paling penting adalah peran dari regulator, ekonom dan pihak terkait menjelaskan bagaimana sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia,” jelas Piter dikutip Kamis (27/10/2022).

Dia mendorong masyarakat tetap melakukan aktivitas ekonomi dan melakukan perencanaan keuangan yang tepat, baik melalui perbankan maupun instrumen investasi lainnya.

Perencanaan keuangan dapat dilakukan dengan mengenali profil risiko masing-masing dan melihat ketersediaan pendanaan yang ada serta memperhatikan faktor risiko yang muncul seperti kerugian, kerusakan hingga kehilangan.

Penggunaan jasa perbankan, selain aman dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan penyaluran kredit, sehingga peran dana masyarakat di bank dalam memperkuat ketahanan nasional menghadapi ancaman resesi juga semakin besar.

Infografis Peringatan IMF dan Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Peringatan IMF dan Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya