Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM yang dijualnya mulai 1 November 2022. Harga BBM Pertamina hari ini yang naik berlaku jenis nonsubsidi.
Kali ini, ada dua jenis BBM Pertamina yang naik harganya yaitu Dexlite dan Pertamina Dex. Sementara itu, terjadi penurunan harga pada Pertamax Turbo.
Dikutip dari laman mypertamina.id, Selasa (1/11/2022), harga BBM Solar jenis Dexlite naik Rp 200 dari sebelumnya Rp 17.800 per liter menjadi Rp 18.000 per liter untuk wilayah DKI Jakarta.
Advertisement
Harga Pertamina Dex naik hingga Rp 450, dari sebelumnya Rp 18.100 per liter menjadi Rp 18.550 per liter. Sedangkan BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo mengalami penurunan dari Rp 14.940 per liter menjadi Rp 14.300 per liter.
Perubahan harga BBM ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Berikut adalah harga BBM Pertamina terbaru per 1 November 2022 di seluruh Provinsi Indonesia :
Pertalite:
Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)
Pertamax:
- Rp 13.900 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 14.200 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 14.500 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Pertamina Dex:
- Rp 18.550 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 18.950 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 19.350 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Berikut rincian harga BBM Pertamina di wilayah lainnya:
Â
Harga BBM Pertamina Jenis Dexlite dan Pertamax Turbo
Dexlite:
- Rp 18.000 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 18.350 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 18.700 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Pertamax Turbo:
- Rp 14.300 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 14.600 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 14.900 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).
Advertisement
Efek Harga BBM Naik, Inflasi Masih Terasa hingga Oktober 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan Solar pada 3 September 2022 lalu masih memberikan dampak cukup besar terhadap laju tingkat inflasi Oktober 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka inflasi Oktober 2022 yang sebesar 5,71 persen memang mengalami pelemahan dibanding inflasi September 2022, yang tembus 5,95 persen.
"Untuk inflasi tahunan ini, kalau dilihat dari 2 bulan pasca penyesuaian harga BBM, tekanan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah memang masih cukup tinggi. Ini didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan dalam kota," ujarnya, Selasa (1/11/2022).
Setianto menyebut, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,28 persen di Oktober 2022. Ini sama dengan kondisi September 2022 dengan andil 2,35 persen. "Ini akibat kenaikan BBM di tanggal 3 September yang lalu," imbuhnya.
Untungnya, laju inflasi bisa direm oleh komponen harga bergejolak, yang angkanya turun dari 9,02 persen di September 2022 menjadi 7,19 persen di Oktober 2022.
"Bisa dilihat harga bergejolak mengalami penurunan dari bulan-bulan sebelumnya. Ini yang meredam kenaikan inflasi tahunan kita. Disebabkan penurunan beberapa harga komoditas pangan," kata Setianto.