Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pimpinan negara anggota G20 akan datang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 15-16 November 2022. Selain negara anggota, ada pula 9 negara undangan yang akan hadir.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi membeberkan sejumlah pesawat yang akan digunakan anggota G20 dan negara undangan lainnya. Data ini mengacu pada data terakhir persiapan KTT G20 per 6 November 2022.
Baca Juga
Mengacu bahan paparan Faik, 20 anggota G20 bersama dengan 9 undangan G20 akan hadir untuk mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Rinciannya, Indonesia akan menggunakan pesawat Boeing B737-800.
Advertisement
Australia akan menggunakan pesawat Tanker KC-30A MRTT, Arab Saudi akan menggunakan pesawat Boeing B737-800 dan G650. Korea Selatan akan menggunakan pesawat Boeing B747-8i, Jepang akan menggunakan pesawat Boeing B777-300 ER.
Turki akan menggunakan pesawat Boeing B747-800 dan Airbus A330-200, Kanada akan menggunakan pesawat CC 150 POLARIS. Afrika Selatan akan menggunakan Boeing B737-BBJ, Perancis akan menggunakan pesawat Airbus A330 dan pesawat Falcon.
Britania Raya akan menggunakan pesawat Airbus A321, Jerman akan menggunakan pesawat Airbus A350. Tiongkok akan menggunakan pesawat Boeing B747-800, India akan menggunakan pesawat Boeing B777-300E.
Amerika Serikat akan menggunakan pesawat Boeing B747-200 dan Boeing B757-300, Italia akan menggunakan pesawat Airbus A319 CJ. Argentina akan menggunakan pesawat Airbus A 330-300, Rusia akan menggunakan pesawat Ilyushin IL 96.
Brazil akan menggunakan pesawat Airbus A319CJ, Meksiko akan menggunakan pesawat Boeing B737-BBJ, dan Uni Eropa akan menggunakan pesawat B777-S.
Â
Negara Undangan
Sementara itu, 9 negara undangan juga direncakan hadir dengan pesawatnya masing-masing. Hanya ada 2 negara yang akan terbang menggunakan pesawat komersial.
Rinciannya, Singapura akan hadir menggunakan pesawat Boeing B737-MAX yang merupakan penerbangan charter, Kamboja akan menggunakan pesawat Airbus A320. Spanyol akan menggunakan pesawat Airbus A310-300.
Lalu, Uni Emirat Arab akan menggunakan pesawat Boeing B777-300, B787-700, dan B787-900. Belanda akan menggunakan pesawat Boeing B737-700 BBJ.
Kemudian, Senegal akan menggunakan pesawat Airbus A320 CJ, Rwanda akan menggunakan pesawat Gulfstream GLOBAL 7500.
Dua negara sisanya, Suriname dan Fiji direncanakan akan menggunakan penerbangan komersial.
Â
Advertisement
Presiden FIFA Hingga Elon Musk Jadi Undangan Super Penting
PT Angkasa Pura I (Persero) tengah menyiapkan l kedatangan tamu undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022. Rencananya, selain kepala negara, ada pula sejumlah tamu undangan penting lainnya.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menuturkan, sejumlah anggota G20 telah melakukan persiapan kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Rinciannya, 20 anggota G20, 9 Negara undangan, dan 10 tambahan tamu VVIP akan hadir ke KTT G20.
Mengutip paparan Faik, di luar anggota G20, akan hadir delegasi dari Singapura, Kamboja, Spanyol, Uni Emirat Arab, Belanda, Senegal, Rwanda, Suriname, dan Fiji. Data ini mengacu pada data terakhir per 6 November 2022.
"Kemarin ada tambahan 10 undangan VVIP akan hadir juga, jadi dengan banyaknya undangan VVIP harus kita tangani," ujar Faik dalam Rumpi BUMN di Kementerian BUMN, Senin (7/11/2022).
Adapun 10 tamu undangan penting itu diantaranya Presiden Zambia, Presiden Angola, Presiden Sudan Selatan, PM Denmark, dan Ratu Maxima. Kemudian, Presiden FIFA, Presiden IOC, Atlantik Council, Elon Musk, serta World Economic Forum.
Khusus untuk tamu VVIP yang menggunakan private jet, termasuk Elon Musk, pihaknya sudah menyiapkan skenario. Misalnya, penyiapan fasilitas untuk kedatangan di bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kalau menggunakan pesawat private dia bisa menggunakan fasilitas di General Aviation Terminal, jadi ktia akan siapkan khusus ya, karena ini termasuk tamu VVIP ya ditangani dibawah koordinasi Kementerian Luar Negeri," paparnya.
Â
Skema Kedatangan
Pada kesempatan itu, Faik menuturkan pihaknya sudah menyiapkan berbagai skema kedatangan tamu super penting tersebut. Melingkupi kedatangan kepala negara, hingga tamu undangan dengan penerbangan komersial.
Untuk kedatangan kepala negara, Faik menyiapkan pengosongan sementara kegiatan penerbangan baik sebelum, saat, dan setelah pesawat kepala negara mendarat di bandara.
Kemudian, dia juga menyediakan sekitar 14 lokasi untuk menginapnya pesawat yang membawa tamu KTT G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sementara, sisanya akan ditempatkan di bandara-bandara yang dekat dengan Bali, contohnya bandara di Banyuwangi.
"Jadi ramai sekali (Bandara) I Gusti melayani tokoh-tokoh penting dunia, ini kesempatan bagus untuk memastikan reputasi Indonesia lebih baik, asalkan melaksanakan pelayanan sebaik-baiknya, Simulasi penanganan, tidak hanya normal tapi kondisi emergency, ada simulasi kondisi khusus apabila terjadi kecelakaan pesawat, pembajakan, atau aktivitas terorisme," pungkas dia.
Advertisement