Liputan6.com, Jakarta Orang tua sering mewariskan kekayaan atau bahkan bisnisnya kepada anak. Seperti yang dilakukan oleh pemilik perusahaan LVMH miliarder Bernard Arnault kepada putrinya Delphine Arnault yang kini menjadi CEO Dior.
Melansir South China Morning Post, Selasa (17/1/2023), pada 11 Januari diumumkan bahwa anak tertua dari kepala LVMH Bernard Arnault akan mengambil alih posisi teratas di merek konglomerat terbesar kedua Christian Dior.
Lantas, siapakah sosok dari Delphine Arnault yang sebenarnya?
Advertisement
Delphine lahir di dekat Paris pada 4 April 1975. Dia lahir dari pasangan Bernard Arnault dan istri pertamanya Anne Dewavrin.
Anak sulung Arnault yang saat ini berusia 47 tahun ini menjadi pewaris kerajaan barang mewah dengan kekayaan senilai USD 184,7 miliar.
Dalam kisah hidupnya, Delphine dulu bersekolah di salah satu sekolah dasar yang ada di Paris sehingga fasih berbahasa Inggris. Setelah lulus dari London School of Economics pada tahun 1997, Delphine bekerja di McKinsey.
"Saya sedang belajar strategi," katanya kepada Financial Times. “Dalam sebuah presentasi di Amerika mereka akan mulai dengan kesimpulan dan mengatakan bagaimana mereka sampai di sana, dan menurut saya itu sangat menarik. Itu langsung ke intinya.
Setelah lulus sekolah, dia pun menikah dengan Alessandro Vallarino Gancia. Akan tetapi, tidak bertahan karena pasangan itu bercerai pada 2010.
Dia kemudian memulai hubungan dengan miliarder yang bisnisnya bergerak di bidang telekomunikasi Prancis Xavier Niel. Dengan Niel, Delphine sekarang memiliki dua anak.
Bergabung Dengan Merek Perancang Busana John Galliano
Ketika menjabat sebagai direktur kreatif Dior, Delphine kemudian bergabung dengan merek perancang busana John Galliano. Hal itu dia lakukan agar mendapatkan lebih banyak pengalaman di industri.
Namun, ada suatu momen ketika rekaman video Galliano membuat pernyataan anti-Semit itu menyebabkan dia dikeluarkan dari Dior pada tahun 2011. Lalu Delphine dipuji karena berhasil melindungi perusahaan dari kejatuhan dan mengangkat penggantinya Raf Simons .
Sejak 2013, dia kemudian bertanggung jawab atas semua aktivitas terkait produk untuk Louis Vuitton, merek terbesar di LVMH.
Dia mengatakan bahwa gaya manajerialnya "cukup tenang", meskipun dia sering melakukan kunjungan mendadak ke toko pada Sabtu sore yang sibuk.
Menjadi Anggota Termuda di Komite Eksekutif LVMH
Pada usia 43 tahun, Arnault menjadi anggota termuda – dan wanita kedua – di komite eksekutif LVMH saat dia bergabung pada tahun 2019.
Pada Januari 2023, LVMH mengumumkan dia akan mengambil alih peran CEO di Christian Dior, menggantikan Pietro Beccari, yang pindah untuk menjalankan Louis Vuitton.
“Di bawah kepemimpinannya, permintaan terhadap produk Louis Vuitton meningkat secara signifikan, memungkinkan merek tersebut mencetak rekor penjualan baru secara teratur,” kata ayahnya dalam sebuah pernyataan.
“Wawasannya yang tajam dan pengalamannya yang tak tertandingi akan menjadi aset yang menentukan dalam mendorong perkembangan berkelanjutan Christian Dior,” sambungnya.
Advertisement
LVMH Kantongi Penjualan Lebih Dari USD 60 Miliar
Sebagai sebuah grup, LVMH membukukan penjualan lebih dari USD 60 miliar pada tiga kuartal pertama tahun 2022, naik 28 persen dari periode yang sama pada tahun 2021. Perusahaan tidak memisahkan informasi keuangan berdasarkan merek.
Langkah ini "signifikan", analis Citi Thomas Chauvet mengatakan kepada Reuters hal itu karena "perencanaan suksesi dalam peran strategis telah berperan penting bagi kesuksesan merek-merek utama LVMH selama 20 tahun terakhir".