Bidik Pendapatan Rp 17 Triliun, Ini Strategi ID Food di 2023

Holding BUMN Pangan atau ID Food tengah membidik pendapatan Rp 17 triliun di 2023 ini.

oleh Arief Rahman H diperbarui 25 Jan 2023, 11:16 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2023, 11:16 WIB
PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)
PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan atau ID Food tengah membidik pendapatan Rp 17 triliun di 2023 ini. Sederet strategi juga dilakukan perusahaan yang sudah genap 1 tahun dibentuk ini.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengungkapkan rencana transformasi gelombang kedua di tahun ini. Ini sekaligus sebagai upaya untuk menghadapi tantangan di 2023.

Perusahaan membidik pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp 17 tiliun atau meningkat sekitar 8 persen dari realisasi pendapatan di tahun 2022 sebesar Rp 16 triliun, dengan Ebitda sebesar Rp 518 miliar atau naik 120 persen dari Ebitda tahun 2021 sebesar Rp 235 miliar (unaudited).

“Di tahun 2023, ID FOOD merencanakan second wave transformation di berbagai sektor yang dikelola,” jelas Frans dalam keterangannya, Rabu (25/1/2023).

Program yang menjadi fokusnya mulai dari penataan struktur portofolio pada anak/cucu perusahaan melalui penguatan bisnis ID FOOD Group. Termasuk penguatan di anggota-anggota holding BUMN pangan kedepannya.

“Kami akan lakukan transformasi penataan struktur bisnis anggota holding sektor gula, logistik, perdagangan melalui divestasi dan akusisi beberapa anggota holding,” ungkap Frans.

Di sektor Perikanan, transformasi pengembangan bisnis akan dilakukan pengembangan pelabuhan perikanan dengan potensi Rp 200 Milyar per tahun, dan penangkapan ikan terukur potensi hingga Rp 1 triliun/ tahun.

Di sektor pertanian, lanjut Frans, pengembangan bisnis dilakukan melalui corporate farming dengan target 500-1500 hektare di lahan Sukamandi, Jawa Barat.

ID FOOD melalui program Makmur sinergi BUMN terkait menargetkan tanam seluas 250 ribu hektare untuk 5 komoditas seperti padi, jagung, tebu, sawit dan kopi dengan keterlibatan petani sebanyak 106.387 orang.

“ID FOOD Group juga melakukan investasi untuk mengoptimalkan produksi di beberapa sektor, diantaranya investasi pabrik gula, revitalisasi pabrik garam, investasi pabrik pakan, cold storage untuk penyimpanan pangan daging dan ayam, dan investasi kandang ayam GPS dan PS Broiler,” urainya.

 

Modal ID Food

ID Food
Holding BUMN Pangan lahir di awal Januari 2022 lalu. Kini, menginjak usia 1 tahun, ID Food meyakini bisa membangun ekosistem pangan di Indonesia. (Dok. ID Food)

Frans meyakini ID FOOD Group siap menghadapi tantangan di tahun 2023. Pasalnya kinerja perseroan ditahun pertama sebagai Holding Pangan ID FOOD Group membuktikan komitmen terhadap perkuat ekosistem hulu-hilir pangan.

Diantaranya pendistribusian minyak goreng sampai dengan Desember 2022 tercatat 90,56 juta liter di 6.500 titik lokasi wilayah seluruh Indonesia, ekspor beberapa komoditas pangan seperti ikan dan gurita sebanyak 277 Ton ke Jepang dan USA, ekspor 238 ton kopi ke Mesir, 17 Ton teh ke Taiwan.

“Sepanjang tahun 2022, ID FOOD juga melakukan mobilisasi sapi dari wilayah surplus asal Boyolali, Nganjuk, Sumbawa, Serang, Sidrap ke wilayah defisit di Jabodetabek dengan total sapi lokal sebanyak 305 ekor dan sapi impor 1.100 sapi memenuhi kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” tambah Frans.

Selain itu, di tahun 2022 ID FOOD juga mengimplementasikan resi gudang gula pertama di Indonesia dengan total 96 resi senilai 40.202 Ton atau setara Rp 320 miliar.

Frans melanjutkan pengembangan produk retail pangan dan non pangan juga dilakukan ID FOOD Group di tahun 2022 sebanyak 9 jenis produk. Diantaranya Rania tepung terigu, Rania garam, Raja gula kemasan baru, Rania air mineral, Rania kecap manis, garam magisa, therapina garam spa, nushi tissue, nushi alcohol swab.

Produk-produk ini rencananya akan diresmikan peluncuran produk di tahun 2023 ini momentum HUT ke-1 ID FOOD.

 

Gandeng Petani

Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Holding BUMN Pangan atau ID Food membuktikan perannya dalam menggandeng para petani padi dan pengusaha beras. Ini sekaligus jadi pelaksanaan atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengungkap, peran holding dalam menggandeng sektor pertanian adalah melalui Sang Hyang Seri. Bentuknya, melibatkan para petani padi dan pengusaha beras masuk dalam rantai pasok yang diampu ID Food.

"Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk bermitra dengan petani, termasuk di padi, saat ini bentuk nyata ID FOOD bermitra dengan petani adalah melalui program Makmur, konkritnya adalah yang terlibat dalam supply chain pertanian, ada 5 komoditas pangan dan salah satunya padi beras," terang dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (6/1/2023).

Frans menuturkan realisasi selama tahun 2022 untuk tanam padi tercatat seluas 74.729 ha dengan hasil produksi padi sekitar 373.645 Ton dari program Makmur.

"Kami membantu petani di onfarm, KUR pembiayaan, pupuk dan potensi produksi yang dapat di offtake, diharapkan sinergi Bulog untuk bisa kolaborasi menguatkan offtakenya," tambahnya.

Menurutnya, ID Food juga membuka diri dan mengajak kontribusi PERPADI dapat bergabung di program Makmur untuk bersama memajukan pangan Indonesia.

Hal ini ditegaskannya saat bertemu dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI). Kegiatan ini dilakukan bersama Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, BUMD Food Station di Yogyakarta.

 

Sederet Capaian

Program Makmur
Program Makmur fokus untuk petani padi, jagung, tebu, kopi, dan lainnya

Holding BUMN Pangan lahir di awal Januari 2022 lalu. Kini, menginjak usia 1 tahun, ID Food meyakini bisa membangun ekosistem pangan di Indonesia.

Pembentukan ID Food sendiri didasari oleh upaya memperkuat ekosistek pangan domestik. Sehingga, prosesnya bisa terjadi dari hulu ke hilir.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan ID FOOD terus lakukan transformasi dan inovasi pangan. Di hulu pangan, pihaknya menjalin sinergi stakeholders telah berkontribusi melalui Program Makmur sampai dengan tahun 2022 dengan realisasi tanam seluas 326.622 hektare.

Kemudian ini juga yang melibatkan petani sekitar 173.486 orang melalui beberapa komoditas seperti padi, tebu, jagung, sawit dan kopi.

Selain itu, di hilir pangan, berbagai kegiatan korporasi dalam memperkuat ekosistem pangan nasional telah dilakukan di tahun 2022 melalui komitmen pendistribusian pangan. Salah satunya komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan komoditas minyak goreng dengan mendistribusikan sekitar 90,56 juta liter minyak goreng di 6.500 titik lokasi di Indonesia.

"Terima kasih atas ucapan, dukungan dan harapan kepada ID FOOD, sesuai tema yang diusung pada HUT yang pertama ini, kami mengajak seluruh masyarakat, pelaku usaha pangan dapat bersama-sama berkolaborasi dalam memajukan pangan Indonesia," kata Frans dalam keterangannya, Senin (8/1/2023).

Menjelang usia ke-1, ID Food sendiri mendapat banyak harapan. Sebut saja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang berharap BUMN ID FOOD dapat terus kolaborasi dengan Kementerian Pertanian. Menurutnya ID FOOD memiliki peran penting untuk pertanian, karena merupakan bagian dari ekosistem pertanian.

"Pertanian tidak hanya di budidaya, pertanian ada di pasca, pertanian ada di mengindustrikannya, dan mengolahnya, pertanian ada di market, dan ID FOOD ada di semua tempat," Jelas Mentan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya