Kronologi Sayap Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata di Bandara Mopah Merauke

Maskapai penerbangan Lion Air menjelaskan kronologi tabrakan sayap kanan pesawat dengan garbarata di Bandara Mopah, Merauke, Papua Selatan

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Jan 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 13:12 WIB
Pesawat Lion Air Tabrak Atap Garbarata Bandara Mopah
Pesawat Lion Air Tabrak Atap Garbarata Bandara Mopah

Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan Lion Air menjelaskan kronologi tabrakan sayap kanan pesawat dengan garbarata di Bandara Mopah, Merauke, Papua Selatan. Atas kejadian ini, 122 penumpang batal terbang.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menerangkan kalau semula keadaan pesawat sudah dinyatakan layak terbang.

Setelah persiapan layanan dan penanganan darat selesai, pesawat bersiap dan mulai bergerak perlahan di area parkir pesawat (apron).

"Dalam proses itu terjadi hambatan di area sebelah kanan pesawat. Dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, pilot memutuskan untuk kembali ke titik parkir guna dilakukan pemeriksaan," kata dia dalam keterangan kepada Liputan6.com, Kamis (26/1/2023).

Danang menjelaskan, menurut hasil pengamatan, lekukan ujung sayap bagian kanan menyentuh (gesekan) pada bagian luar bangunan garbarata bandar udara.

"Menindaklanjuti kejadian tersebut, saat ini Lion Air bersama pihak berwenang terkait sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

"Lion Air tidak dapat berspekulasi atau memberikan keterangan mengenai penyebab. Proses investigasi membutuhkan waktu signifikan untuk mendapatkan rekomendasi," sambungnya.

 

Penumpang Batal Terbang

Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Atas kejadian tersebut, sebanyak 122 penumpang tujuan Bandara Sentani itu batal terbang dan diturunkan kembali menuju ruang tunggu.

Lion Air dengan kode terbang JT-797 ini mengoperasikan Boeing 737-900ER registrasi PK-LFO, sebelum keberangkatan pesawat sudah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dengan hasil layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight). Penerbangan ini akan membawa 7 (tujuh) awak pesawat serta 122 penumpang.

"Lion Air menyediakan fasilitas kepada seluruh penumpang berdasarkan ketentuan yang berlaku antara lain memindahkan penerbangan (transfer flight) pada maskapai lain yang disesuaikan ketersediaan kursi, proses pengembalian dana tiket (refund) sesuai permintaan penumpang serta lainnya," paparnya.

"Lion Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," pungkas Danang.

Sayap Pesawat Lion Air Tabrak Atap Garbarata Bandara Mopah Merauke

Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Sayap kanan Pesawat Lion Air tujuan Sentani, Kabupaten Jayapura, menabrak atap garbarata Bandara Mopah Merauke, pada Kamis (26/1) sekitar pukul 09.10 WIT.

Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Polres Merauke AKBP Sandi Sultan, dikutip dari Antara, Kamis (26/1/2023).

"Memang benar pesawat milik Lion Air tujuan Sentani, Kabupaten Jayapura, mengalami insiden menabrak atap garbarata Bandara Mopah," kata Sandi.

Dia mengatakan saat ini masih menunggu laporan lengkap mengenai kejadian tersebut.

Sebelumnya, Lion Air juga pernah mengalami insiden terbakarnya mesin Pesawat JT 330 yang mengharuskan mendarat darurat di Bandara Soekarno Hatta

Pesawat Lion Air ini terbakar mesin sebelah kiri dan harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Soekarno Hatta. 

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air penerbangan JT-330 telah dipersiapkan secara tepat. Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK dinyatakan layak dan aman dioperasikan melalui pengecekan awal (pre flight check).

Setelah proses penanganan operasional, layanan penumpang dan kargo di darat selesai, Lion Air penerbangan JT-330 lepas landas pukul 17.13 WIB dengan membawa enam kru dan 169 tamu penumpang.

 

Sesuai Prosedur

Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Fase mengudara berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat berdasarkan prosedur. Pada ketinggian jelajah 3.000 kaki, pilot merasakan kinerja pada salah satu komponen mesin pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya dan menunjukkan perlu segera dilakukan pengecekan.

"Dalam memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

Pesawat Lion Air mendarat secara normal dan aman. Setelah pesawat berhenti dan parkir pada landas parkir (apron), seluruh penumpang diarahkan untuk menuju ruang tunggu (boarding gate) guna mendapatkan informasi lebih lanjut. Proses penunpang keluar dari pesawat (disembark) dilakukan secara normal.

Infografis Catatan Merah Lion Air
Infografis Catatan Merah Lion Air
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya