Menhub Minta 4 Negara Kolaborasi Perkuat Konektivitas Maritim

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 22 Feb 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 14:40 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Merak – Bakauheni, Sabtu (24/12/2022). Dalam tinjauan ini Menhub meminta PT ASDP Indonesia Ferry mengantisipasi potensi gangguan cuaca. (Dok Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim. . (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh perhatian besar dalam mengembangkan konektivitas di sektor maritim. Salah satunya mendorong kolaborasi antara negara dalam mengembangkan potensi pelabuhan yang dimiliki.

Dia meminta adanya kolaborasi antara negara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina. Ini disampaikan dalam forum BIMP-EAGA Maritime 2023 yang digelar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dan didukung Kadin Indonesia.

"Empat negara ini harus berkolaborasi untuk meng-improve pelabuhan-pelabuhannya menjadi satu kekuatan tertentu, yang akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," ungkapnya di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/3/2023).

Menhub Budi melihat peluang, seperti posisi Indonesia yang berada di tengah-tengah jalur logistik Eropa dan China. Untuk itu, dia berharap keempat negara yang terlibat di forum ini bisa menghasilkan program konkret.

"Kalau selama ini kita ngomong dan cita-citanya berkolaborasi, maka hari ini digelar pameran, saya minta Pelindo secara khusus mengeksekusi apa yang bisa dieksekusi," pesannya.

Dia juga meminta Pelindo untuk menentukan pelabuhan-pelabuhan mana yang bisa ditunjuk menjadi hub logistik. Mengingat ada banyak pelabuhan di Indonesia.

Kemudian, dari hub itu bisa meningkatkan jangkauan dengan negara-negara lainnya di mancanegara. Dengan demikian, Menhub Budi mengatakan kalau pelabuhan Indonesia bisa menyetarakan posisinya dengan pelabuhan lainnya di dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Beri Manfaat

Kementerian Perhubungan dan PT. Mitra Samudera Kreasi melakukan penandatanganan adendum perjanjian sewa barang milik negara berupa sebagian tanah dan atau bangunan di Pelabuhan Tanjung Redeb. (Dok Kemenhub)
Kementerian Perhubungan dan PT. Mitra Samudera Kreasi melakukan penandatanganan adendum perjanjian sewa barang milik negara berupa sebagian tanah dan atau bangunan di Pelabuhan Tanjung Redeb. (Dok Kemenhub)

Lebih lanjut, manfaat lainnya dengan adanya hub, Indonesia bisa memberikan manfaat dan keuntungan lebih banyak. Utamanya berkaitan dengan jalur dan arus logistik global yang ada.

"Agar Indonesia itu bukan hanya sebagai feeder, tapi juga sebagai hub. Saya pikir bagaimana kita bisa menjalin kolaborasi dengan port-port internasional seperti yang ada di Spanyol, China, itu bagus," urainya.

"Karena barang-barang itu kalau sudah dikumpulkan di satu tempat, misalnya di Eropa dan di China, dia akan menjadi satu resiprokal dengan pelabuhan yang dimiliki Pelindo," pungkas Menhub Budi.

 


Konektivitas Maritim Tumbuh Saat Pandemi

20161025-Tol-Laut-IA4
Petugas bersiaga sebelum keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konektivitas di berbagai aspek turun hingga 40 persen selama pandemi Covid-19. Namun, konektivitas maritim trrnyata mengalami kenaikan sekitar 10 persen.

Baginya, ini jadi salah satu penopang dalam menjaga perekonomian di dalam negeri. Apalagi, dengan dibarengi kebijakan yang diambil pemerintah pada saat itu.

"Pada pandemi, konektivitas kita terbatas dan turun hingga 40 persen, tapi di sektor maritim justru tumbuh 10 persen, hanya di (sektor) maritim," kata dia dalam sambutannya di BIMP-EAGA Maritime 2023, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

 


Akselerasi Ekonomi

Angkutan Tol Laut Sumbang Kenaikan Volume Distribusi Logistik Nasional
Setelah mampu menurunkan disparitas harga sebanyak 15-20 persen di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur, kini tol laut menyumbang kenaikan volume distribusi logistik nasional di tahun 2018.

Hal ini disampaikan Menhub Budi didepan para pengelola pelabuhan di berbagai negara. BIMP-EAGA sendiri merupakan forum antar negara yang mencakup diantaranya Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Konektivitas maritim jadi satu kunci yang bisa dikembangkan oleh keempat negara ini. Sehingga, mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tiap negaranya.

"Ini indikasi kalau 1 negara bisa me-manage covid-19, ternyata tak cuma mengendalikan covid-19, tapi ekonomi juga bisa diselamatkan," ungkapnya.

"Mandat daripada action country, empat negara ini, harus berkolaborasi untuk mengimprove pelabuhan-pelabuhannya menjadi satu kekuatan tertentu yang akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia," sambung Menhub Budi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya