Erick Thohir Tunjuk Jubir Menko Luhut Jadi Komisaris Pelindo

Dalam RUPSLB Pelindo meresmikan pelantikan Sudung Situmorang sebagai Plt. Komisaris Utama/Komisaris dan Jodi Mahardi sebagai Komisaris Pelindo.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Feb 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 20:30 WIB
Juru Bicara Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi di Hotel Dharmawangsa, Jumat (7/10/2022).
Juru Bicara Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi di Hotel Dharmawangsa, Jumat (7/10/2022). Jodi mengatakan bahwa Menko Luhut telah bertemu dengan anak usaha Tesla di AS membahas teknologi baru transportasi mobil listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk dua orang baru masuk ke jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Salah satunya adalah Jodi Mahardi yang merupakan Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi.

Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-34/MBU/02/2023 tanggal 22 Februari 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero). 

Perubahan Dewan Komisaris ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kementerian BUMN. Dalam RUPSLB ini sekaligus meresmikan pelantikan Sudung Situmorang sebagai Plt. Komisaris Utama/Komisaris dan Jodi Mahardi sebagai Komisaris Pelindo.

Serta berakhirnya masa jabatan Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. sebagai Plt. Komisaris Utama/Komisaris Independen dan Antonius Rainier Haryanto sebagai Komisaris Independen Pelindo.  

“Saya mewakili manajemen Pelindo mengucapkan terima kasih atas arahan dan kontribusi terbaik yang telah diberikan oleh Pak Marsetio dan Pak Rainier selama bersama Pelindo. Kami juga mengucapkan selamat dan sukses atas penugasannya di tempat baru. Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan selamat atas penugasan baru Pak Sudung serta bergabungnya Pak Jodi di keluarga besar Pelindo,” ujar Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).

Arif berharap, perubahan sisinan komisaris ini mampu meningkatkan kontribusi positif ke perusahaan. Tujuannya untuk melahirkan inovasi di masa mendatang.

“Diharapkan formasi baru ini dapat membawa semangat serta energi baru dalam korporasi, serta dapat meneruskan perjuangan untuk mewujudkan visi Pelindo menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia melalui kolaborasi, akselerasi pelayanan dan inovasi di masa mendatang,” ungkapnya.

Berikut ini susunan Komisaris Pelindo terbaru pasca perombakan:

  • Plt. Komisaris Utama/Komisaris: Sudung Situmorang 
  • Komisaris: Didi Sumedi 
  • Komisaris Independen: Heru Sukanto 
  • Komisaris Independen: Muchtar Luthfi Mutty 
  • Komisaris: Arif Toha Tjahjagama 
  • Komisaris: Jodi Mahardi. 

 

Efisiensi Logistik

Lapangan Penumpukan di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan
Lapangan Penumpukan di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan (Dok: Pelindo I)

 Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kalau efisiensi logistik nasional menjadi perhatian serius. Tujuannya, menghadirkan pelayanan yang lebih singkat dan sederhana.

Sebagai salah satu contohnya adalah memusatkan barang-barang kargo di titik tertentu, sebelum disalurkan ke titik lainnya yang berdekatan. Sebut saja, pelabuhan Pelindo di Tanjung Priok, Jakarta yang akan menjadi hub atau pusat kargo logistik hingga wilayah Surabaya.

"Saya sampaikan tadi sama pak Dirut (Pelindo), sekarang ini dengan dibentuknya Pelindo itu bagian dari efisiensi. Tujuannya apa? Kita harus punya hub, katakanlah di Jakarta ini dengan Patimban itu menjadi satu," kata dia usai membuka BIMP-EAGA, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Menurut Menhub Budi, nantinya ada pembagian kargo antara Tanjung Priok dan Patimban. Misalnya, pengapalan mobil akan melalui Patimban, tapi barang-barang umum lainnya bisa melalui Tanjung Priok.

Ditemui terpisah, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pemetaan huh logistik nasional di Jakarta itu. Dia menyebut, nantinya barang tujuan Semarang dan Surabaya yang berasal dari internasional semuanya diturunkan sementara di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

"Jakarta itu adalah hub untuk domestik tetapi kargo internasional, yang saya maksud domestik adalah within jakarta, katakanlah Jakarta-Surabaya-Semarang itu (barangnya) harus dikonsolidasi di Jakarta," urainya.

 

Tak Semua Wilayah

Kapal Temas Line bersandar di dermaga Kuala Tanjung Multipurpose Terminal
Kapal Temas Line bersandar di dermaga Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (dok: Pelindo I)

Semarang dan Surabaya hanya menjadi salah satu contoh yang disebut Arif. Kedepannya, tak penggunaan pelabuhan di Jakarta sebagai hub tak akan mencakup banyak daerah. Jadi hanya khusus bagi wilayah-wilayah yang dekat dengan Jakarta.

"Jakarta kita akan gunakan sebagai domestic hub lah ya bagaimana kita konsol (konsolidasi) kargo-kargo di Indonedia (ada) di Jakarta," kata dia.

"Tentunya kita harus menghitung juga tidak semuanya masuk kesitu, tapi minimal untuk daerah sekitar Jakarta itu dikonsol di Jakarta, dengan (pelabuhan) Patimban, Jakarta itu sebagai komplementer akan kargo-kargo yang ada," sambung Arif Suhartono.

Infografis Laut Cina Selatan
Kepulauan Natuna terancam oleh konflik saling klaim Laut Cina Selatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya