Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu BUMN transportasi dan layanan logistik, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dinilai berhasil dan stabil dalam pelaksanaan transformasi perusahaan yang telah berjalan dalam kurun waktu 5 tahun, mulai dari proses bisnis dan efisiensi yang terlihat pada kinerja gemilang.
Hal ini mengemuka dalam sharing session bertajuk Kunci Sukses Transformasi di BUMN yang dibawakan oleh Wamen II BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat meninjau gedung baru kantor pusat ASDP, di Jakarta.
Baca Juga
Di awal sesi, Wamen Tiko mengapresiasi telah terwujudnya gedung kantor pusat ASDP yang telah lama dinantikan, "Salah satu yang krusial dari transformasi adalah transformasi workplace yang merepresentasikan budaya kerja yang baru," ujarnya
Advertisement
Dalam sharing session, Wamen Tiko mengisahkan Bank Mandiri Sebagai contoh kisah sukses transformasi BUMN dimana cikal bakalnya merupakan gabungan 4 bank, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Di awal transformasinya, Mandiri membutuhkan waktu 4 tahun untuk merubah mindset karyawan tentang profitability dan setelah 20 tahun Bank Mandiri kini menjadi bank yang memiliki harga saham tertinggi bila dibandingkan seluruh Himbara.
Hal menarik yang disampaikan Wamen bahwa kini semua perusahaan berlomba untuk memiliki konsep ekonomi berkelanjutan dan mengacu pada ESG, misalnya.
Namun BUMN yang juga berperan sebagai agent of development tidak hanya memikirkan keuntungan semata namun sudah memiliki semangat bersama membangun negeri. ASDP saat ini melayani 70 persen lintasan komersial adalah bentuk dari pelayanan dan bakti pada Indonesia.
"Transformasi bukan pekerjaan overnight, harus ada roadmap yang jelas, ada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang nantinya diturunkan menjadi Key Performance Indicator (KPI) hingga level individu. Dan quick wins diperlukan sebagai dorongan yang memberikan harapan di awal, namun tetap fokus dan konsisten dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam RJPP, " ujarnya.
Â
Kemampuan Beradaptasi
Selain kemampuan beradaptasi (adaptability) dan kelincahan (agility), kunci sukses transformasi lainnya ialah pengelolaan stakeholder, baik internal dan eksternal. Demi tercapainya goal yang diharapkan, maka relasi yang baik dengan stakeholder juga harus dikelola dengan baik.
"Ketika mendapatkan tantangan, maka harus dapat meraih peluang. Tak masalah pasang surut dihadapi. Namanya kehidupan tentu tidak masalah jika harus mundur 2 langkah, atau berputar, yang penting goal tercapai," kata Wamen Tiko menambahkan.
Wamen Tiko mengatakan, sebagian besar BUMN transportasi di Tanah Air memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam aspek keselamatan (safety), dimana hal ini menjadi budaya perusahaan yang utama. Dimana setiap BUMN, menghadirkan layanan prima yang tetap memprioritaskan aspek keselamatan.
Transformasi di BUMN tentu membutuhkan figur dan karakter yang kuat sebagai leader. "Sikap dan karakter kuat yang harus dimiliki, kuncinya sabar dan tidak kenal lelah. Sebagai leader, dituntut konsisten, persisten, emphati dan sabar. Ini penting," ujar Wamen Tiko menandaskan.
Â
Advertisement
Transformasi Digital
ASDP dibawah kepemimpinan Ira Puspadewi telah melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghasilkan kinerja positif bahkan di periode pandemi Covid-19.
Tahun lalu, ASDP telah menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless).
Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun. Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp 233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp 255,633 miliar pada 2018.
Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp 318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp 181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp 326,301 miliar pada 2021.
Kinerja pendapatan juga tumbuh signifikan pada periode 2016-2021. Pada 2016, pendapatan ASDP tercatat Rp 2,449 triliun, melonjak menjadi Rp 2,728 triliun pada 2017, naik lagi menjadi Rp 2,919 triliun pada 2018, melesat menjadi Rp 3,307 triliun pada 2019, lalu Rp 3,195 triliun pada 2020, dan melonjak lagi menjadi Rp 3,550 triliun pada 2021.
Â