Panik Handphone Berasap, Penumpang Lion Air Buka Pintu Darurat Pesawat

Pesawat Lion Air milik maskapai penerbangan Lion Air rute Kupang-Surabaya batal terbang akibat pintu darurat pesawat itu dibuka penumpang karena handphone-nya mengeluarkan asap.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Feb 2023, 14:46 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2023, 14:45 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Lion Air milik maskapai penerbangan Lion Air rute Kupang-Surabaya batal terbang akibat pintu darurat pesawat itu dibuka penumpang saat hendak lepas landas dari bandara El Tari Kupang, Minggu pagi.

"Betul, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 697 batal terbang karena dibukanya pintu emergency exit," kata Humas Bandara El Tari Kupang Devi Budihandayani dikutip dari Antara, Minggu (26/2/2023).

Usai batal terbang, para penumpang dari pesawat itu langsung langsung diminta untuk turun semuanya dari pesawat sehingga membuat para penumpang panik.

Devi menjelaskan bahwa setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak maskapai penerbangan diketahui bahwa pintu darurat itu dibuka oleh seorang penumpang pesawat karena gawai milik salah satu penumpang pesawat itu mengeluarkan asap saat pesawat hendak lepas landas.

"Handphone-nya mengeluarkan asap saat dia simpan di dalam saku," ujar dia.

Devi menjelaskan bahwa karena panik gawai atau handphone miliknya mengeluarkan asap, penumpang tersebut lalu melemparkan gawai-nya ke lantai lorong kabin sehingga langsung memicu alarm pendeteksi asap.

"Mendengar alarm berbunyi spontan salah satu penumpang membuka pintu darurat, " ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Puji Kecepatan Basarnas Tangani Bencana dan Kecelakaan, Singgung Jatuhnya Lion Air

Jokowi Puji Kecepatan Basarnas Tangani Bencana dan Kecelakaan, Singgung Jatuhnya Lion Air

Presiden Jokowi di Rakornas PAN di Semarang
Presiden Jokowi di Rakornas PAN di Semarang, Jawa Tengah. (Youtube PAN TV)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji kecepatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam menangani bencana alam dan kecelakaan besar di Indonesia. Jokowi pun menyinggung saat Basarnas menangani kecelakaan sejumlah pesawat di Indonesia mulai dari, Air Asia, Sriwijaya Air, dan Lion Air.

"Kita tahu bahwa pengalaman-pengalaman yang ada dari saat ada Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT 610 di perairan Karawang di 2018 dan juga kapal motor Sinar bangun di Toba di 2018," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Basarnas di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

"Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan kecepatan respon dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya. Sangat cepat," sambungnya.

Dia mengingatkan bahwa harapan korban dan keluarga korban bertumpu pada tim SAR. Selain itu, kata Jokowi, kecepatan tim SAR dalam mengevakuasi menentukan jumlah nyawa yang diselamatakan.

Oleh sebab itu, Jokowi mendorong Basarnas menggunakan teknologi canggih untuk mempercepat pencarian dan pertolongan saat bencana maupun kecelakaan. Dia melihat Basarnas saat ini memang sudah memiliki peralatan canggih, namun masih kurang.

"Misalnya Drone Rescue, meskipun tadi saya lihat drone-nya, tapi kalau drone yang untuk mengevakuasi orang kita belum memiliki bener? Belum?," tuturnya.


Tingkatkan Efektivitas Pertolongan

Basarnas Kirim 47 Personel Bantu Korban Gempa Turki
Anjing pelacak dihadirkan saat anggota tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) mengikuti upacara pelepasan perbantuan internasional ke Turki yang dilanda gempa bumi di Lapangan Basarnas, Kantor Pusat Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023). Tim Inasar yang diberangkatkan berjumlah 47 orang, terdiri dari 42 anggota Basarnas, empat anggota K9 Polri, dan satu anggota medis dari RSCM. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian, Jokowi ingin Basarnas memiliki robot ular untuk efektivitas pertolongan dan pencarian. Alat ini dapat melakukan pencarian di kedalaman air lebih dari 1000 meter.

"Lebih dari satu kilometer ada robot diver, yang orangnya tidak ada nyelem tapi robotnya yang suruh nyelam. Hal-hal seperti ini yang Basarnas harus segera memiliki," jelas Jokowi.

Disisi lain, dia menyampaikan selamat ulang tahun ke-51 kepada Basarnas. Jokowi berterima kasih kepada Basarnas atas dedikasinya dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan.

"Tentu saja kita berharap tidak ada bencana yang melanda masyarakat baik itu bencana alam maupun bencana-bencana yang lainnya ataupun kecelakaan-kecelakaan besar," pungkas Jokowi.

  

Infografis Catatan Merah Lion Air
Infografis Catatan Merah Lion Air
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya