Liputan6.com, Jakarta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2024. Artinya, Indonesia akan memiliki fasilitas kesehatan kelas dunia.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo yang melakukan tinjauan ke KEK Kesehatan Sanur.
Baca Juga
Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Menkomarves dan Wamen BUMN II meninjau progress pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. InJourney menargetkan fasilitas kesehatan kelas dunia tersebut beroperasi pada tahun depan.
Advertisement
"Pengembangan KEK Kesehatan Sanur merupakan langkah transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah dan ditargetkan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan KEK Kesehatan Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata Dony Oskaria.
Potensi Pariwisata Kesehatan
Dony menjelaskan sektor pariwisata kesehatan (medical & wellness tourism) adalah potensi baru yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus dapat menawarkan keindahan destinasi wisata.
'KEK Kesehatan Sanur ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi ekonomi sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo yang menyatakan bahwa ekonomi tidak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja,” jelas Dony.
Melalui anak perusahaan InJourney yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN), sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Kesehatan Sanur yang ditetapkan oleh pemerintah, saat ini telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar kawasan.
World Class Medical
Dalam waktu bersamaan juga sedang dilakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort, dan pembangunan Convention Centre bertaraf internasional.
Dengan area seluas 41,26 Hektare, KEK Kesehatan Sanur akan dikembangkan menjadi "World Class Medical & Wellness Centre" sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia.
Pusat layanan kesehatan memiliki state-of-the-art facilities, seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga 1000 kamar.
Selain itu, terdapat pula fasilitas yang diperuntukkan bagi lansia, Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang dengan kapasitas hingga 5000 orang, area komersial, sentra UMKM, restoran serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir.
Direktur Utama HIN, Christine Hutabarat dalam kesempatan yang sama menyampaikan, KEK Kesehatan Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, Ethnobotanical Garden, serta pusat komersial.
“Dengan fasilitas kesehatan yang ditawarkan, KEK Kesehatan Sanur dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat lebih memilih berobat di dalam negeri dibandingkan ke luar negeri," pungkas Christine.
Advertisement
Menko Airlangga: Rumah Sakit di KEK Sanur Harus Ditiru Daerah Lain
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan rumah sakit internasional yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali harus ada juga di tepat lain. Rumah Sakit Sanur ini disebutnya merupakan proyek percontohan sehingga daerah lain bisa menirunya.
"Harapannya tentu ini suatu model yang bisa direplikasi di tempat lain. Kita tahu bahwa jumlah rumah sakit dan pusat kesehatan unggulan kita relatif masih terbatas," kata Airlangga Hartarto Dikutip dari Antara, Sabtu (4/2/2023).
Menko Airlangga yang datang selaku Ketua Dewan Nasional KEK itu melihat jumlah rumah sakit unggulan di Indonesia, seperti yang akan dibangun di KEK Sanur, tak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada.
Sebelumnya dikatakan bahwa rumah sakit internasional yang terletak di jantung Kota Denpasar itu memiliki luas total 41,26 hektare dengan 55 persen menjadi kawasan hijau.
Untuk rumah sakit telah dibangun 3,5 persen pada Januari lalu, sementara fasilitas penunjang seperti hotel telah dibangun hingga 35,58 persen dengan prediksi rampung pada November 2022.
"Ini pembangunan KEK kesehatan pertama di Indonesia, kita lihat di belakang ada renovasi hotel, dan rumah sakit ada di depan yang ditargetkan tahun depan selesai. Tentunya ini akan mengubah industri kesehatan di Indonesia, di mana sekarang industri kesehatan yang super spesialis belum banyak tersedia," ujar Menko Airlangga Hartarto.
Klinik Super Spesialis
Menko Perekonomian itu mengatakan di KEK Sanur akan dibangun klinik super spesialis dengan konsultan dari Klinik Mayo, berisi pusat estetika, kanker, dan riset onkologi.
"Tentu diharapkan ini bisa menambah kelengkapan industri pariwisata di Bali dan kalau kesehatannya mendapatkan first class itu kepercayaan wisatawan untuk datang semakin tinggi," katanya.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Christine Hutabarat menambahkan rencananya KEK Sanur mulai beroperasi pada Januari 2024.
"Termasuk hotelnya juga, untuk IHC BUMN. Sementara nama hotel (Grand Inna Bali Beach) berubah menjadi Meru karena hotel bintang lima BUMN namanya Meru," jelasnya.
Advertisement