Heboh Pegawai Bea Cukai Maki-Maki Netizen di Medsos, Ini Respons Stafsus Sri Mulyani

Respon Stafsus Menkeu datang setelah unggahan Twitter dari aktor sekaligus komika Arie Kriting memberikan masukan kepada Yustinus Prastowo terkait respons pegawai Bea Cukai yang dinilai kurang baik kepada netizen.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Mar 2023, 14:10 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 14:10 WIB
Ilustrasi Bea Cukai (beacukai.go.id)
Respon Stafsus Menkeu datang setelah unggahan Twitter dari aktor sekaligus komika Arie Kriting memberikan masukan kepada Yustinus Prastowo terkait respon pegawai Bea Cukai yang dinilai kurang baik kepada netizen. (beacukai.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Yustinus Prastowo buka suara terkait maraknya keluhan masyarakat di media sosial terkait pegawai Bea Cukai yang diduga memberikan respon kata kurang baik. 

Respon Stafsus Menkeu datang setelah unggahan Twitter dari aktor sekaligus komika Arie Kriting memberikan masukan kepada Yustinus Prastowo terkait pegawai Bea Cukai tersebut.

"Pak @prastow mohon maaf, ini karena lagi banyak masyarakat yang resah, mungkin pegawainya dikurangi dulu main sosmednya kalau gak bisa menahan emosi begini. Pasti berat melihat situasi yang kayak gak ada habisnya menyoroti kinerja teman-teman di sana. Semoga tetap istiqomah," tulis Arie Kriting di Twitter, dikutip Jumat (24/3/2023).

Cuitan Arie Kriting pun direspon oleh Yustinus. Dia menyampaikan terima kasih atas masukan yang datang dari komika tersebut.

"Siap Bang @Arie_Kriting. Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik," tulis Yustinus dalam akun Twitter Pribadi @prastow.

Seperti diketahui, platform media sosial Twitter tengah dihebohkan dengan keluhan seorang developer game Indonesia, yakni Kris Antoni yang mengungkapkan mendapat pelayanan buruk dari Bea Cukai.

Respons Kurang Baik

Akun Twitter Kris Antoni @kerissakti juga mengungkapkan mendapat respon yang kurang baik dari sebuah akun bernama @wada****.

Pemilik akun tersebut diduga merupakan pegawai bea cukai, menurut tangkapan layar yang diunggahnya.

"Apakah seperti ini seharusnya seorang petugas @beacukaiRI @KemenkeuRI berprilaku? Saya harap arogansi semacam ini hanya "oknum" dan tidak dibiarkan merajalela," tulis Kris.

Tetapi saat dibuka, akun tersebut telah dikunci menyusul komentar pengguna Twitter.

Kasus Bea Cukai Viral Lagi, Keluhan Game Developer Direspons Kata Kasar

Banjir Rendam Kantor Ditjen Bea dan Cukai
Banjir merendam halaman Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Hujan yang mengguyur Jakarta sejak dini hari tadi membuat halaman Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terendam banjir. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diwartakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atau Bea Cukai kembali menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Kasus Bea Cukai kini terkait unggahan perkataan kurang baik, yang diduga dilakukan oleh salah satu pegawai Bea Cukai bernama Widy Heriyanto saat merespons keluhan masyarakat.

Viralnya kasus Bea Cukai bermula dari kejadian ketika seorang game developer Indonesia, Kris Antoni menceritakan pengalamannya memenangkan sebuah penghargaan di San Francisco, Amerika Serikat.

Melalui akun Twitter pribadinya @kerissakti, dia bercerita mendapati penagihan pajak bea cukai sekitar Rp. 1 juta saat hendak mengirimkan piala hasil kemenangannya ke Indonesia.

"Ini juga kejadian sama gw. Waktu 2013 @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco, tapi karena kita ngha bisa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak becuk 1juta lebih," tulis akun  @kerissakti, dikutip Jumat (24/3/2023).

"Mau protes cuma dibilang 'barang yg di import mau beli atau gift gratis tetap kena pajak'. Gratis kena pajak tuh gimana? Karena orang awam ngga ngerti apa apa, kita iya iya aja. Selama 2011-2013 kita menang award 3 tahun berturut turut di Amrik. Ya bayangin aja pajaknya berapa," katanya.

Unggahan Terpisah

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kembali buat heboh. Kali ini, seorang pegawai Bea Cukai bernama Widy Heriyanto membuat geger
Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kembali buat heboh. Kali ini, seorang pegawai Bea Cukai bernama Widy Heriyanto membuat geger (dok: Maul)

Dalam unggahan terpisah, Kris Antoni juga menunjukkan sebuah sebuah video ketika dirinya menghadapi serangkaian pertanyaan dari petugas bea cukai ketika hendak membawa sebuah devkit. Dia menjelaskan bahwa, dirinya saat itu mendapat kesempatan membuat game untuk perusahaan game ternama, Nintendo Switch.

"Waktu itu satu satunya game dev Indonesia yang dapat Devkit. Alat khusus super rahasia. Sama becuk malah gw dianggap mau jualan. Dimintain SNI segala. Gw sampai masuk TV muka diblur kayak kriminal," ungkap Kris.

"Ketemu nih videonya waktu devkitnya ditahan bea cukai dulu. Gw berasa kayak dikriminalisasi dan kayak dikasih pertanyaan2 yang menjebak. Jadi kalo kalian dikasih "barang bekas" di luar negeri untuk kerja, bakal lebih berat masalahnya di Indonesia. Coba kalian nilai sendiri aja deh...," bebernya.

"Tanpa alat Devkit itu mungkin game Indonesia kayak A Space for the Unbound ngga bakal ada di console. Devkit itu teknologi proprietary yang tidak bisa direplikasi di Indonesia. Kalo Indonesia mau maju, tech kayak gini harus dipermudah aksesnya. Ini malah dihambat negara sendiri," ujarnya.

 Ini juga kejadian sama gw. Waktu 2013 @togeproductions menang award Flash Game Summit di San Francisco, tapi karena kita nga bsa pergi terima awardnya jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak becuk 1juta lebih.Mau protes…1/n https://t.co/xOt5bTGtHr

Respon Kurang Baik

Namun, alih-alih mendapat penjelasan baik dan profesional, akun @kerissakti mendapat respon ketus dari sebuah akun bernama @wada**** yang diduga merupakan pegawai bea cukai. 

"Apakah seperti ini seharusnya seorang petugas @beacukaiRI @KemenkeuRI berprilaku? Saya harap arogansi semacam ini hanya "oknum" dan tidak dibiarkan merajalela," tulis Kris Antoni dalam unggahannya, menunjukkan tangkapan layar respon pada Twitnya yang dibalas akun @wada****.

Saat dibuka, akun @wada**** telah dikunci akun private menyusul sejumlah komentar warganet di Twitter.

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wada**** yang tercantum dalam tangkapan layar tersebut.

"2013 kejadian, sampai sekarang masa nggak pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo-nya juga nggak cari tahu. Nggak perlu jadi (pegawai) Bea Cukai buat ngasih paham 'barang impor ya wajib bayar pajak impor' dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa 'WNI se-Indonesia komplain", ujar akun tersebut.

Tak hanya itu, akun itu juga terlihat menuliskan kata kurang baik merespon warganet yang ikut menanggapi keluhan developer game.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya