Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus mendapat sorotan dari banyak pihak dalam beberapa pekan ini. Kasus demi kasus terungkap dan menjadi perbincangan hangat.
Mulai dari harga belimpah dan pamer kekayaan beberapa pejabat Bea Cukai di daerah hingga pelayanan yang tidak sesuai dengan standar prosedur dan juga adanya dugaan korupsi.
Baca Juga
Terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuding langkah Bea Cukai memaggil pegawainya yang membocorkan dugaan korupsi mencederai semangat sistem pengaduan pelanggaran atau whistle blower.
Advertisement
Dirangkum Liputan6.com Minggu (26/3/3023), berikut ini rangkaian kasus yang melibatkan pejabat maupun pegawai Bea Cukai yang menjadi pembicaraan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir:
1. Gaya Hedon Kepala Kantor Bea Cukai Jogja Eko Darmanto
Aksi pamer harta yang dilakukan para pejabat negara tengah menjadi bulan-bulanan warganet. Kali ini giliran Eko Darmanto, seorang Kepala Kantor Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam media sosialnya, Eko menunjukkan gaya hidup mewahnya alias hedon dengan menunjukkan berbagai koleksinya. Mulai dari menunggangi pesawat Cessna, mobil klasik, hingga moge Harley Davidson.
Tak hanya warganet, kelakuan Eko juga tengah dipantau pihak Kementerian Keuangan.
Lantas, berapa sih harta kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai DIY Eko Darmanto? Dikutip dari e-lhkpn KPK, Eko Darmanto memiliki harta kekayaan Rp 6,7 miliar. Laporan harta kekayaan ini dilaporkan pada 15 Februari 2022/Periodik 2021.
Mayoritas harta kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai DIY ini didominasi oleh tanah dan bangunan yang mencapai Rp 12,5 miliar. Tanah dan Bangunan ini tersebar di dua lokasi.
- Tanah dan Bangunan Seluas 240 m2/410 m2 di KAB / KOTA MALANG, HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.500.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 327 m2/342 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA UTARA, HASIL SENDIRI Rp. 10.000.000.000
Selain itu, Eko juga memiliki koleksi alat transportasi dan mesin dengan total 9 unit senilai Rp 2,9 miliar. Kendaraan Eko paling mahal adalah Sedan BMW tahun 2018 senilai Rp 850 juta.
Daftar Koleksi Eko Darmanto:
- MOBIL, BMW SEDAN Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp.850.000.000
- MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
- MOBIL, JEEP WILLYS Tahun 1944, HASIL SENDIRI Rp.150.000.000
- MOBIL, CHEVROLET (BEKAS) BELL AIR Tahun 1955, HASILSENDIRI Rp. 200.000.000
- MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.400.000.000
- MOBIL, MAZDA MAZDA 2 Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.200.000.000
- MOBIL, FARGO (BEKAS) DODGE FARGO 1957 Tahun 1957, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
- MOBIL, CHEVROLET APACHE 1957 Tahun 1957, HASIL SENDIRIRp. 200.000.000
- MOBIL, FORD (BEKAS) BRONCO 1972 Tahun 1972, HASILSENDIRI Rp. 150.000.000
- Harta lainnya disumbang dari harta bergerak lainnya Rp 100,7 juta, kas dan setara Rp 238,9 juta. Eko juga memiliki utang Rp 9 miliar.
Â
2. Gaya Hedon Diduga Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono yang Punya Rumah Gedongan
Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono, kedapatan memiliki satu rumah gedongan yang diduga berada di kawasan Legenda Wisata Cibubur.
Informasi tersebut diviralkan oleh akun Twitter @PartaiSocmed, yang menyampaikan bahwa Andhi Pramono kini tengah meminta bantuan dari berbagai pihak agar tidak tercebur kasus.
"Ini tolong dikawal ya tuips! Info terakhir yg kami terima ybs sedang sibuk 'lobby' para anggota DPR, pejabat Bea Cukai dan Kemenkeu agar tidak kena kasus," tulis akun @PartaiSocmed, dikutip Rabu (8/3/2023).
Tak hanya sosok tersebut, putri yang bersangkutan juga kedapatan hobi memamerkan kemewahan dengan outfit super mahal miliknya.
Menurut info beredar, akun Instagram sang istri dan anaknya tersebut sekarang sudah tutup, lantaran banyak pamer harta. Termasuk mengunggah foto jalan-jalan ke luar negeri dengan tiket first class.
Berdasarkan hasil penelusuran, Andhi terakhir menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 16 Februari 2022 unguk tahun periodik 2021.
Total kekayaannya mencapai Rp 13,75 miliar. Namun, Andhi tak terlihat melaporkan aset rumah gedingsnnya yang berada di kawasan Cibubur.
Menanggapi isu tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun berterimakasih, dan bakal terus memonitor tindak hedon para pejabatnya dari harta yang masih dipertanyakan.
"Radar kami perlebar, antena kami naikkan. Kami terus mengidentifikasi dan bekerja dengan sistem, memastikan perbaikan berjalan terus. Mohon dikawal dan didukung," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo.
Â
Advertisement
3. Curhat Fatimah Zahratunnisa Kirim Piala Lomba Pencarian Bakat dari Jepang Dipajaki Bea Cukai Rp 4 Juta
Seorang gadis bernama Fatimah Zahratunnisa, tengah menjadi sorotan di media sosial setelah mengungkapkan cerita pengalamannya mengirimkan piala yang merupakan hadiah kemenangannya dalam ajang pencari bakat di Jepang.
Sebagai informasi, pada September 2015 Fatimah berhasil memenangkan ajang pencarian bakat asal Jepang I Can Sing in Japanese, mengalahkan sebelas peserta dari negara lainnya.
Namun saat dia hendak mengirimkan pialanya ke Indonesia, Fatimah mengungkapkan, dia mendapati tagihan pajak sebesar Rp. 4 juta dari Bea Cukai.
"2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," tulis Fatimah melalui unggahan di akun Twitter pribadinya @zahratunnisaf, dikutip Senin (20/3/2023).
Menghadapi situasi tersebut, Fatimah kemudian mengajukan dokumen untuk membuktikan bahwa piala tersebut merupakan hadiah, bukan pembelian barang dari luar negeri.
"Gak terima dong. Akhirnya ngajujin apa ya istilahnya, ribet deh butuh banyak surat lalala yang membuktikan kalo itu tuh hadiah. Sampe nunjukin video acara TV nya juga baru orang bea cukai percaya. Mana waktu di kantornya disuruh nyanyi buat buktiin bisa nyanyi apa nggak," katanya.
Namun tak sampai disitu, Fatimah masih menghadapi sejumlah pertanyaan tentang berapa besaran uang yang bisa ia keluarkan untuk piala tersebut.
"Aku jawab, 5000 buat ongkos naik angkot pulang!," keluhnya.
"Untungnya bisa bawa pulang secara gratis akhirnya setelah tawar menawar secara ketat. Tapi adanya kalimat 'kamu bisa bayar berapa?' itu aku bawa dendam sampe sekarang," ujar dia.
Â
4. Alissa Wahid Curhat Disangka TKI dan Koper Diacak-Acak Diduga oleh Petugas Bea Cukai
Putri Gus Dur, Alissa Wahid, berkicau melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid mengenai perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Petugas mengira Alissa Wahid adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang baru pulang kerja dari Taiwan. Hanya saja dalam kicauan itu, Alissa Wahid tidak menyebut dengan jelas apakah petugas yang dimaksud adalah petugas Bea Cukai seperti yang dialami Fatimah Zahratunnisa.
"Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu," kicau Alissa Wahid.
Saat berada di dalam, petugas langsung menyodorkan pertanyaan,"Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa saja?."
Tanpa mengetahui siapa sosok yang ada di depannya, petugas perempuan lalu meminta Alissa Wahid untuk membuka kopernya. Petugas tersebut juga meminta paspor milik anak ketiga Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Saya : Cuma 3 hari di Taiwan,"
"Petugas : Kerja apa 3 di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?"
"Saya : Konprensi"
"Petugas : Kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?"
"Ndedes..." tulis Alissa Wahid sebelum melanjutkan kicauannya.
Petugas perempuan tersebut tak berhenti mengintograsi Alissa Wahid. Pertanyaan demi pertanyaan masih saja dilontarkan.
"Petugas : Sering ya ke luar negeri?"
"Saya : Ya. Bisa lihat di paspor, Mbak."
Sambil membuka-buka paspor milik Alissa Wahid, petugas kembali melontarkan pertanyaan,"Kok sering ke luar. Kerja apa?"
Alissa Wahid pun menjawab,"LSM".
Mendengar jawaban darinya, kata Alissa Wahid, petugas menengok ke arahnya dengan tampang yang agak kecut, lalu mengembalikan paspor milik adik dari Yenny Wahid tersebut sembari berkata,"Silakan".
Alissa Wahid pun membereskan koper yang sudah diaduk-aduk oleh petugas tersebut.
Dalam kicauan berikutnya, Alissa Wahid mengatakan tiap kali mendarat di Cengkareng bareng para TKI dan tidak lagi capai, dia mengaku suka bareng sama pekerja migran Indonesia (PMI) yang cewek-cewek.
"Just in case," kicaunya.
Dia kembali berkicau,"Saya saja yang anytime bisa panggil Paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi Mba-Mba PMI yang enggak pengalaman.".
Â
Advertisement
5. Viral Pegawai Bea Cukai Bersikap Arogan dan Maki-Maki Netizen
Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kembali buat heboh. Kali ini, seorang pegawai Bea Cukai bernama Widy Heriyanto membuat geger lantaran menampilkan tindak arogan sembari melontarkan cacian kepada warganet.
Kejadian itu dilontarkan seorang developer game lokal, Kris Antoni Hadiputra Nurwono. Lewat akun twitter @kerissa***, ia mengeluhkan tindak pegawai Bea Cukai yang terkesan sudah di luar batas.
"Sudah habis kesabaran dan toleransi rakyat Indonesia terhadap perilaku arogan dan tidak kompeten dari aparat semacam ini. Saya minta kali ini ada tindakan disipliner dari @beacukaiRI @kemenkeuRI yang tegas. Terima kasih," dikutip dari cuitan @kerissa***, Jumat (24/3/2023).
Adapun pernyataan tersebut dikemukakan sebagai respon dari celotehan Widy Heriyanto, lewat akun Twitter @wadaw***. Sayangnya, saat ini yang bersangkutan tersebut sudah menggembok akun miliknya.
Namun Kris tak tinggal diam. Ia melakukan screenshoot atas percakapannya dengan pegawai Bea Cukai Widy Heriyanto. Akun @wadaw*** berceloteh saat Kris mengeluhkan piala yang diterima Toge Foundation pada 2013 silam dikenai pajak becuk (Bea Cukai) Rp 1 juta.
Widy lantas meresponnya dengan cuitan bernada tinggi. "sebelum lo ngetwit, mending belajar dlu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo skrg kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan."
Sebut Netizen 'Babu'
Celotehan tersebut ditanggapi warganet lain yang menjuluki Widy sebagai Si Paling Bea Cukai. Namun, @wadaw*** kembali merespon dengan balasan lebih ketus. "para babu sibuk belain tuan nya."
Menanggapi kegaduhan itu, akun @kerissa*** berasumsi Widy Heriyanto sebagai seorang pegawai Ditjen Bea Cukai. Kris lantas meminta penjelasan Widy soal banyaknya masyarakat yang komplain atas pengenaan pajak piala dari luar negeri. Pertanyaan itu masih dibalas Widy dengan jawaban terkesan ngeyel.
"(Tahun) 2013 kejadian, sampe skrg masa gpernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo nya jg gak cari tau. Gaperlu jadi beacukai buat ngasi paham, barang impor ya wajib bayar pajak impor. Dan jgn menggeneralisir case lo dgn bawa WNI se Indonesia komplen," balasnya.
Menurut hasil pencarian, Widy Heriyanto memang merupakan seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu. Melalui akun LinkedIn miliknya, ia mencantumkan status sebagai Senior Analyst Ditjen Bea Cukai. Sayangnya, akun yang bersangkutan kini sudah tidak bisa dibuka lagi.
Â
6. Viral Surat Terbuka Isinya Pejabat Bea Cukai Tutupi Korupsi Pungutan IMEI HP dan Tablet
Satu per satu masalah di lingkungan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai terbongkar. Kali ini, viral soal surat terbuka dari pihak mengaku Pegawai Milenial Bea Cukai.
Laporan itu membongkar korupsi bea masuk IMEI atas HP, komputer genggam dan tablet (HKT) yang dibawa dari luar negeri selama periode Januari-Desember 2022.
Mengutip unggahan akun Twitter @PartaiSocmed, Jumat (24/3/2023), korupsi petugas registrasi IMEI Bea Cukai ini menjalar secara nasional karena ditutup-tutupi oleh pejabat Bea Cukai di segala tingkat, baik kantor wilayah maupun pusat.
"Izinkan kami mewakili millenial BC dari KPPBC TMP 8 Kualanamu menyampaikan informasi kepada publik yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak pejabat BC mulai dari eselon 3 (Kepala KPPBC) hingga eselon 2 (Kepala Kantor Wilayah dan Direktur di KP DJBC) terkait isu nasional atas pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh direktorat kami selama periode Januari s.d Desember 2022," tulis surat terbuka dari pihak mengatasnamakan Pegawai Milenial Bea Cukai.
Sesuai data yang didapat dari unit pengawasan (P2) Bea Cukai Kualanamu, dikatakan terdapat instruksi khusus dari Direktorat P2 Pusat yang menyatakan ada anomali dan kecurangan yang terindikasi adanya kerugian negara.
Dalam hal ini, pejabat Bea Cukai setingkat level menengah (Fungsional PBC Ahli Pertama) menetapkan bea masuk sesuka hatinya atau sesuai pesanan.
"Yang lebih parah lagi pejabat atasannya (eselon IV dan eselon III) melindungi hal tersebut karena lebih mementingkan menjaga nama baik demi predikat WBK-WBBM yang kami dapat daripada mengambil tindakan tegas,".
Adapun kasus tersebut juga diklaim telah diketahui kepala kantor wilayah. Namun, mereka tetap menutupi lantaran ingin menjaga nama baik institusi. Surat terbuka itu pun mengaku ulah oknum serupa tersebar secara nasional.
"Berdasarkan info yang kami dapat ternyata hal tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara malah ternyata pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh Indonesia karena ternyata sebelumnya eselon II (Direktur di Kantor Pusat DJBC) telah berkordinasi ke daerah untuk mengkondisikan hal tersebut agar tidak melebar kemana-mana cukup ditutupi," tulis surat tersebut.
Advertisement
KPK Minta Bea Cukai Tak Bungkam Pegawai yang Berani Bongkar Borok Oknumnya
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron angkat bicara terkait pemanggilan terhadap pegawai milenial Bea Cukai Kualanamu oleh Seksi Kepatuhan Internal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kualanamu, Sumatera Utara.
Ghufron tak habis pikir dengan Seksi Kepatuhan Internal Bea Cukai Kualanamu apabila pemanggilan untuk menyalahkan pegawai Bea Cukai milenial atas surat terbuka yang berisikan kebobrokan oknum pejabat Bea Cukai Kualanamu yang viral di media sosial.
Ghufron mengatakan, jika benar demikian, maka pemanggilan itu telah mencederai semangat sistem pengaduan pelanggaran atau whistle blower system (WBS) yang telah dijalin bersama KPK.
"Pemanggilan yang dilakukan oleh Seksi Kepatuhan Internal Bea Cukai Kemenkeu sangat tidak sesuai dengan semangat WBS yang telah dijalin dengan KPK jika dilakukan untuk menyalahkan insan Bea Cukai milenial," ujar Ghufron kepada Liputan6.com dikutip, Minggu (26/3/2023).
Ghufron berharap pemanggilan itu tidak untuk menyalahkan pegawai milenial yang berani bersuara lewat surat terbuka. Melainkan pemanggilan untuk mencari dan menentukan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh pegawai milenial itu.
"KPK berharap tidak sebaliknya untuk membungkam atau bahkan menghukum mereka yang menyampaikan apa pun dugaan penyimpangan yang terjadi di internal Bea Cukai," kata Ghufron.
Ghufron mengatakan, adanya surat terbuka dari pegawai milenial itu justru harus dijadikan momentum untuk perbaikan, bukan malah membungkam pihak yang berani membongkar bobrok oknum di internal Bea Cukai.
Ghufron mendorong setiap kebenaran yang diungkap harus ditindaklanjuti dengan semangat untuk perbaikan.
"Setiap kebenaran yang diungkapkan harus ditindaklanjuti dengan semangat untuk menyelesaikan dan memperbaiki bukan menghukum yang mengungkapkan kebenaran," kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya bakal terus mengamati setiap perkembangan dari peristiwa pemanggilan pegawai milenial tersebut. "KPK sangat memperhatikan hal ini dan akan memonitor terus progresnya," pungkas Nurul Ghufron.