Jasindo Berhasil Lewati Masa Sulit, Rasio Kecukupan Modal Tembus 149 Persen

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo telah merampungkan audit tahunan keuangan perusahaan

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Apr 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 10:30 WIB
Direktur Utama Jasindo Andy Samuel
Direktur Utama Jasindo Andy Samuel (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo telah merampungkan audit tahunan keuangan perusahaan. Hasilnya, rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) Jasindo positif 149,57 persen.

Direktur Utama Jasindo Andy Samuel menerangkan pascaaudit dilakukan, didapatkan angka RBC 149,57 persen (audited). Menurutnya, ini peningkatan yang cukup besar mengingat 2022 menjadi tahun yang berat bagi Jasindo.

"Kita telah melakukan juga menyelesaikan audit tahunan kita tahun 2022 dan bisa saya sampaikan juga RBC Jasindo audited di tahun 2022 adalah 149 persen, dan dimana tahun lalu kita tahu juga RBC Jasindo itu tidak dalam kondisi yang baik bahkan minus 84,85 persen," ujarnya di Jakarta, ditulis Rabu (5/4/2023).

"Nah perjalanan 2022 ini cukup berat buat kami, tapi kami bisa menyelesaikannya atas dukungan dari semua pihak yang terkait termasuk pemegang saham, dari nasabah kami, dari regulator," sambung Andy.

Dia menuturkan sejumlah langkah yang diambilnya untuk mengembalikan posisi modal ke angka positif. Misalnya, ketika dalam pengawasan khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pihaknya menyetorkan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK).

Disana, diaampaikan adanya perbaikan internal, baik bersifat organik maupun anoragik. Aksi korporasi juga dilakukan seperti melepas kepemilikan Jasindo di beberapa perusahaan, termasuk juga melepas aset.

"Diantaranya melalukan restrukturisasi atas portofolio di bidang lini usaha yang kami itu mengalami performance yang tidak baik yaitu dari lini usaha asuransi kredit," terangnya.

 

Proyeksi Sebelumnya

Asuransi Jasindo
Asuransi Jasindo

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo telah melewati masa-masa sulit karena posisi rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) anjlok di -84,85 persen. Namun, keadaan ini mampu berbalik positif ke tingkat RBC 137,21 persen dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun.

Direktur Bisnis Strategis Jasindo Syah Amondaris menegaskan optimisme yang dijalankan oleh perusahaan ini bisa jadi acuan pelaku industri asuransi lainnya. Utamanya dalam memperbaiki citra industri asuransi kedepannya.

Beberapa hal dilakukan Jasindo, mulai dari komunikasi intens dengan regulator hingga proses efisiensi perusahaan. Langkah ini yang menurut Syah Amondaris bisa ditiru oleh pelaku industri asuransi lainnya.

"Jadi saya rasa mungkin saya tak perlu banyak menjelaskan dengan telah terjawabnya kondisi Jasindo sekarang, dari RBC minus jadi plus, ini bisa jadi acuan teman-teman yang lain dan industri asuransi," kata dia dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (8/1/2023).

 

Sinyal Positif

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Mengaca pada badai yang bisa dilalui oleh Jasindo, pria yang karib disapa Aris ini menyebut kalau ini bisa jadi sinyal positif bagi industri asuransi. Meskipun pada saat yang sama banyak pihak menilai kalau industri asuransi saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Dengan hasil RBC Jasindo saat ini diatas ketentuan dari setahun lalu dibawah ketentuan, ini satu sinyal yang baik saya rasa untuk industri asuransi," ungkapnya.

"Artinya, kalau ada keinginan yang kuat dari dalam untuk memperbaiki dan bangkit serta komunikasi yang baik dengan regulator dan stakeholders kita bisa melakukan dan ini cerita Jasindo bukan cuma cerita tapi sudah kejadian," beber Aris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya