Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk optimis penyaluran kredit hingga akhir tahun 2023 bisa tumbuh di kisaran 10 persen hingga 12 persen secara year on year (YoY).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, menjelaskan di kuartal pertama biasanya penyaluran kredit mengalami perlambatan. Namun, di kuartal berikutnya kembali normal, dan kemudian pada kuartal ketiga dan keempat biasanya permintaan kredit meningkat signifikan.
Baca Juga
Adapun BCA berhasil membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023.
Advertisement
"Memasuki kuartal kedua, penyaluran kredit cukup menjanjikan. Biasanya sebelum lebaran permintaan barang dan jasa meningkat, banyak produsen tingkatkan produksi untuk dijual jelang Lebaran. Karena orang dapat THR yang jadi ekstra amunisi untuk dibelanjakan. Kemudian liburan panjang ada kesempatan untuk belanjakan kebutuhan dan wisata,” kata Jahja dalam konferensi Pers Paparan Kinerja Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).
Untuk BCA sendiri, kata Jahja, hingga April pihaknya melihat sudah terjadi kenaikan kredit. Oleh karena itu, dirinya optimis tren positif penyaluran kredit akan berlanjut di kuartal kedua 2023. Sebab, banyak sektor industri yang menjanjikan, sehingga mampu mendorong peningkatan kredit di BCA.
“Banyak sektor industri yang masih menjanjikan, dari perkebunan kebun sawit, telekomunikasi untuk bangun tower maupun sektor jasa keuangan. Kami harap, secara umum kredit di kuartal kedua 2023 cukup bisa bertahan dengan baik,” katanya.
Sementara, untuk kuartal ketiga dan keempat, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia yakni terkait asumsi pertumbuhan ekonomi di atas 4 persen, inflasi terkendali, dan suku bunga Bank Indonesia meningkat.
Menurutnya, dengan memperhatikan ketiga hal tersebut akan semakin banyak sektor industri yang membutuhkan tambahan kredit.
BCA Salurkan Kredit Rp 713,8 Triliun hingga Maret 2023, Terbesar Sektor Korporasi
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja menyampaikan, dari kenaikan total kredit tersebut, Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA.
Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM juga meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp 211,1 triliun. Kata Jahja, dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1 persen, di atas target yang ditetapkan.
Sementara itu, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp 47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.
Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp 14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp 174,5 triliun.
"Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0 persen YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023," kata Jahja dalam konferensi Pers Paparan Kinerja Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).
Adapun dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA naik 11,9 persen YoY mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Advertisement
BCA Expoversary 202
3"Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1 persen per kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator. Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek,” kata Jahja Setiaatmadja.
Disisi lain, BCA mencatat minat kredit konsumer juga terus membaik, terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2023.
Atas dasar tersebut, pihaknya memperpanjang jadwal penutupan expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menikmati promo suku bunga spesial KPR hingga KKB.