Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mengatakan sebaran realisasi investasi kuartal I-2023 (Periode Januari-Maret) sebesar Rp328,9 triliun masih didominasi investasi di Luar Pulau Jawa
Realisasi investasi Luar Jawa mencapai Rp172,9 triliun atau 52,6 persen. Angka ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.
Baca Juga
Untuk realisasi investasi kuartal I-2023 di pulau Jawa mencapai Rp 156 triliun atau 47,4 persen dari target investasi tahun 2023.
Advertisement
Sementara, untuk total keseluruhan realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat dengan Rp50,0 triliun, diikuti oleh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
"Dulu itu investasi dari Indonesia Merdeka sampai kuartal III 2020 investasi itu selalu di Jawa lebih banyak dibanding luar pulau Jawa. Alhamdulilah sejak 2020 sampai sekarang itu di luar pulau Jawa meningkat terus," kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan I-2023, di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Artinya, sudah 11 kuartal berturut-turut tren realisasi investasi di Luar Pulau Jawa terus meningkat dan berimbang.
"11 Triwulan ya berarti sudah 2 tahun lebih investasi Jawa dan luar Jawa ini sudah berimbang," imbuhnya.
Namun, khusus untuk capaian realisasi PMA, provinsi Sulawesi Tengah kembali berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar USD 1,9 miliar dan kemudian diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau.
Sedangkan, untuk realisasi PMDN, provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.
“Sebaran investasi ke luar Jawa terlihat di sini. Sulawesi Tengah tertinggi dan Riau masuk dalam 5 besar lokasi PMA, kemudian di peringkat 5 besar lokasi PMDN ada Kalimantan Timur dan Riau. Kementerian Investasi terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas yang Indonesia sentris. Kita dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru,” ujarnya.
Sektor Usaha
Adapun berdasarkan sektor usaha, terdapat lima sektor yang berkontribusi besar terhadap realisasi investasi pada kuartal I 2023. Pertama, dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp46,7 triliun.
Kedua, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp36,1 triliun. Ketiga, sektor pertambangan sebesar Rp33,5 triliun.
Keempat, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp27,9 triliun. Kelima, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp22,6 triliun. Secara keseluruhan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 42,5 persen dari total capaian realisasi investasi triwulan I 2023.
Bahlil mengungkapkan, sepanjang tahun 2022 hingga periode kuartal I 2023, sektor industri pengolahan seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya konsisten berada di peringkat atas sektor penyumbang investasi terbesar di Indonesia.
“Hal ini menunjukkan bahwa strategi kebijakan pemerintah yang fokus pada hilirisasi konsisten mampu menjadi penunjang realisasi investasi terbesar di Indonesia,” katanya.
Berdasarkan asal negara, realisasi investasi kuartal I 2023 didominasi oleh Singapura sebesar USD 4,3 miliar; disusul oleh Hong Kong, RRT sebesar USD 1,5 miliar; kemudian Republik Rakyat Tiongkok (RRT) USD 1,2 miliar; Jepang sebesar USD 1,0 miliar; dan Amerika Serikat sebesar USD 0,8 miliar.
Advertisement
18 Perusahaan Indonesia-Jerman Teken Kerja Sama, Cetak Investasi USD 2 Miliar
Sebelumnya, sebanyak 18 perusahaan melakukan ikut dalam Business Matching di ajang Hannover Messe 2023. Hasil dari Business Matching Indonesia-Jerman ini menghasilkan investasi mencapai USD 2 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam gelaran Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.
"Business Matching ada 18 perusahaan, mereka kerja sama nilianya sekitar USD 2 miliar, dan diperkirakan bisa mempekerjakan 80 ribu tenaga kerja langsung," kata dia.
Airlangga, sejumlah kerja sama yang dicapai dalam Business Matching ini antara lain di sektor semi konduktor, renewable energy dan data senter. Airlangga berharap hasil dari Business Matching ini bisa teralisasi dalam 3 tahun ke depan.
"(Prioritas) Kita salah satunya bicara tentang making Indonesia 4.0. Bicara mengenai inovasi, produktifitas, beberapa hal terkait dengan transisi energi ke arah renewable," tutup dia.
Jumbo, Jokowi Sebut Hilirisasi Indonesia Bakal Cetak Investasi Rp 806 Triliun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia diproyeksikan akan menghasilkan investasi hingga USD 545,3 miliar atau sekitar Rp 806 triliun (kurs 14.782)
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.
"Dua strategi besar kami, pertama, hilirisasi industri. Indonesia dipercayai memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Bonus demografi, pasar yang besar, ekonomi yang terjaga, kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri ini," kata Jokowi, Minggu (16/4/2023).
Saat ini, lanjut Jokowi, Indonesai tidak sedang menutup diri. Indonesia ustru sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia.
Hingga tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 miliar, ini peluang yang sangat besar yang saling menguntungkan.
Kemudian, kedua, ekonomi hijau. Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan dan telah melakukan aksi-aksi yang nyata.
"Laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024. Ini terluas di dunia," tutup dia.
Advertisement
Indonesia Cetak Investasi Rp 30 Triliun di Hannover Messe 2023, Salah Satunya Proyek Energi Terbarukan
Gelaran Hannover Messe 2023 di Jerman membawa berkah untuk Indonesia. Hingga saat ini, lewat ajang pameran industri terbesar di dunia tersebut, Indonesia mencatatkan kerja sama investasi dengan nilai mencapai Rp 30 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di sela-sela persiapan pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.
"Hari ini ada penandatangan (kerja sama) nilainya Rp 30 triliun. dari hasil campaign kita memperkenalkan Indonesia sebagai partner country, Indonesia sebagai partner bisnis dan mereka baru bertemu hari ini untuk menandatanganinya. Sebelumnya pertemuannya virtual," kata dia, Minggu (16/4/2023).
Eko menjabarkan, ada sejumlah kerja sama yang ditandatangani pada hari ini. Selain investasi, ada juga kontrak pembelian lahan kawasan industri dan juga kerja sama pemanfaatan teknologi.
"Ini kita akan melakukan monitor terkait realisasinya," lanjut dia.
Lebih lanjut, Eko juga menyatakan hasil dari penandatangan kerja sama hari ini salah satunya akan berbuah hasil berupa pembangunan pabrik yang berlokasi di luar Pulau Jawa. Namun, Eko belum bisa membocorkan nilai investasi maupun proyek investasi yang akan dibangun nantinya.
"Dalam 2-3 bulan ke depan akan ada groundbreaking, kontrak pembelian lahan kawasan untuk bangun pabrik. Berlokasi di luar Jawa. Kita tunggu realisasinya. Sektornya berkaitan dengan sustainability dan renewable energy. (Nilairnya) Ini biasanya kalau mereka (investor) yakin, nilainya bisa naik. Saya berharap naik (nilainya)," tutup dia.