Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir Dibuka, Simak Ketentuannya!

Kesempatan kuliah di Al-Azhar ini dibuka, baik melalui jalur beasiswa maupun nonbeasiswa. Dengan kuota beasiswa yang diberikan Al-Azhar melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta untuk 20 orang dan seleksinya dilakukan Kemenag.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 19 Mei 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 10:00 WIB
Beasiswa
Kementerian Agama atau Kemenag kembali membuka peluang bagi lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Al-Azhar. Ilustrasi Kuliah di Luar Negeri Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama atau Kemenag kembali membuka peluang bagi lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Al-Azhar, Mesir. Pendaftaran sudah dibuka mulai 12 Mei lalu sampai dengan 21 Mei 2023.

Mengutip informasi dari portal Indonesia.go.id, Rabu (17/5/2023), kesempatan kuliah di Al-Azhar ini dibuka, baik melalui jalur beasiswa maupun nonbeasiswa. Dengan kuota beasiswa yang diberikan Al-Azhar melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta untuk 20 orang dan seleksinya dilakukan Kemenag.

Sementara itu, Uji Kompetensi Bahasa atau Ikhtibar Tashfiyah/Tahdid Mustawa akan dilakukan oleh Markaz Syekh Zayed (MSZ) Kairo pada 25 sampai 27 Mei 2023. Selanjutnya Uji Kompetensi Bahasa akan diumumkan pada 30 Mei 2023. Sedangkan Tes Wawasan Kebangsaan atau TKW digelar pada 31 Mei dan 1 Juni 2023 yang hasilnya diumumkan pada 5 Juni 2023.

Kriteria Peserta

Di samping itu, sebelum mendaftarkan diri, calon mahasiswa perlu mengetahui beberapa ketentuan seperti yang telah diterapkan oleh pengelola Universitas Al-Azhar Mesir.

Adapun beberapa ketentuan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Calon mahasiswa ialah lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang terdaftar dan terakreditas di Kemenag;

2. Memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar Mesir, seperti memenuhi syarat kompetensi bahasa dari lembaga yang diakui Universitas Al-Azhar Mesir.

 

Uji Kompetensi

Kemudian, sebagai dasar pemberian rekomendasi beasiswa dan nonbeasiswa, Kemenag akan bekerja sama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayed (MSZ), dalam menyelenggarakan uji kompetensi yang meliputi: Ikhtibâr Tashfiyah/ Tahdîd Mustawâ dan Tes Wawasan Kebangsaan.

Ketentuan teknis akan diumumkan terpisah oleh Markaz Syekh Zayed cabang Indonesia melalui https://pusiba.com/.

Sebanyak 20 orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar 2023-2024.

Hal itu terjadi jika kuota beasiswa tahun 2023/2024 telah disampaikan oleh Universitas Al-Azhar melalui Kedubes Mesir kepada Kemenag dan dapat mengikuti pendaftaran melalui jalur mandiri (non-beasiswa).

 

Persiapan Bahasa

Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus (passing grade) yang telah ditetapkan dalam ujian dimaksud, berhak mendapatkan rekomendasi Kemenag melalui jalur nonbeasiswa.

Selain itu, mereka juga dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.

Sebagai informasi, bagi calon mahasiswa lulusan madrasah aliyah dan pondok pesantren yang telah mendapatkan akreditasi (muadalah) resmi tingkat SLTA Al-Azhar, dapat memilih untuk mengikuti Ikhtibâr Tashfiyah/Tahdîd Mustawâ ini atau memproses secara langsung dan mandiri.

Selain itu, mereka juga dapat mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa yang telah diakui pihak Universitas Al-Azhar Mesir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya