BERANI BERUBAH: Kue Korea Penghasil Cuan Anak SMA

Ketika pandemi melanda, Nazla tidak pergi ke sekolah dan mengikuti pembelajaran secara online. Karena itu, dia mengisi waktu luang dengan membuat kue. Dia mengaku bahwa ketertarikannya membuka usaha ini berasal dari ibunya yang suka membuat kue.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 25 Mei 2023, 22:18 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 22:18 WIB
Pelajar SMA Buka Bisnis Kue
Pelajar SMA buka bisnis kue Korea sejak pandemi Covid-19 2021 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Iseng-iseng mengisi waktu luang kala pandemi Covid-19 pada 2021 lalu, Nazla Nuraeni seorang pelajar di salah satu SMA Kabupaten Bandung kini justru jadi pengusaha kue Korea. Meski kini kewalahan membagi waktu, dia berhasil meraup keuntungan hingga belasan juta berkat usaha ini.

Lantas, bagaimana kisahnya?

Ketika pandemi melanda, Nazla tidak pergi ke sekolah dan mengikuti pembelajaran secara online. Karena itu, dia mengisi waktu luang dengan membuat kue. Dia mengaku bahwa ketertarikannya membuka usaha ini berasal dari ibunya yang suka membuat kue.

“Berawal dari hobi saya yang suka menggambar dan melukis sedari kecil dan juga ibu saya suka membuat kue, saya tertarik untuk mengikuti ke bidang yang sama yaitu membuat kue. Namun, dengan frame yang menarik dan hits saat ini yaitu Korean Cake,” cerita Nazla kepada tim Berani Berubah.

Sementara itu, untuk proses pembuatannya, Nazla berkata sama saja seperti membuat kue lainnya. Akan tetapi, yang membedakan hanyalah di bagian dekorasinya. “Jadi, tampilannya itu seperti kue-kue warna pastel, bisa ada gambarnya dan bisa request,” tutur dia lebih lanjut.

Di balik kesuksesan usahanya ini, Nazla mengaku bahwa kesulitan untuk membagi waktu antara sekolah, bisnis, dan istirahat. Dia bercerita, “Untuk kesulitan berjualan sambil sekolah, saya itu kemarin sekolahnya full day dari jam 7 sampai 4. Kadang ada kerja kelompok sampai maghrib. Jadi, pulang ke rumah itu paling maghrib. Nah, istirahat dulu sebentar, langsung bikin kue. Jadi, lumayan kesulitan buat membagi waktu dan membagi waktu istirahat.”

Karena itu, orang tua Nazla pun turut membantu bisnis anaknya ini. Apalagi bagi ibunya, membuat kue ini sudah menjadi kegiatannya sehari-hari.

“Saya dari dulu hobi membuat kue, namun sekarang membantu mengembangkan bisnis anak saya. Tidak ada kesulitan karena pekerjaan sehari-hari untuk saya,” kata Ibu Nazla Elis Siti Anas.

Sementara ayahnya bernama Sobari, ia membantu membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue. “Saya mungkin di bisnis cake ini paling hanya sekadar bisa membantu belanja bahan baku dan alakadarnya di rumah, seperti ada gambar yang ingin dipotongin, menaruh aksesori mungkin kupu-kupu atau apa saya bantuin. Mungkin hanya itu saja dan mendukung supaya tetap semangat dan optimis dan yakin,” ujarnya.

Melalui media sosial, Nazla mempromosikan bisnisnya ini. Dia mematok harga yang berbeda tergantung pada kesulitan pembuatan dekorasinya. Namun, untuk omzet, Nazla mengatakan bisa mencapai belasan juta.

“Dari harga sangat worth it sama sesuai juga dengan budget, enak. Jadi, saya buat kue ulang tahun cuma tidak terlalu ramai soalnya sekarang kan lagi hitsnya yang seperti itu. Kalau aku pesannya yang tidak ada kupu-kupunya terus bikin yang lucu juga kue-kuenya tuh,” tutur salah satu pembeli kue Erisa.

Nazla berharap suatu saat bisa membuka toko bakery dan usahanya bisa menjangkau lebih luas lagi agar membuka peluang kerja bagi banyak orang.

“Berawal dari kegemaran melukis dan ingin mengisi waktu luang dengan berjualan Korean Cake, namun malah menjadi usaha yang menjanjikan. Intinya harus semangat, pantang menyerah, dan berani berubah,” pungkasnya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya