Keuangan Waskita Karya Boncos, 3 Proyek Jalan Tol Ini Biang Keroknya

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap sejumlah proyek yang membuat kinerja keuangan Waskita Karya memburuk.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 24 Mei 2023, 20:46 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 20:45 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap sejumlah proyek yang membuat kinerja keuangan Waskita Karya memburuk. (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap sejumlah proyek yang membuat kinerja keuangan Waskita Karya memburuk. Yakni, ada 3 proyek tol garapan BUMN Karya itu yang disinyalir jadi penyebabnya.

Dia mengungkapkan, hal ini jadi salah satu alasan untuk melakukan restrukturisasi di tubuh BUMN berkode saham WSKT itu. Pihaknya, saat ini disebut tengah melakukan upaya asesmen ulang terkait rencana restrukturisasi.

"Jadi waktu itu kita kan memang melihat untuk kita lakukan PMN (Penyertaan Modal Negara) dan penjamianan, tapi setelah kita jalankan setahun itu memang kondisi Waskita tak membaik. Dan Memang ada 3 tol yang memang kondisinya membuat keuangan Waskita itu berat," ujarnya di Mahkamah Agung, Rabu (24/5/2023).

Dia menerangkan, ketiga proyek tol itu yakni ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung di Palembang. Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) di Surabaya.

"Nah tol ini memang ternyata penyelesaiannya berat dan itu membuat neraca Waskita ini harus di restrukturisasi dulu. Makanya kita fokus dulu di restu dengan perbankan dan nanti juga mulai RUPO-RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi) untuk minta penundaan pembayaran," bebernya.

"Sebenernya ini dana dari publik maupun kreditur ini sebenarnya ujungnya di tol ini," imbuhnya.

Pria yang karib disapa Tiko ini juga menjelaskan, nantinya dalam forum itu akan diajukan soal penundaan pembayaran. Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan perpanjangan tenor pembayaran sembari menunggu proyek jalan tol yang digarap Waskita rampung.

 


Dijual

Rekayasa Lalu Lintas Off Ramp Jatiwaringin Tol Becakayu
Pandangan udara Off Ramp Jatiwaringin Tol Becakayu yang mulai beroperasi, Selasa (25/10/2022). Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan rekayasa lalu lintas dilakukan karena Off Ramp Jatiwaringin Tol Becakayu mulai beroperasi yang berlangsung hingga 4 November mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di sisi lain, Tiko membuka kemungkinan, setelah rampung, tol-tol itu akan dijual ke pihak lain. Kendati begitu, dia tak berbicara banyak memgenai siapa yang akan mengambil alih tol tersebut.

"Jadi yang kita propose nanti adalah ada penundaan pembayaran dan perpanjangan tenor untuk bisa menunggu sampai kita bisa menyelesaikan dan menjual tolnya," terangnya.

Sejurus dengan itu, kendati Waskita akan fokus pada upaya penyehatan keuangan lewat restrukturisasi, Tiko membuka peluang penyelesaian proyek akan dialihkan ke perusahaan lain.

"Pemerintah akan melakukan penambahan modal untuk penyelesaian tol. Tapi kita pertimbangkan apakah mealui Waskita atau melalui entitas lain karena (Waskita) akan (menjalani) restrukturisasi," tuturnya.

 


Nasib Proyek Garapan Waskita

Gedung Heritage (Foto: Waskita Karya)
Gedung Heritage (Foto: Waskita Karya)

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut penundaan pencairan penyertaan modal negara (PMN) tak akan mengganggu proyek yang dikerjakan Waskita Karya. Menurutnya itu persoalan yang berbeda.

"Enggak lah, ga ada urusannya," ujar dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Selasa (23/5/2023).

Diketahui, Kementerian Keuangan memutuskan untuk menunda pencairan PMN sekitar Rp 3 triliun untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Penundaan ini dilakukan hingga ada rencana restrukturisasi final sebagai penyehatan keuangan BUMN Karya itu.

Jadi Modal

Arya mengamini, kalau proses restrukturisasi jadi modal penting agar Waskita bisa kembali sehat. Mengingat, kali ini ada restrukturisasi tahap kedua yang dijalankan Waskita atas persoalan yang sudah berjalan cukup lama.

"Ya kita kan tahu bahwa ini kan bukan persoalan sekarang ya, kan ini kan persoalan sudah lama dan kita solusinya kan restrukturisasi," kata dia.

Arya mengungkapkan, kondisi Waskita Karya bisa saja lebih buruk dari saat ini, jika restrukturisasi tahap pertama menemui jalan buntu. Hal ini sendiri membawa optimisme Kementerian BUMN atas rencana restrukturisasi utang perusahaan berkode saham WSKT itu.

"Restrukturisasi tahap pertama udah dilakukan di Waskita, nah itu kan udah ada (hasilnya), kalau tadinya kemarin gagal restrukturisasi pertama mungkin Waskita lebih parah waktu kemarin, makanya ini kita restrukturisasi kedua," urainya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya