Mengenal OceanGate, Perusahaan yang Bikin Bisnis Wisata Bangkai Kapal Titanic

Kapal selam wisata bangkai kapal Titanic hilang dan masih dalam pencarian. Dikabarkan ada lima penumpang termasuk pendiri perusahaan kapal selam wisata tersebut OceanGate.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 20:59 WIB
Mengenal OceanGate, Perusahaan yang Bikin Bisnis Wisata Bangkai Kapal Titanic
Dikutip dari New York Post pada Selasa, 20 Juni 2023, penjaga pantai mengatakan pada Senin bahwa operator kapal selam tersebut, OceanGate Expeditions, memberi tahu mereka bahwa kapal yang hilang itu dapat menyediakan pasokan oksigen bagi lima penumpangnya selama sekitar empat hari sebelum akhirnya habis. (Action Aviation via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian sedang dilakukan untuk kapal selam wisata bangkai kapal Titanic yang berisi lima penumpang kapal yang sebelumnya hilang pada Minggu, 18 Juni 2023. Kapal yang menjadi pusat misi pencarian yang disebut Titan berasal dari ekspedisi OceanGate, sebuah perusahaan riset swasta dan wisata petualangan laut.

Dikutip dari Insider, Kamis (22/6/2023), hingga Rabu, kapal belum ditemukan, tetapi lima penumpang di dalamnya telah diidentifikasi termasuk Stockton Rush, CEO OceanGate dan pendiri perusahaan wisata laut.

Apa Itu OceanGate?

OceanGate didirikan pada 2009 dengan fokus meningkatkan akses ke laut melalui inovasi generasi berikutnya dari kapal selam berawak dan platform peluncuran, menurut situs web perusahaan. Perusahaan swasta tersebut berbasis di Everett, Washington dan memiliki 47 karyawan pada April dan telah mengumpulkan dana sebesar USD 36,81 juta, menurut data dari Pitchbook.

Seiring dengan tur ekspedisi Titanic, perusahaan menawarkan kesempatan penelitian mingguan untuk menjelajahi lautan dan mengamati kehidupan laut.

CEO dan pendirinya Rush yang diidentifikasi sebagai salah satu penumpang di atas kapal yang hilang telah berulang kali menekankan perlunya menyeimbangkan langkah-langkah keselamatan dengan risiko, poin yang telah mendapatkan pengawasan baru sejak kapal itu hilang.

Adapun Rush (61) tumbuh di keluarga kaya. Ia memiliki cita-cita menjadi astronot. Thesmitsonian Magazine melaporkan pada 2019, sebagai mahasiswa di Universitas Princeton, ia studi di teknik kedirgantaraan dan bekerja sebagai pilot.

Rush memilih tugas sebagai insinyur uji terbang untuk McDonnel Douglas Corporation sebelum melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar master dari University of California, demikian laporan the Seattle Times.

Kemudian rencana Rush berubah. Rush yang sudah lama menikmati scuba diving, ingin jelajahi lautan, demikian laporan the Smitsonian.

 

Pernah Hadapi Tuntutan

Kapal Selam Wisata Bangkai Titanic
Pihak Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kontak dengan kapal selam kecil tersebut terputus sekitar satu jam 45 menit setelah penyelaman. (OceanGate Expeditions via AP, File)

Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada November 2022, Rush menuturkan, “Anda tahu, pada titik tertentu, keamanan hanyalah pemborosan. Maksud saya, jika Anda hanya ingin aman, jangan bangun dari tempat tidur, jangan masuk ke mobil Anda, jangan lakukan apapun. Pada titik tertentu, Anda akan mengambil risiko, dan ini benar-benar pertanyaan imbalan risiko,”

Kepada Insider, ahli sebelumnya menuturkan, kalau perusahaan hindari aturan keselamatan dengan operasikan pameran di perairan internasional. Pada 2019, OceanGate juga mengatakan kapal selam Titannya tidak diperiksa untuk verifikasi kalau kapal tersebut memenuhi standar industri, karena inovasinya dan beberapa desain memerlukan waktu bertahun-tahun untuk disetujui.

Pada 2018, OceanGate hadapi tuntutan hukum dari mantan karyawan David Lochridge yang memperingatkan tentang masalah kualitas dan keselamatan terkait kapal Titan.

Pengajuan gugatan klaim “penumpang yang membayar tidak akan menyadari dan tidak akan diberitahu tentang desain eksperimental ini, kurangnya pengujian lambung yang tidak merusak dan bahan mudah terbakar yang berbahaya digunakan di dalam kapal selam. Pada November 2018, penyelesaian di luar pengadilan tercapai.

Ekspedisi Kapal Karam Titanic

OceanGate telah melakukan ekspedisi bangkai kapal Titanic sejak 2021, menurut situs perusahaan. Tur ini dapat membawa lima orang, satu pilot dan empat anggota awak, di kapal selam hingga kedalaman sekitar 13.000 kaki ke laut, menurut situs wen tersebut. Tur itu juga dilaporkan menelan biaya USD 250.00 per orang atau Rp 3,74 miliar (asumsi kurs rupiah 14.964 per dolar AS).

Apa Itu OceanGate Titan?

Kapal Selam Wisata Bangkai Titanic
Foto yang disediakan oleh OceanGate Expeditions ini menunjukkan sebuah kapal selam bernama Titan yang digunakan untuk mengunjungi lokasi reruntuhan Titanic. (OceanGate Expeditions via AP)

Tur Titanic yang digelar setiap tahun, berlangsung selama 10 hari dan dimulai dekat kota St.John’s di Newfoundland, di mana penumpang memulai perjalanan selama 8 hari di laut.

Reporter CBS News David Pogue sebelumnya melaporkan di OceanGate dan habisksn waktu di atas kapal tur Titanic menuturkan, Titan adalah satu-satunya kapal di dunia yang mampu mencapai kedalaman kapal karam. Selama tiga musim panas terakhir, OceanGate telah melakukan 25 perjalanan ke reruntuhan, kata Pogue dalam sebuah wawancara.

Saat dimintai komentar, juru bicara OceanGate menuturkan, kalau perusahaan tidak dapat memberikan informasi tambahan apa pun saat ini.

Apa Itu OceanGate Titan?

Kapal selam OceanGate yang digunakan dalam ekspedisi Titanic ini disebut Titan juga sangat berbeda dari kapal selam. Kapal selam diluncurkan ke dalam air dari kapal terpisah, tidak memiliki port daya dan lebih kecil dari kapal selam.

Kapal selam ini juga dikemudikan dengan pengontrol video game, mirip dengan beberapa desain kapal selam Angkatan Laut AS yang memakai pengontrol Xbox 360.Ilmuwan kelautan Harvard Peter Girguis menuturkan, meski desain awalnya mungkin membuat orang bertanya-tanya, pengontrol permainan dapat membuat kapal selam lebih andal.

Untuk melakukan perjalanan, anggota kru harus menandatangani surat pernyataan yang dengan jelas menguraikan risiko kematian. Seorang mantan penumpang di OceanGate’s Titan, Mike Reiss menuturkan kepada BBC, saat saya naik kapal selam, ini bisa menjadi akhirnya.

“Jadi tidak ada orang yang berada dalam situasi ini yang lengah. Kamu semua tahu apa yang kamu hadapi,” ujar Reiss yang melakukan perjalanan OceanGate pada 2022.

Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya