Melirik Potensi Ekonomi Biru Indonesia, Apa Saja yang Bisa Digarap?

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sektor ekonomi biru Indonesia sangatlah potensial, terutama yang terkait dengan perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, hingga mitigasi perubahan iklim.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Jun 2023, 17:29 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2023, 17:29 WIB
KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sektor ekonomi biru Indonesia sangatlah potensial, terutama yang terkait dengan perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, hingga mitigasi perubahan iklim. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Archipelagic and Island States (AIS) Forum memaksimalkan beberapa hal terkait kerja sama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, khususnya ekonomi biru.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sektor ekonomi  biru Indonesia sangatlah potensial, terutama yang terkait dengan perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, hingga mitigasi perubahan iklim. Berdasarkan data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), sektor-sektor ini memiliki potensi yang berdampak langsung pada terciptanya nilai-nilai ekonomi dan mata pencaharian baru, terutama pada masyarakat pesisir melalui industri perikanan berkelanjutan, akuakultur, pariwisata, dan energi terbarukan lainnya dari lautan.

"Acara ini menjadi peran bersama yang penting bagi kita, para pelaku sektor biru untuk menciptakan kesempatan dan berkontribusi langsung demi menciptakan kesejahteraan dan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari Antara, Kamis (29/6/2023).

Acara tersebut merupakan bagian dari program AIS Blue Innovative Solution yang digelar untuk mendorong pertumbuhan wirausahawan dan membuka peluang bagi para inovator di sektor biru untuk mendapatkan pendanaan dari investor-investor potensial di bidang ekonomi biru di Indonesia.

"Saya menghimbau para pemimpin perusahaan, filantropi, startup, kementerian/lembaga terlibat aktif membangun peluang kerja sama yang strategis pada tataran kawasan dan global melalui AIS Forum," ujar Luhut.

Dalam forum AIS tersebut, tiga pihak juga menyampaikan komitmen kerja sama dalam pengembangan sektor ekonomi biru di Indonesia dan negara-negara AIS lainnya, yakni Lazada Indonesia, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (Indonesia AID), dan satu perwakilan startup Azura Indonesia.

Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo dalam penyampaiannya, menggarisbawahi tentang aksi-aksi kerja sama antara Lazada Indonesia dan AIS forum yang telah, sementara, dan akan terus berjalan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap keselamatan lingkungan, khususnya lingkungan laut dan sekitarnya.

 

 

Peluang Pendanaan

Archipelagic and Island States (AIS) Forum
Archipelagic and Island States (AIS) Forum memaksimalkan beberapa hal terkait kerja sama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, khususnya ekonomi biru.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia AID Tormarbulang Lumbantobing menyampaikan keterbukaannya terhadap peluang-peluang pendanaan proyek di sektor biru melalui kerja sama AIS Forum dan Indonesian AID dengan sepenuhnya akan memberikan dukungan terhadap upaya-upaya memajukan sektor ekonomi biru di negara-negara pulau dan kepulauan.

Sedangkan, Founder & CEO Azura Indonesia Nadea Nabila memberikan testimoni bagaimana kerja sama Azura Indonesia dan AIS Forum ikut mengakselerasi aksi nyata yang selama ini telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membuka peluang kerja sama ke wilayah Pasifik.

Salah satunya negara Fiji, yang mana Azura mendapat kesempatan mengenalkan inovasinya, MantaOne kepada masyarakat lokal di Pulau Bau sekaligus memberikan pelatihan tentang bagaimana mengoperasikan mesin kapal elektrik yang ramah lingkungan dan ekonomis tersebut.

AIS Forum juga menilai bertemunya para startup dengan investor potensial, sektor pemerintahan, sektor swasta, filantropi, dan inkubator ekosistem bisnis bisa membuka peluang besar untuk saling menjalin kolaborasi dan koneksi antarsesama wirausahawan sektor biru.

AIS Forum didirikan dengan tujuan untuk menciptakan kolaborasi dan pembangunan yang konkret di negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik.

Forum tersebut telah menjadi platform terbuka dalam menangani isu-isu global sejak 2018 dan akan terus berlanjut untuk memperluas aksi nyata di negara-negara pulau dan kepulauan.

Terapkan Konsep Ekonomi Biru, KKP Jamin Ikan yang Diekspor

Terapkan Konsep Ekonomi Biru, KKP Jamin Ikan yang Diekspor ke Uni Eropa Diproduksi Secara Berkelanjutan
Kualitas produk perikanan Indonesia tampil dalam Seafood Expo Global (SEG) atau pameran seafood terbesar di dunia yang berlangsung di Barcelona, 25-27 April 2023.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berkomitmen mengelola sumber daya ikan secara berkelanjutan. Saat ini, tata kelola perikanan di Indonesia diarahkan melalui kebijakan Ekonomi Biru yang Berkelanjutan atau Sustainable Blue Economy, salah satunya melalui penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota. 

Oleh karena itu, KKP berani menjamin bahwa produk perikanan Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa berasal dari hasil penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan yang telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perikanan yang berkelanjutan.

"Kebijakan ini adalah solusi atas kegiatan penangkapan ikan yang tidak terkendali dan berlebih yang berimbas pada kerusakan ekosistem dan menurunnya populasi perikanan," ujar Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud saat berdiskusi dengan TV-8 Barcelona, media terkemuka di Barcelona Spanyol, Kamis (27/4/2023) waktu setempat. 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menegaskan KKP terus berupaya melakukan penambahan luasan kawasan konservasi sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Kebijakan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan keseimbangan antara ekologi dan ekonomi sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia untuk memasuki pasar global, khususnya ke Uni Eropa yang makin ketat terutama terkait isu keberlanjutan dan non-illegal fishing. 

KKP Optimis Ekspor ke Pasar UE Terus Bertumbuh

Pegawai Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Unit Natuna, Kepulauan Riau, tengah mengolah ikan hasil tangkapan nelayan lokal.
Pegawai Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Unit Natuna, Kepulauan Riau, tengah mengolah ikan hasil tangkapan nelayan lokal.

Komitmen KKP dalam mendukung produk perikanan yang berkelanjutan juga disampaikan Erwin dalam forum SeafoodMap Event Debut yang diselenggarakan Global Sustainable Seafood Initiative (GSSI)-UNIDO dan berkolaborasi dengan organisasi pangan dunia atau FAO

“SeafoodMAP sebagai platform digital yang dikembangkan oleh GSSI dapat berfungsi sebagai kanal yang mempertemukan pelaku usaha perikanan yang berkomitmen terhadap produk yang berkelanjutan. Pelaku usaha yang terlibat dalam platform tersebut merupakan pelaku yang sudah mendapatkan sertifikat sustainability maupun yang sedang melaksanakan Fisheries/Aquaculture Improvement Project (FIP) atau sedang melaksanakan upaya-upaya dalam rangka mendukung perikanan yang berkelanjutan. Ini satu langkah lebih maju bagi pelaku usaha Indonesia,” jelasnya.

"Kita optimis ekspor ke pasar Uni Eropa akan terus bertumbuh pada masa yang akan datang," tegasnya. 

Menurutnya, menjaga lingkungan, kelestarian dan tanggung jawab sosial merupakan strategi kunci bagi Indonesia untuk meningkatkan penghidupan yang lebih baik bagi nelayan dan pembudidaya ikan. Strategi ini juga sangat penting untuk menjamin kontinuitas pasokan hasil laut, baik dari sisi kuantitas, kualitas maupun keamanan pangan guna mendapatkan akses pasar yang lebih baik di pasar global.

"Sertifikasi ekolabel berperan penting dalam pembangunan perikanan berkelanjutan," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya