LRT Siap Meluncur, JMRB Targetkan Travoy Hub Beroperasi 2023

Jasa Marga (JSMR) mencatat, perkembangan konstruksi Travoy Hub sudah mencapai 100 persen hingga pertengahan Juli 2023. Sedangkan fasilitas pendukung 98 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jul 2023, 07:42 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 07:42 WIB
Perkembangan pembangunan dan rencana pengoperasian TCD Taman Mini (Travoy Hub) (Foto: Jasa Marga)
Perkembangan pembangunan dan rencana pengoperasian TCD Taman Mini (Travoy Hub) (Foto: Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasamarga Related Business (JMRB) sedang mengebut pengoperasian Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini dengan nama Travoy Hub menjelang rencana beroperasinya moda transportasi publik Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek secara komersial pada 2023.

Travoy Hub direncanakan beroperasi penuh bersamaan dengan beroperasinya stasiun LRT Taman Mini. Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB Bayu Nurbaya mengatakan, hingga pertengahan Juli 2023 perkembangan konstruksi Travoy Hub sudah mencapai 100 persen, sedangkan fasilitas pendukungnya sudah mencapai perkembangan 98 persen.

Bayu mengungkapkan saat ini pengerjaan Travoy Hub tengah berfokus pada tahap finishing, dan ditargetkan rampung dan dapat beroperasi penuh untuk mendukung rencana pengoperasian LRT secara komersial pada 2023.

"Kehadiran Travoy Hub diharapkan dapat menunjang kebutuhan masyarakat sekitar daerah Kramat Jati, Pinang Ranti dan sekitarnya serta kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah, khususnya bagi para pengguna LRT yang melalui Stasiun Taman Mini,” ujar Bayu, seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Jumat (28/7/2023).

Bayu menambahkan, selain itu, Travoy Hub juga dapat memberi kemudahan yang lebih besar bagi masyarakat luas karena dapat menghubungkan berbagai moda transportasi publik seperti Trans Jakarta, JakLingko, dan angkutan online lainnya, selain juga adanya akses dari jalan tol melalui rest area pengembangan.

Bayu menuturkan, Travoy Hub ditargetkan dapat menjadi pusat meeting & gathering baru di kawasan Jakarta Timur, karena akan dilengkapi oleh sejumlah tenant food and beverage, banking, salon, retail, farmasi, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komuter dan masyarakat umum.

"Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Travoy Hub akan mengakomodir dengan menyediakan sejumlah lokasi untuk para pelaku UMKM,” kata Bayu.

Ia menambahkan, dengan adanya para pelaku UMKM akan menambah keberagaman tenant di Travoy Hub. Seperti yang diketahui, PT JMRB juga sudah memberdayakan UMKM di sejumlah rest area yang dikelolanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukung Kawasan TOD

Perkembangan pembangunan dan rencana pengoperasian TCD Taman Mini (Travoy Hub) (Foto: Jasa Marga)
Perkembangan pembangunan dan rencana pengoperasian TCD Taman Mini (Travoy Hub) (Foto: Jasa Marga)

Bayu berharap, Travoy Hub yang mendukung kawasan Transit-Oriented Development (TOD) dapat mengintegrasikan seluruh moda transportasi publik secara efektif, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik. Bayu juga berharap, Travoy Hub menjadi roda penggerak ekonomi bagi masyarakat dan kawasan di sekitarnya.

"Ke depannya, Travoy Hub akan memulai pembangunan Tahap 2 yang terdiri dari area komersial dengan konsep open space. Pada Tahap 2 juga akan dibangun berbagai prasarana umum seperti rumah sakit dan ruang terbuka hijau, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Bayu.

Travoy Hub merupakan pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang memadukan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis dan gathering point.

Pengembangan Travoy Hub oleh Jasa Marga melalui anak usahanya, PT JMRB, sejalan dengan target pemerintah untuk menggiatkan fasilitas transportasi umum yang memadai, aman, nyaman, dan terintegrasi.


BUMN dan BUMD Kolaborasi Travoy Hub TMII, Depo dan Stasiun Akhir MRT Fase 4

Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Maulandy
Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Maulandy

Sebelumnya, Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pengembangan Toll Corridor Development (TCD) pertama di Indonesia ini ditandai lewat penandatanganan MoU antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT MRT Jakarta (Perseroda), Rabu (5/4/2023).

Secara masterplan, Travoy Hub TMII ini nantinya juga bakal menjadi depo dan stasiun akhir MRT Jakarta Fase 4 sepanjang 12 km, yang menghubungkan 10 stasiun dari Fatmawati hingga Taman Mini Indonesia Indah. 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang turut hadir pada acara penandatanganan mengatakan, Kementerian BUMN mengapresiasi kerjasama antara BUMN dan BUMD tersebut. Khususnya dalam membangun infrastruktur sistem transit, atau transit oriented development (TOD).  

"Sehingga seluruh intermoda di Jakarta jadi TOD baru, dan merubah peradaban Jakarta. Itu penting, karena kendaraan bermotor terlalu banyak. Kita harus mendorong agar bergeser ke moda public transportation, tapi tentunya dengan kualitas dan layanan terbaik," ujarnya. 

 


Tanah Gratis

Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Maulandy
Perusahaan BUMN dan BUMD DKI Jakarta resmi berkolaborasi mengembangkan Travoy Hub yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Maulandy

Senada, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan, pihaknya telah mendapat mandat dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun infrastruktur perkeretaapian sepanjang-panjangnya. 

Untuk rute MRT Jakarta Fase 4, Tuhiyat tidak mengesampingkan adanya kendala utilitas dan lahan, di samping soal pendanaan.

Untuk itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) berkolaborasi dengan Jasa Marga melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan Travoy Hub, yang juga memfasilitasi prasarana MRT Jakarta Fase 4. 

"Jadi kita kerjasama dengan Jasa Marga, untuk mempercepat. Di samping itu juga dalam rangka bangun kawasan transit, Taman Mini nantinya jadi stasiun akhir dan depo (MRT Jakarta Fase 4)," ungkapnya. 

Sementara Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyatakan, pihaknya selaku perusahaan BUMN siap membantu dalam pembangunan MRT Jakarta. Khususnya dalam urusan penyediaan lahan untuk Fase 4, di area TMII dan TB Simatupang. 

"Ini tanahnya gratis. Jadi ada beberapa titik, termasuk kita punya tanah di TB Simatupang. Memang TOD ini dikembangkan menciptakan interkoneksi antarmoda. Adanya MRT cukup menarik dalam mewujudkan konektivitas moda transportasi. Tentu harapannya bisa mengurangi kemacetan," tuturnya. 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya