Rupiah Menguat Lawan Dolar AS, Sentuh 15.276

Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi menguat 0,10 persen atau 16 poin menjadi 15.276 per dolar AS dari sebelumnya 15.292 per dolar AS.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Agu 2023, 10:48 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 10:41 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi menguat 0,10 persen atau 16 poin menjadi 15.276 per dolar AS dari sebelumnya 15.292 per dolar AS.. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi menguat 0,10 persen atau 16 poin menjadi 15.276 per dolar AS dari sebelumnya 15.292 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan penguatan rupiah diiringi indeks saham Asia yang bergerak naik dan nilai tukar regional menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Sentimen pagi ini mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak naik dan nilai tukar regional menguat terhadap dolar AS di pagi ini. Sebelumnya, indeks saham AS dan Eropa ditutup menguat,” ujar dia dikutip dari Antara, Selasa (29/8/2023).

Lebih lanjut, pelaku pasar disebut sedang optimis dengan aset berisiko hari ini. Yield obligasi pemerintah AS yang sedang menurun juga memicu pelaku pasar untuk mengambil posisi di luar dollar AS.

“Pernyataan Powell (Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell) soal ekonomi AS yang bertumbuh mungkin memicu pelaku pasar masuk ke aset berisiko,” kata Ariston.

Sentimen Ekonomi China

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai pelambatan ekonomi yang sedang terjadi di China. Pelambatan ekonomi China terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang berkontraksi, penurunan ekspor dan impor, dan terjadi deflasi yang berarti permintaan (demand) menurun.

 


Waspada Suku Bunga AS

Nilai Tukar Rupiah
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannnya, turun 0,14 persen menjadi 103,4197 pada akhir perdagangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, pasar turut mewaspadai perubahan kebijakan suku bunga tinggi AS yang berkaitan erat dengan data ekonomi AS terbaru. The Fed dinyatakan masih membuka peluang suku bunga AS naik dengan pertimbangan dari data-data terbaru AS, seperti data inflasi dan data tenaga kerja.

“Potensi penguatan (rupiah) ke arah 15.230-15.250, dengan resisten di kisaran 15.330,” ungkapnya.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 0,10 persen atau 16 poin menjadi 15.276 per dolar AS dari sebelumnya 15.292 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya