Australia Barat Lirik Potensi Industri Baterai Mobil Listrik Indonesia

Australia Barat dan Indonesia tengah menjajaki kerja sama di industri mineral untuk mendukung pembuatan mobil listrik

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Sep 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2023, 16:15 WIB
Dampak Positif Kendaraan Listrik dalam Mengurangi Emisi Karbon
Credit: Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Australia Barat dan Indonesia tengah menjajaki kerja sama di industri mineral untuk mendukung pembuatan mobil listrik di kedua negara, juga di kawasan ASEAN.

Perdana Menteri Australia Roger Cook mengatakan, energi ramah lingkungan merupakan peluang kunci untuk mempererat kerja sama antara Australia Barat dan Indonesia, baik dalam bidang mineral untuk energi baterai kendaraan listrik, atau dalam bidang energi terbarukan seperti hidrogen, dan bentuk energi energi terbarukan lainnya.

"Australia Barat memiliki banyak sekali mineral penting. Kita memiliki kelimpahan tenaga surya, angin, dan lainnya. Jadi kami ingin menjadi pembangkit tenaga listrik terbarukan untuk mendekarbonisasi perekonomian kami. Namun kami juga ingin memastikan bahwa kami dapat memberikan peluang untuk melakukan dekarbonisasi perekonomian pada mitra kami di Asia Tenggara," ujar PM Roger Cook kepada wartawan seusai sesi diskusi ASEAN Business & Invesment Summit di Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Minggu (3/9/2023).

ASEAN Business Advisory Council

Sebagai informasi, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) menggelar ASEAN Business & Invesment Summit pada Minggu, 3 September 2023.

Acara yang digelar pada 3-4 September 2023 ini menghadirkan ratusan para pejabat tinggi pemerintah, CEO, dan eksekutif senior yang mewakili perusahaan multinasional dan regional di mana salah satunya hadir lebih dari 100 pemimpin bisnis dan politik dari Australia Barat.

Selain industri mineral, Australia Barat juga terbuka untuk kerja sama pendidikan internasional.

"Saya juga telah membawa Menteri Industri (Australia Barat), karena menurut kami produk pertanian dan pertanian pangan memberikan peluang yang sangat penting antara kedua perekonomian kita untuk membangun hubungan ekonomi tersebut" bebernya.

Arsjad Rasjid: ASEAN Harus Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Global

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid (dok: Natasha)

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) menggelar ASEAN Business & Invesment Summit pada Minggu, 3 September 2023.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa, memahami sentralitas ASEAN sebagai kawasan tidak hanya sekedar melihat posisi geografisnya yang strategis, tetapi juga dengan merekonstruksi masyarakat yang melihat berbagai tantangan untuk tumbuh bersama.

"Di masa lalu, banyak orang mungkin merasa pesimistis terhadap langkah ASEAN sebagai sebuah kelompok regional. Namun, dalam menghadapi bencana terdapat banyak krisis dan tantangan geopolitik dan geoekonomi. Kita telah bertahan. Kita benar-benar telah bertahan," kata Arsjad dalam pidatonya di The Sultan Hotel and Residence di Jakarta, Minggu (3/9/2023).

"Tetapi kita tidak hanya bertahan, kita juga memanfaatkan potensi sebagai pusat pertumbuhan," lanjutnya.

 

Kualitas Pertumbuhan Ekonomi

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Indonesia, dalam kepemimpinannya sebagai Ketua ASEAN tahun ini, memperkenalkan pentingnya memasukkan nilai-nilai ke dalam pertumbuhan ekonomi dengan lima prinsip yang didasarkan pada nilai kemakmuran, kemanusiaan, planet, dan kerangka kemitraan dan pembangunan inklusif.

"Saat kita berada di ambang iklim bisnis dan investasi ASEAN, saya dipenuhi dengan optimisme dan antusiasme," ujar Arsjad, yang juga menjabat Ketua Umum KADIN Indonesia.

"Dan satu tujuan bersama untuk membentuk jalan menuju pembangunan berkelanjutan di ASEAN adalah memastikan tidak ada yang tertinggal. Kami juga akan menyambut beberapa pemimpin negara untuk memberikan wawasan mereka mengenai masa depan ASEAN. Bersama-sama kita akan menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan menciptakan warisan yang akan membentuk lanskap ekonomi ASEAN untuk generasi mendatang," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya