Bank Muamalat Jadi Mandated Lead Arranger Pembiayaan Sindikasi Rp 920 M ke Bukit Makmur Mandiri Utama

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan pembiayaan sindikasi syariah pertama dalam sejarah perusahaan dengan nilai total fasilitas pembiayaan sebesar USD 60 juta atau setara Rp 920 miliar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Sep 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 20:30 WIB
Bank Muamalat berpartisipasi dalam fasilitas pembiayaan USD 50 Juta  kepada PT Bukit Makmur Mandiri Utama,Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028. (Dok Muamalat)
Bank Muamalat berpartisipasi dalam fasilitas pembiayaan USD 50 Juta kepada PT Bukit Makmur Mandiri Utama,Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028. (Dok Muamalat)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk terlibat dalam pembiayaan sindikasi senilai USD 50 juta atau setara Rp 920 miliar kepada PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group). Dalam pembiayaan ini, Bank Muamalat juga berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan. 

Direktur Bukit Makmur Mandiri Utama, Nanang Rizal Achyar sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Bank Muamalat.

“Kami bangga dan berterima kasih atas dukungan fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat yang merupakan salah satu pemimpin perbankan syariah di Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2023).

Menurutnya, pendanaan syariah selama 5 tahun hingga 2028 ini memiliki pricing yang kompetitif. Pembiayaan ini juga menjadi bukti kredibilitas BUMA sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batubara terkemuka di Indonesia.

"Pendanaan ini akan kami gunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA. Kami berharap kerja sama ini juga dapat berlanjut ke kerja sama yang lebih luas.” tambah dia.

SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y. Noor,mengatakan, Bank Muamalat menyambut baik sinergi dengan Delta Dunia Group melalui salah satu anak usahanya, BUMA. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bank pertama murni syariah di Tanah Air ini untuk berkontribusi dalam pembiayaan sindikasi syariah, khususnya dalam denominasi dolar AS.

Selain itu, kerja sama ini juga dapat menjadi pintu masuk Bank Muamalat untuk memberikan layanan kepada karyawan BUMA, termasuk diantaranya pembiayaan multiguna.

“Partisipasi ini tentunya semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi dan menunjukkan komitmen aktif kami dalam mendukung perusahaan nasional, khususnya di sektor energi. Di samping itu, kami optimistis kontribusi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat yang saat ini sedang dalam proses listing di Bursa Efek Indonesia,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Positif

Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group Iwan Fuad Salim menyatakan, optimismenya terhadap aksi korporasi Bank Muamalat dan BUMA.

“Sebagai grup perusahaan yang memiliki komitmen pertumbuhan jangka panjang, salah satu strategi kami adalah untuk terus meningkatkan permodalan guna mendukung upaya perusahaan dalam menerapkan langkah-langkah strategis di seluruh wilayah operasional kami. Dengan bisnis perusahaan yang terus bertumbuh, kami optimistis dapat terus mendukung agenda pertumbuhan ekonomi pemerintah, sekaligus memberikan dampak positif di bidang sosial dan lingkungan secara luas, selaras dengan komitmen environmental, social, dan governance (ESG) perusahaan,” ujarnya.

Sebagai informasi, BUMA sebagai bagian dari Delta Dunia Group merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menjalankan strategi diversifikasi.

Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021. Pada Q1 2023, bisnis metallurgical coal dan infrastruktur Delta Dunia Group berhasil menyumbang 15% pendapatan grup.

Didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar USD 409 juta atau setara Rp6,13 triliun atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini merupakan langkah besar bagi kami. Kami berharap kerja sama dengan Bank Muamalat akan membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi kedua pihak di masa depan," tutup Nanang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya