Indonesia Minta Bantuan Elon Musk Perbaiki Tata Kelola Ruang Laut

KKP akan menggandeng Starlink yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat bernama SpaceX milik Elon Musk memperbaiki tata kelola ruang laut.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Sep 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 12:30 WIB
Elon Musk.  (AP Photo/Susan Walsh, File)
KKP akan menggandeng Starlink yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat bernama SpaceX milik Elon Musk memperbaiki tata kelola ruang laut.. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan dua perangkat kunci dalam upaya memperbaiki tata kelola ruang laut, yakni ocean big data dan ocean accounting.

"Saat ini KKP sedang mengembangkan 2 tools atau perangkat kunci bagi pengelolaan ruang laut yaitu ocean big data dan ocean accounting," kata Trenggono dalam Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, Rabu (20/9/2023).

Menteri KPP menjelaskan ocean big data akan dibangun melalui perangkat berbasis teknologi yang ditempatkan di daerah pesisir, laut, dan udara, yang merupakan radar sensor yang bisa mengukur kualitas perairan dan laut untuk mengetahui kondisi laut dan habitatnya.

Untuk pengembangan ocean big, pihaknya akan menggandeng Starlink yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat bernama SpaceX milik Elon Musk, guna membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data tangkapan secara online melalui aplikasi E-PIT.

"Kerja sama dengan Starlink akan dilakukan untuk membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data secara online dengan menggunakan aplikasi e-PIT. Selain itu sejumlah 20 nano satelit rencananya akan launching dan mulai dioperasikan pada 2024," jelasnya.

Pakai AI

Lebih lanjut, Trenggono menjelaskan, berdasarkan teknologi tersebut dan artificial intelligence, ocean big data akan terwujud untuk mengetahui kondisi pesisir dan laut ter-update secara reguler yang dapat menjadi decision support system dalam membantu pengelolaan dan pemantauan sumber daya ekosistem pesisir serta laut secara continue.

Kemudian, ocean accounting merupakan sistem manajemen data spasial dan nonspasial yang terintegrasi, sehingga teknologi tersebut diyakini mampu memberikan informasi kekayaan laut Indonesia.

 

Beri Kemudahan KKP

Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud
Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud (dok: Kemenhub)

Selain itu, ocean accounting juga akan memberi kemudahan bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengukur setiap kegiatan dan pemanfaatan ruang laut, serta pencemaran dan kerusakan.

Ocean accounting juga akan memprediksi dampak dari setiap perizinan, pemanfaatan ruang laut terhadap kondisi kualitas dan fungsi ekologi laut secara jangka menengah dan panjang.

"Pemerintah daerah, instansi, sektor industri, masyarakat dan stakeholder lainnya dapat memanfaatkan ocean big data dan ocean accounting untuk kepentingan pemanfaatan ruang laut dan memastikan kinerja ekonomi maritim dapat dinilai secara lebih objektif," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya