Liputan6.com, Jakarta Founder & Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain mengungkapkan bahwa terdapat lima hal penting yang perlu dimiliki seorang pengusaha ketika akan memulai suatu kegiatan bisnis
“Yang lebih penting adalah idea capital,” ujar Andy dalam kegiatan IdeaFest di JCC Senayan pada Jumat (29/9/2023).
Baca Juga
“Dari segi prosesnya, ada lima langkah. Pertama adalah ide, kedua orang, ketiga produk, keempat adalah daya tarik, dan kelima adalah revenue,” paparnya.
Advertisement
Andy mengatakan, ide merupakan hal yang dapat dimiliki setiap pengusaha ketika akan memulai bisnisnya. Andy pun menilai bahwa ide suatu bisnis tidak dapat diremehkan, meski belum memiliki modal.
“Ide tidak perlu pakai uang. Ide Anda bisa menjadi sangat brilian, dan itu sangat berharga sekali,” jelasnya.
“Jika Anda punya ide yang bagus, Anda juga bisa mendapat seseorang yang terbaik untuk bekerja dengan Anda,” lanjut Andy.
Karena dengan memiliki rekan yang bekerja dengan baik dengan Anda, hal itu memungkinkan terbentuknya produk yang bagus.
“Kalau punya produk yang bagus, akan muncul ketertarikan (dengan sendirinya),” tambah Andy.
“Coba untuk bergaul dengan seseorang yang satu pikiran, dekati kelompok-kelompok yang siap (menjalankan bisnis yang sama) dari situ Anda bisa mulai prototype nya,” imbuhnya.
“Untuk punya ide, partner, dan prototype Anda bisa melakukannya (memulai bisnis) bahkan tanpa investor,” kata Andy.
Eksekusi
Dalam kesempatan itu, Co-Founder Socialinnovation.id (SIAP) Adryan Hafizh, mengungkapkan bahwa salah satu hal yang paling sering ditemukan pada seorang pengusaha adalah sulitnya melakukan eksekusi.
“Tahap ifu yang menurut saya dapat dibedakan antara mana yang niat untuk maju mana yang bakal cuman disitu-situ aja,” ucapnya.
“Founder yang biasanya kita temukan di SIAP, dan biasanya jadi salah satu basis seleksi utama itu adalah kita cari founder mana yang tidak hanya punya ide, partner dan produk, tetapi dia sudah mau eksekusi,” sambungnya.
Karena dalam membangun bisnis, Adryan menegaskan, itu perlu kerja keras penuh.
“Yang saya sering liat tantangannya adalah temen-temen pengusaha yang masih melakukan eksekusi dengan cara yang menurut saya kurang smart. Dimana saat mereka punya ide, mereka tidak mendalami ide mereka,” pungkasnya.
Advertisement
Media Sosial jadi Inspirasi Kapanlagi Youniverse Hadirkan Maverick di Platform Media Digital
Kapanlagi Youniverse menghadirkan maverick dalam paltform media digital untuk menjangkau lebih banyak audiens generasi muda.
Sebagai informasi, maverick ini menampilkan artikel dan konten berita dengan tampilan User Interface (UI) atau tampilan visual dari produk yang menghubungkan sistem dengan pengguna (user). Sistem ini biasanya berupa website, aplikasi atau lainnya yang berisikam bentuk, warna, dan font yang dirancang semenarik mungkin.
VP Marketing Communications KLY Youniverse, Adam Saputra mengungkapkan bahwa menjangkau audiens di kalangan generasi muda, khususnya gen-Z memiliki tantangan tersendiri.
Dia melihat, sejumlah besar dari mereka lebih berminat untuk mengakses informasi di media sosial.
“Maverick ini adalah bagaimana kita menyajikan konten seperti di media sosial tetapi masih dalam platform berita online,” ungkap Adam dalam kegiatan IdeaFest di JCC Senayan, Jumat (29/9/2023).
“Gen-Z itu kita cuman punya 31 persen (audiens). Hal itulah yang membuat kami tertarik (menghadirkan maverick),” bebernya.
Adam pun memastikan program maverick ini akan segera dihadirkan di platform berita KLY Youniverse lainnya, yang kini telah diterapkan di platform Merdeka.com.
“Kita mulai dari Merdeka.com dulu, nanti akan roll-out ke seluruh platform media KLY Youniverse lainnya,” jelas Adam.
Dia menambahkan, maverick merupakan win-win solution untuk (perusahaan) yang ingin menampilkan iklan mereka di platfrom berita milik KLY Youniverse, karena advertisement muncul di setiap 3 halaman terakhir.
Rangkul Sejumlah Stakeholder, KapanLagi Youniverse Hadirkan Inovasi Produk yang Berpengaruh
Sebelumnya, Industri digital video publishing di Indonesia saat ini memiliki banyak stakeholder, dan salah satu yang paling penting adalah pembaca berita.
Dalam sehari, kemungkinan orang-orang membaca berita dan melihat konten-konten di media sosial lebih dari satu. Dengan demikian, industri publishing sebagai sebuah produk, menyajikan konten-konten tersebut dan mempertimbangkan strategi agar bisa sampai kepada pembaca.
Untuk dapat tersampaikan, diperlukan kolaborasi dengan para pebisnis dan brand advertiser.
"Stakeholder kami ada yang namanya produk, engineer, redaksi, dan marketing yang meliputi market media sosial, SEO, dan sebagainya," tutur Cahyanto Arie Wibowo, Head of Product Strategy and Growth KapanLagi Youniverse (KLY) dalam acara diskusi Indonesia Product Conference di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Dia menambahkan, "Kami bersyukur tim produk tidak hanya ke satu stakeholder, tapi ke semua stakeholder. Termasuk pembaca dan penonton setia kami."
KapanLagi Youniverse bisa melahirkan konten-konten yang cukup kreatif di media sosial dan platform-nya. Konten-konten tersebut juga dapat tersampaikan dengan baik dan bisa mengikuti perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah.
Bahkan, sejak tahun 2020, pada saat pandemi Covid-19, perusahaan telah melahirkan inisiatif-inisiatif yang berpengaruh.
"Kami di industri media publisher harus mendorong batasan dan tumbuh untuk bisa meningkatkan inovasi kami," ujar Arie menambahkan.
Advertisement