Masih Pelajari Soal Divestasi Saham Vale, Erick Thohir Tak Mau Dikontrol Asing

Erick Thohir menegaskan enggan proses divestasi ini sebatas besaran porsi saham, tapi kendalinya masih dipegang pihak asing. Mengingat, Vale Indonesia sudah lama menggarap nikel Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Okt 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2023, 20:30 WIB
PT Vale Indonesia
Teknisi PT Vale Indonesia mengamati proses produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Balambano sebagai salah satu sumber energi terbarukan dari tambang di Luwu Timur. (Dok. PT Vale Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru terkait rencana divestasi saham Vale Indonesia ke tangan Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID. Dia mengaku masih mempelajari lebih jauh terkait hal tersebut.

Erick menegaskan tak mau proses divestasi ini sebatas besaran porsi saham, tapi kendalinya masih dipegang pihak asing. Mengingat, Vale Indonesia sudah lama menggarap nikel Indonesia.

"Kemarin divestasi Valle ada dua yang sedang kita lihat, yang divestasi itu seperti apa kue-nya ya jangan sampai yang didivestasi itu hanya pinggir-pinggir-pinggir, tetapi yang di tengahnya tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi untuk kita mau me-mining ke depan," ujarnya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (28/10/2023).

"Nah itu yang sama kita jangan terus iya iya aja tetapi sebenarnya tidak tidak. Jadi saya harus pelajari dulu," sambungnya.

Dia menerangkan, pemerintah terbuka untuk menguasai saham apakah 34 persen atau 51 persen usai divestasi. Tapi, dia enggan kalau hal itu hanya sekadar pengalihan saham tanpa ada kuasa pengendalian.

"Jangan sampai yang divestasi ini sebuah ke-setengah hatian," ungkapnya.

Erick menyebut, pemanfaatan nikel, kobalt, dan mangan membawa keunggulan tersendiri untuk negara empat musim. Meski, ada pemanfaatan lithium, fosfat hingga Ion yang digarap BYD.

 

Tak Mau Buru-Buru

Pekerja perempuan di PT Vale Indonesia.
Pekerja perempuan di PT Vale Indonesia.

Erick menegaskan, pihaknya masih akan mempelajari lebih jauh soal kesepakatan divestasi nantinya. Disamping itu, dia juga membuka peluang kerja sama lainnya yang membawa manfaat.

"Jadi kita sedang pelajari mengenai hal-hal Vale, kita mendorong kerjasama Vale dengan Ford dengan Volkswagen. Tapi juga kita jangan Menutup Mata Kalau memang divestasi Vale-nya itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara tapi kalau ownership kita, oke kita cari hal-hal yang positif kedepan," bebernya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim ini juga menyampaikan kalau pihaknya tak mau diburu-buru. Meski, diketahui kalau kontrak Vale Indonesia akan habis pada 2025 mendatang. Dia juga belum bisa memastikan apakah proses divestasi dilakukan tahun ini.

"Ya tidak apa-apa. Kita yang negara kenapa diburu-buru? Mereka yang perlu kita kok," pungkas Erick Thohir.

 

Finalisasi

Sebelumnya, diketahui kalau finalisasi dari divestasi saham Vale Indonesia ada di tangan Erick Thohir. Artinya, tinggal proses business to business.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya menyebut kalau diskusi dengan pihaknya sudah selesai. Dengan demikian, sisa finalisasi ada di tangan Erick.

Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal proses divestasi saham Vale Canada Limited di PT Vale Indonesia Tbk kepada Holding Pertambangan BUMN, MIND ID.

Ia mengatakan, ia telah bersepakat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa pencaplokan saham Vale Indonesia oleh MIND ID baik untuk semua kalangan. Dalam hal ini, ia mencontohkan akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Kita punya kesepakatan hari ini bahwa kita mendorong Kementerian ESDM untuk membuat policy yang baik untuk semua. Salah satunya ketika saya bicara dengan beliau (Menteri ESDM), kalau Freeport yang kerjasama internasional dan BUMN harus relinquish (pelepasan saham)," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/8/2023).

"Lalu juga dari private sector banyak pemilik tambang juga relinquish. Mohon maaf bukan saya anti investasi asing. Ini kan policy, harus relinquish. Kita harus ada transparansi kebijakan," tegas Erick Thohir.

 

Rampung Segera

Erick pun bersyukur langkah nasionalisasi tersebut didukung Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan soal divestasi saham Vale Indonesia ke MIND ID kepada Arifin.

"Kita tunggu saja. Tidak ada kaitannya dengan pembelian saham daripada MIND ID ke Vale. Itu proses B2B yang kita harapkan bisa rampung sesegera mungkin. Angkanya berapa ya kita ikut saja. Jadi ini ada dua konteks yang berbeda di bawah satu payung yang sama," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengabarkan, PT Vale Indonesia Tbk sudah sepakat menyerahkan divestasi saham 14 persen ke MIND ID.

Arifin mengutarakan, divestasi saham Vale ke MIND ID sudah memasuki tahap akhir. Tinggal proses konsolidasi keuangan secara business to business (B2B). Baru kemudian memutuskan soal kesepakatan operasional, yang dijajaki untuk bisa beralih ke MIND ID.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya