Industri Otomotif Kembali Bangkit, Pelaku Usaha Pede Ekspansi Bisnis

Industri manufaktur utamanya di industri otomotif di Indonesia hingga kuartal II-2023 terus mengalami pertumbuhan yang cemerlang.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Nov 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2023, 16:15 WIB
Ford Ranger Raptor
Industri manufaktur utamanya di industri otomotif di Indonesia hingga kuartal II-2023 terus mengalami pertumbuhan yang cemerlang. (Ford)

Liputan6.com, Jakarta Industri manufaktur utamanya di industri otomotif di Indonesia hingga kuartal II-2023 terus mengalami pertumbuhan yang cemerlang.

Hal itu tercermin dari penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada Januari-Juni 2023 sebanyak 505.985 unit atau tumbuh 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, untuk penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional tercatat sebanyak 502.536 unit periode Januari-Juni 2023 atau naik 8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berkaca dari hal tersebut, RMA Indonesia, Agen Pemegang Merek (APM) Ford di Indonesia, bermitra dengan PT Hayyu Pratama Dealer telah melakukan pembukaan dealer resmi Ford di Kota Samarinda.

Mengadopsi layanan berstandar 3S (Sales, Service, dan Sparepart), kehadiran cabang ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam upaya terus memperluas kehadiran merek Ford di tanah air.

"Langkah ini sekaligus menjawab permintaan para pecinta mobil Ford, terutama yang berdomisili di wilayah ini, serta menjadi bukti komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan industri otomotif di Indonesia," kata Country Manager RMA Indonesia Jari Kohonen, dikutip, Sabtu (18/11/2023).

Selain memiliki retail showroom yang mengesankan, pelanggan akan dapat mengakses fasilitas purna jual yang mencakup bengkel perawatan dan perbaikan kendaraan mereka. Keberadaan gudang suku cadang otentik Ford di dealer ini juga akan memudahkan konsumen dalam membeli komponen fast-moving dan slow-moving dengan harga yang lebih terjangkau.

"Dengan kelengkapan unit, produk serta layanan terbaik, kami siap memberikan pengalaman berkendara yang tak tertandingi, terutama menyambut musim liburan di penghujung tahun ini," ujar Direktur PT Hayyu Pratama Dealer Brama Wijaya.

 


Industri Otomotif Indonesia Berhasil Kalahkan Jepang

Toyota Avanza dan Toyota Veloz GIIAS 2022
Toyota Avanza dan Toyota Veloz di GIIAS 2022 (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang. Padahal, Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia.

"Industri, plus motor lebih besar dari di Jepang. Karena otomotif ini tidak hanya di sektor manufaktur, tapi juga perdagangan," ungkapnya saat membuka ajang Pameran GIIAS 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/8/2023).Saat ini, industri otomotif sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dia mencatat, industri otomotif berkontribusi pada penyerapan 1,5 juta lapangan kerja.

"Otomotif ini salah satu penopang ekonomi kita. Kontribusinya sudah menyerap 1,5 juta tenaga kerja," katanya.

Dia mencatat, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan roda empat. Adapun, total kapasitas produksi mobil sebanyak 2,35 juta unit per tahun.

Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen di kuartal II-2023 juga salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88 persen secara year on year (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap PDB. Sementara itu, Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak Kuartal II-2021 sampai dengan Kuartal II-2023.

Pada kuartal kedua tahun 2023 pertumbuhan industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66 persen. Adapun, kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42 persen.

"Dan seluruh backbonenya (tulang punggungnya) adalah industri otomotif," ungkap Menko Airlangga.

 


Target Ekspor Mobil

Toyota Ekspor Mobil
Toyota mampu mendistribusikan 15.400 unit kendaraan secara utuh atau completely built-up (CBU).

Sementara untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU) mencapai 500.000 unit. Target ini meningkat 30.000 unit dari realisasi ekspor mobil CBU 470.000 unit di 2022 lalu.

"Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor, kalau tahun lalu ekspornya 470 ribu, targetnya 500 ribu tahun ini," ujar Menko Airlangga.

Dia menargetkan, transaksi penjualan mobil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 mencapai Rp15 triliun. Target ini melampaui realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp14,3 triliun.

"Kita berharap transaksi (GIIAS 2023) bisa Rp15 triliun. Lebih tinggi dari tahun lalu sampai di atas Rp14,3 triliun. Itu saya rasa tahun ini juga minimal targetnya lebih baik," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya