Angka Stunting Balita Turun dari 40% di 2000 Jadi di Bawah 30% pada 2022

Deputi Dida juga menekankan kembali pentingnya kerja sama antar bangsa dan para pihak untuk berkolaborasi dalam menghilangkan kelaparan dan mengakhiri malnutrisi, khususnya child wasting.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Nov 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 18:30 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023). (Dok Kemenko Perekonomian)
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam memerangi malnutrisi selama dua puluh tahun terakhir. hal tersebut diungkap oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera saat menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023) Towards Zero Hunger and Endling Malnutrition.

Dalam pertemuan yang mengambil tema Shifting the Dial on How We Address Child Wasting yang diselenggarakan di Lancaster House, London, Inggris ini, Dida Gardera  menyebutkan bahwa Indonesia sangat berkomitmen untuk mengurangi prevalensi gizi buruk pada anak dari 10,2% pada 2018 menjadi kurang dari 7% pada 2024.

"Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan. Angka stunting pada balita turun dari lebih dari 40% pada tahun 2000 menjadi di bawah 30% pada 2022,"kata dia saat memberikan keynote speech pada sesi Creating New Approaches to Ending Preventable Deaths of Children, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Lebih lanjut, Deputi Dida juga menekankan kembali pentingnya kerja sama antar bangsa dan para pihak untuk berkolaborasi dalam menghilangkan kelaparan dan mengakhiri malnutrisi, khususnya child wasting.

Dunia perlu mendorong perubahan jangka panjang terhadap kelaparan dan malnutrisi. Dukungan seluruh pihak diperlukan guna meningkatkan ketahanan pangan dengan mengembangkan tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan meningkatkan pendanaan untuk mengatasi malnutrisi anak yang sudah cukup memprihatinkan.

 

Mencari Solusi Bersama

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023). (Dok Kemenko Perekonomian)
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menghadiri Global Food Security Summit (GFSS 2023). (Dok Kemenko Perekonomian)

Masyarakat internasional didesak segera mengatasi penyebab utama kerawanan pangan, membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan segera bertindak untuk mencegah krisis pangan dan kekurangan gizi. Perubahan iklim, konflik, dampak jangka panjang COVID-19, dan dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap pasokan pangan global merupakan pendorong utama kerawanan pangan.

Banyak anak dalam keadaan lapar dan kurang gizi. Global Food Security Summit menyerukan persatuan untuk mengubah dan mencari solusi dan mengatasi kelaparan dan malnutrisi. Ilmu pengetahuan mutakhir dan kemitraan inovatif akan membantu negara-negara menciptakan dunia yang lebih sehat, aman, dan sejahtera bagi manusia terutama anak-anak dan perempuan.

Global Food Security Summit 2023 secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan ditutup oleh mantan Perdana Menteri Inggris yang sekarang menjabat Menteri Luar Negeri David Cameron.

 

Pujian ke Indonesia

Turut hadir pula Presiden Somalia, Dirjen WHO, Bill Gates, para menteri dari berbagai negara dan lembaga-lembaga intetnasional lainnya.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga pembicaraan bilateral dengan UK Minister of State for the Indo-Pacific, The Rt Hon Anne-Marie Trevelyan MP dari FCDO - Foreign, Commonwealth and Development Office dan The Minister of State for Food, Farming and Fisheries, The Rt Hon Mark Spencer MP dari Defra - Department for Environment Food and Rural Affairs.

Di sela-sela summit, dalam berbagai kesempatan Indonesia juga dipuji terkait kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya